🥀🥀🥀
Ranjang yang semalam nyaris dirobohkan Duke Heeseung karena hendak menerjang Jake kini hanya menyisahkan Jake seorang. Ketika manik sekelam langit malam terbuka sayu, Jake sudah tidak mendapati pria yang semalam memeluknya erat.
Sisi ranjangnya kosong, jendela sudah terbuka dan Jake enggan bangun akibat jantung yang kembali memburu berimbas pada wajahnya yang bersemu malu, 'memalukan sekali!'
Ingat semalam dia yang merengek minta ditemani, pagi ini Jake Eloise malu setengah mati. Sedikit banyak ia bersyukur ketika bangun sudah tidak melihat sang Duke, ini jelas bisa menekan rasa malunya.
Jake bergegas hendak menuju kamar mandi, dan terhenti lagi ketika maniknya melihat baju di ujung ranjang. Sontak ia mengingat ucapan Sunoo D'Windsor ketika mereka di kerajaan timur, 'semua baju yang kau pakai adalah pilihan Duke Heeseung.'
Ia berpaling, buru-buru pergi ke kamar mandi dan bersiap meski dia tidak tahu ingin kemana.
Ketika sudah bersiap dengan kemeja biru tua yang Jake biarkan keluar dari celana hitamnya, sosoknya melenggang keluar menarik jubah yang ia pakai kemarin.
Hari sudah siang, Jake akan berkelana namun tujuannya bukanlah pasar yang menjadi wilayah paling padat penduduk. Dia lebih memilih untuk berkuda memasuki wilayah terdalam dimana rakyat yang ia yakini masih milik kerajaan timur berada.
Tidak ada penjagaan apapun, masih cukup asri dengan banyak pohon besar di sekitar dengan sungai yang telak menjalari sisi perbatasan. Jake menghentikan kudanya ketika melihat seorang gadis duduk di bawah pohon dengan sekeranjang buah.
Alpha dari kerajaan timur itu menghirup sejenak, merasakan feromon Omega yang sudah terkunci. Bergerak mendekati si gadis lantas menyapa ramah, "kau baik-baik saja?"
Gadis itu terkesiap mengangkat wajah yang semula ia sembunyikan, tampak begitu cantik dengan wajah kecilnya, "ya?"
"Kau baik-baik saja?" Jake bertanya kembali. Kemudian mendapatkan anggukan samar, sama sekali tidak menurunkan rasa curiga Jake ketika melihat gadis berstrata Omega di depannya meringis saat berdiri.
Sisi Alphanya jelas meraung kasihan, Jake bersimpuh lantas memeriksa pergelangan kaki sang Omega yang terluka, "kau ingin pergi kemana?"
"Ke pasar. Aku ingin menjual buah-buahan ini," ucapnya antusias. Dia juga menawarkan pada Jake namun dibalas gelengan karena bukan tujuan Jake untuk membeli buah.
"Dimana Alphamu? Berapa usiamu?" Pandangan yang semula terang langsung redup, terlihat sendu dan sedih membuat Jake kembali berdiri dengan rasa bersalah, "tidak perlu dijawab jika itu menyakitimu. Maafkan aku."
"Aku dan Alphaku berpisah ketika kami sama-sama lulus sekolah di kekaisaran barat. Aku harus kembali ke wilayah timur untuk membantu ibuku dan dia tidak tahu itu."
Jake mendelik, "kau kabur?" Tuduhnya.
Jelas sang Omega langsung menggeleng ribut, "tidak, tidak. Aku tidak kabur tapi aku memiliki alasan yang jelas untuk—"
"Kabur," potong Jake segera. "Berapa usiamu?"
"Dua puluh lima."
Pandangan Pangeran bungsu langsung berubah datar. Lagi-lagi posisinya sebagai anak kecil diperjelas. Padahal Jake melihat gadis di depannya cukup mungil tapi kenapa usianya sama sekali tidak mungil bagi Jake? Dia bahkan lebih tua dari Sunoo D'Windsor.
Jake berbalik arah, tidak ada lagi yang akan dia tanyakan akibat rasa jengkel yang tersisa. Lagi pula itu bukan urusannya, dia hanya memastikan gadis berstrata Omega itu baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enigma From The West
FantasyTeori klasik dari benci, kekuasaan, permusuhan, balas dendam, kebebasan, dan cinta. Tapi tidak ada yang percaya pada syair terakhirnya. HEEJAKE FANFICTION Warning(s) contain: 18+ , Malexmale , Fantasy , Omegaverse , Historical , Drama , Mpreg , Age...