20.20 Pm
At Tiana bedroom
Tiana tengah asik memainkan game online di handphone nya sambil berbaring di kasur tercintanya. kacamatanya setia bertenger di hidung mancungnya, until suddenly the lights off dan Tiana seketika panik. Hingga ia mengeluarkan suara beberapa oktafnya."HEEEE!!!! HIDUPIN LAMPUNYA IHH!! JANGAN MAIN-MAIN!!" Teriaknya tak karuan, lalu berlari keluar kamar.
Seketika ia pun panik, karena ruangan di luar juga sama gelapnya dengan di dalam kamarnya. Tiana pun spontan berjongkok memeluk kakinya sendiri.
"Hiks....hee where are you hiks... don't leave me" Ucap Tiana yang diiringi dengan isakan tangisnya.
Terdengar suara langkah kaki yang cepat mendekati Tiana dan menariknya kepelukannya dan mengelus punggung serta kepala Tiana secara sayang.
"Tiana hey it's me babe! It's me! It's okay i'm here my babe" Ucap Heeseung menenangkan Tiana yang ketakutan setengah mati cause of her phobia.
"HUAAA!!! HEE KOK JAHAT SIHH!! KEMANA AJAAA DARITADI!!" Marah Tiana tapi masih sambil gemetaran.
"Aku nyari senter sayangg, trus liatin luar siapa tau listrik kita yang konslet tapi diluar mati semua. Trus gak lama denger kamu teriak. Maaf yaa cantiikk, aku lupa kamu punya phobia" Jelas Heeseung lalu meminta maaf kepada Tiana karena kelalaiannya.
"No it's fine, aku nya aja yang berlebihan" Sesal Tiana karena phobianya.
"No my pretty girl! Kamu gak berlebihan sayang. Namanya juga phobia, kalo gak histeris berarti kamu gak punya phobia itu" Jelas Heeseung masih setia mengelus kepala Tiana sayang.
"Mau pindah ke ruang tamu gak? Atau mau ke dapur dulu, minum air putih?" Tanya Heeseung karena badan Tiana yang masih gemetaran ketakutan.
"Iyaa ayo, tapi jangan ditinggalin ya?" Ucap Tiana dengan mata sembabnya.
"Iyaa sayang gak akan, yakali aku tega ninggalin kesayangan aku yang punya nycthophobia sendirian kan? Kalo aku ninggalin, kamu tampol aja aku gapapa" Ucap Heeseung yang diakhiri candaan sedikit.
Mereka berdua pun berjalan ke dapur, karena dirasa Tiana butuh air putih untuk menenangkan kepanikannya. Dengan menggenggam tangan kekasihnya erat dan mengelus tangan tersebut dengan jari jempolnya agar Tiana tetap tenang, hingga mereka berdua sampai ke dapur.
"Minum dulu cantik, biar enakan dikit" Ucap Heeseung sambil menyodorkan segelas air putih.
Tiana pun minum dengan perlahan sambil mengatur nafasnya, hingga ia merasa lebih tenang.
"Thanks Hee cause always be there for me" Ucap Tiana sambil menunjukkan senyum manisnya ke arah Heeseung.
"Anytime my babe" Ucap Heeseung lalu duduk di samping kursi yang berada di sebelah Tiana.
"Jadi mau tidur sambil aku bacain cerita atau mau tidur sambil aku nyanyiin? Choose one my lovely princess" Ucap Heeseung sambil merapikan rambut Tiana yang berantakan karena kepanikannya tadi.
"Ihh apaan orang aku masih mau main game kok. Tadi aja kalah gara-gara tiba-tiba gelap. 30 menit lagi dehhh" Protes Tiana sambil menego waktu dengan Heeseung.
"Noo! It's your sleep time babe. Gak ada nego-nego 30 menit lagi gak ada" Tolak Heeseung sambil berdiri lalu ancang-ancang ingin menggendong Tiana.
"Gak mau yaa!! Aku mau main game dulu pokoknya!!" Ucap Tiana lalu memeluk erat senderan kursi.
"Ayookk sayangg!! Jan gini ihh nanti aku gigit nihh yaa" Ancam Heeseung lalu berancang-ancang ingin menggigit Tiana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heeseung Short Story |HSS|
Conto"You like it, hmm?" Heeseung udahh baca ae Disclaimer dulu gak sihh hehe -di beberapa part memiliki harsh words -cuma fiksi yaa not related to real life!! -a lil bit 18+ in some chapter -just me and my imagination -typo as always -bahasa mix Indo En...