The Sovereignty of Eythora III

8.7K 973 843
                                    


Karena rame komennya, tiap chapter jadi diperpanjang biar bacanya puas. Jadi... Ramein lagi, biar tau rakyat Eythora banyak (⁠◠⁠‿⁠◕⁠)



🥀🥀🥀

Jubah dengan sulur oak itu menyapu tanah dengan eloknya seiring Duchess Eythora melangkah. Ia membawa kaki berbalut boots tinggi memasuki pasar bersama Jungwon yang setia di sisi kiri dengan anak panah di balik punggungnya.

Jake terdiam sejenak, menatap rakyat Eythora dimana harus ia ingat dengan tegas bahwa mereka merupakan rakyat ayahnya yang kini menjadi rakyatnya.

Dibalik tudung jubah, Jake enggan menunjukkan parasnya kendati orang-orang mulai penasaran melihat kehadiran mereka disana.

"Kenapa berhenti di jalan?"

Jake hanya melirik sekilas dan kembali melanjutkan langkahnya. Lebih pelan, ia ingin melihat-lihat semua yang ada disana. Bersinggungan dengan udara dan rakyat-rakyatnya.

Remasan pada kedua tangan yang terkepal lembab cukup menandakan bahwa Duchess Eythora sedikit gugup dengan pikiran yang cukup buruk, bagaimana tanggapan mereka tentang Pangeran bungsu kerajaan timur yang kini menjadi bagian dari kekaisaran barat?

Apakah mereka kecewa? Apakah mereka merasa dikhianati? Atau mereka merasa kehilangan jati diri dan mulai menerima pemilik kekuatan api sebagai pemimpin wilayah perairan?

Bukan hanya sebagai Omega, Jungwon merasa sedikit tercekik saat ini. Beberapa orang memilih menghindar ketika merasakan aura Jake mulai tidak bersahabat, "kontrol dirimu, Duchess. Ku ingatkan bahwa kau tetap Alpha bagi yang lain."

Ia tersentak, kembali menghentikan langkahnya, "maafkan aku." Dadanya naik turun meraih udara, Jake nyaris lepas kendali saat perasaannya memburuk.

"Jangan berpikir macam-macam, kunjunganmu ke sini untuk mencari hadiah."

"Aku belum menemukannya." Ia menghampiri penjual kain yang terlihat cukup sepi. Penjualnya sudah renta dimakan usia. Tangan milik sang Duchess meraba satu persatu kain yang berjejer di meja, melihat tumpukannya begitu rapi meski tidak terlihat mewah.

"Apakah Tuan ingin membeli? Ini adalah kain yang disulam oleh suami dan anak-anakku. Coraknya bisa kau pilih dan warnanya juga bisa kau sesuaikan."

Jungwon bertanya setelah melihat-lihat, "apa hanya kain belum jadi? Kau memiliki pakaian atau jubah?"

"Aku memilikinya tetapi tidak banyak pilihannya karena jarang sekali yang membeli. Sebentar, biar ku ambil di dalam."

Jungwon menatap punggung sang penjual lantas melirik Jake yang masih meraba-raba kain disana, "kau memikirkan sesuatu?"

"Kain ini terasa nyaman. Aku menginginkan jubah untuk Permaisuri." Ia mengingat dengan baik kebiasaan Sunoo D'Windsor, selalu menggunakan jubah dan menyembunyikan wajah cantiknya dibalik tudung.

"Ini Tuan, maaf hanya ini yang ku punya."

"Tak apa." Sang Duchess memilihnya, jubah berwarna cokelat muda dengan sulaman benang membentuk burung merpati kecil pada sisi kanan dan kiri jubahnya. "Aku akan membeli ini."

Tangannya meraba burung merpati pada jubahnya, "kau memiliki yang versi kecil untuk bayi?"

"Apa ini untuk hadiah ibu dan anak? Ku sarankan yang satu lagi kau membeli kain dan pergi mengunjungi penjahit untuk membuat baju atau selimut bayi, Tuan. Aku tidak memiliki ukuran itu."

"Baiklah, aku akan membeli yang ini juga." Ia segera memberikan banyaknya kepingan uang dan membiarkan Jungwon membawa barangnya. "Kita harus pergi mencari penjahit."

Enigma From The WestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang