24. On My Knees

1.1K 24 2
                                    

Kaki jenjang milik seorang gadis cantik itu sedari tadi sibuk melangkah kesana kemari. Langkah nya tak tenang, bahkan sangat berisik karena lantai rumahnya kayu. Kuku di jemari lentiknya sudah sedikit keropos karena sedari tadi ia gigit.

"Kau membohongiku kan, Jake?" Tuduhnya kepada saudara lelakinya.

Jake hanya memutar matanya malas lalu lanjut membaca bukunya. Sangat berbeda dengan saudara perempuannya itu yang tak bisa diam dari tadi.

"Bisakah kau diam wahai Chelsea kakak ku yang kurang tata krama. Langkah kaki mu sangat berisik" Sarkas Jake lalu melanjutkan bacaannya.

Tok tok

Chelsea dengan cepat berlari ke depan pintu dan membukanya. Bahkan belum sempat Jake mengangkat bokongnya, Chelsea sudah duluan sampai ke depan pintu.

"Selamat pagi Miss, sepertinya kau sudah lama menunggu" Ucap pria tersebut.

"No! No my lord, hanya aku saja yang tak bisa diam" Ucap Chelsea lalu mempersilahkan orang itu masuk.

Mereka berdua masuk dan bertemu dengan Jake di dalam yang sudah berdiri lengkap dengan senyum manisnya. Tak lupa berjabat tangan dengan orang yang dinanti dirinya dan kakaknya.

"Maaf aku tak menyambut mu dari depan pintu, kakak ku orang yang tak sabaran jadi aku mohon maaf jika ia berbuat aneh" Ucap Jake lalu menunduk.

"Tak apa Jake, Chelsea tak berbuat aneh ia hanya menyambut ku dengan baik" Ucap orang itu.

Mempersilahkan orang itu duduk dan berbincang sejenak. Chelsea dari tadi duduk diam bahkan tubuhnya tegap seperti tentara saja. Jake yang melirik kakaknya susah payah menahan tawa karena kakak nya itu begitu tegang.

"Oh iya! Maaf aku lupa memperkenalkan kalian berdua. Ethan ini kakak ku Chelsea Heevana. Kakak ini Count Rey Ethan" Ucap Jake memperkenalkan kedua orang itu.

"My lord, salam kenal" Ucap Chelsea berusaha sopan.

"Aku harap kau tak akan bosan melihat wajah ku selama beberapa bulan ke depan" Ucap Ethan sambil tersenyum.

"Sepertinya kau yang akan bosan melihat wajah kakak ku yang menyebalkan ini" Sindir Jake.

Chelsea menatap adiknya dengan melotot ditambah alisnya sangat menukik. Oh tuhan! Semoga saja Ethan betah dengan dua kakak beradik ini.

Skip next morning
08.20 Am
Chelsea dan Ethan sudah belajar banyak hal sejak jam 7 tadi. Bahkan sepertinya Chelsea mulai jenuh sedikit. Ethan yang menatap Chelsea hanya memainkan sendok teh di samping gelasnya, berdehem sedikit.

"Mau istirahat sejenak? Seperti jalan memutari kota?" Tawar Ethan.

Seketika Chelsea mendongak dan tersenyum lebar. Senyum Chelsea menular pada Ethan bahkan keduanya dengan mudah tertawa.

"Belajar dengan benar, jangan asik sendiri" Ucap Jake tiba-tiba datang.

Seketika melayang sendok yang dari tadi dipegang Chelsea. Tenang saja, Jake sudah biasa menghadapi kakaknya yang mudah jengkel. Sendok itu tak mengenai Jake sama sekali, bahkan dengan murah hatinya Jake memungut sendok itu lalu di bersihkan menggunakan sapu tangannya. Mengembalikan ke tempat semulanya, tak lupa death stare darinya.

"Sepertinya kami berdua akan belajar diluar, Jake" Ucap Ethan sekalian meminta ijin.

"Silahkan saja jika itu memang perlu. Dan kau, jangan menyusahkan ataupun memalukan Count Ethan. Atau ku tendang kau keluar dari rumah" Ancam Jake.

"Lihatlah! Bukan aku yang tak sopan tapi dia! Seharusnya yang perlu belajar bukan aku tapi kau!" Ucap Chelsea dengan menghentakkan kakinya.

Ethan hanya tersenyum pasrah melihat kedua saudara itu kembali beradu argumen bahkan sambil beradu tatapan seolah-olah yang ditatap akan buta.

Heeseung Short Story |HSS|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang