The Western Imperial Sovereignty IV

9.8K 964 211
                                    



Gimme your looove.

🥀🥀🥀

Langkah kaki sang Duke terhenti ketika siang menyingsing ke sore. Ia menatap hamparan taman di seberang sungai, dimana mawar-mawar merah seharusnya berada. Langkahnya kembali cepat dengan raut mengeras, menghampiri bunga-bunga sakral yang seharusnya menghiasi taman di paviliun barat.

"Kemana semua mawarku? Kenapa hanya tersisa sebagian?" Ia bertanya lantang hingga seluruh penghuni paviliun barat meringis, ia terlambat menyadari.

Sementara Jake sudah menyembunyikan diri di belakang punggung Lady Ryu. Sepulangnya dari Eythora, Jake Eloise begitu bangga mengucapkan nama wilayah mereka. Tetapi langkah henti sang Duke sontak mengembalikan ingatan Jake tentang dia yang cemburu buta dua hari yang lalu lantas melampiaskannya pada bunga-bunga kesayangan Duke Heeseung Athurian.

Duke Heeseung meraih sisa tangkai yang terurai di bawah kakinya, semuanya sudah dibereskan pelayan. Tetapi jejaknya masih tertinggal, ia meremat tangkai bunganya lantas kembali menatap sendu tamannya.

Ia hanya mampu menggeram rendah, tidak mungkin melampiaskan amarahnya pada Jake ketika mengingat istrinya baru saja mendapatkan perasaan yang baik setelah cemburu buta kemarin.

Duke Heeseung kembali melangkah menuju kamarnya, sempat melirik Jake yang mengintip dari pundak Lady Ryu, "siapkan makan malam."

Jake mengusap dadanya lega, ia juga berterima kasih kepada Lady Ryu sebelum menyusul suaminya ke kamar, "aku lupa mawar itu termasuk yang paling disayang."

"Mawar-mawar itu akan pindah ke Eythora, aku yakin." Sang Lady terkekeh, ia memberikan hormatnya lantas meninggalkan paviliun barat bersama dua pengawal.

🥀🥀🥀

"Eythora?"

Jenderal Dorian mengangguk pelan, menatap Kaisar yang tengah duduk di balik meja besar dengan segelas anggur di tangan kanan. Menerima kabar dengan baik setelah Lady Ryu melaporkan pesan dari Duke Heeseung Athurian.

Botol anggur itu terangkat tanpa sentuhan, menuang anggur merah ke dalam gelas Kaisar Morrigan, "Ksatria Arcanum sudah sampai? Kakak iparku harus hadir mendampingi nanti malam."

"Kami belum melihat kedatangannya di istana, tetapi pengawal di gerbang utama melaporkan bahwa mereka melihat burung Elang besar dari arah Azalea."

Itu Jay Windsor. Ia sengaja mengirim pesan jauh-jauh hari sebelum bulan purnama tiba, Jay Windsor harus datang membantu ketika energi dari Moon Goddess berpindah pada kandungan Sunoo di bulan ke tujuh. Mereka juga akan segera mengetahui strata pewaris kekaisaran barat.

Sang Kaisar tersenyum lembut, memutar kursi lantas melempar pandang ke langit malam. Sebentar lagi Permaisurinya pasti akan merengek meminta Kaisar untuk pulang ke paviliun timur dan makan malam bersama.

Ini tentang Kaisar Morrigan Londres dan Permaisurinya, dia tidak sabar menanti kehadiran mahluk mungil di antara mereka yang akan menangis setiap malam merindukan air susunya.

Pintu di mana Kaisar berada terbuka. Dari langkahnya, ia mengenal jelas siapa pemilik suara kaki ini.

"Suamiku." Permaisuri dengan netra amber itu mendesis sembari berjalan, memegang perutnya yang kian besar. "Waktunya makan malam, kenapa belum pulang?"

Gelas yang berada pada genggaman sang Kaisar berpindah ke meja, ia menarik tangan Permaisurinya, "kau harus makan yang banyak sebelum menerima energi besar dari Moon Goddess."

Enigma From The WestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang