07. Seatmate

1.2K 25 6
                                    

Kriingg kringg

06.50 Am
At SMA Nusantara
Moera tengah berlari sekencang mungkin ke arah gerbang yang seperti sebentar lagi akan ditutup oleh pak satpam yang selalu menjaga gerbang sekolahnya.

Sedikit lagi ia mencapai gerbang tersebut namun, seketika dirinya seperti ditarik seseorang ke belakang dan punggungnya menabrak dada orang tersebut.

"Pagiii raaa!!" Sapa Heeseung.

Heeseung teman sebangku Moera sejak dari smp. Entah sengaja atau takdir, guru selalu mendudukkan mereka berdua di meja yang sama. Padahal jika bisa request, Moera sangat ingin duduk dengan yang lain. Tapi, kata gurunya tidak boleh. Ya sudahlah ia hanya bisa pasrah menghadapi teman sebangkunya yang sangat jahil itu.

Seperti sekarang seharusnya Moera masih bisa masuk ke sekolah tadi jika tas nya tak ditarik manusia menyebalkan bernama Heeseung tadi.

"AAAA BANGSATT LU YEE!!" Marah Moera karena seketika satpam menutup gerbang tersebut.

"Ettt masih pagi cantikk, masa awali pagi mu dengan berkata kasar" Ucap Heeseung sambil menoel pipi Moera.

"Diem gak lu? Ishh gara-gara elu sihh kan dihukum jadinyaa. Malesin tau gakk" Kesal Moera sambil mencak-mencak sendiri.

"Gapapa dongg, kan sama gua. Lee Heeseung manusia tertampan di sma nusantara" Ucap Heeseung dengan kepedean nya yang tinggi.

"Bodo! Capek gua ngeladenin lu" Ucap Moera lalu mencatat namanya di buku yang tercatat nama-nama anak yang sering terlambat.

Mereka berdua pun di hukum menyapu halaman belakang sekolah yang bisa dibilang lumayan luas karena disitu ada taman kecil yang biasa dipakai untuk siswa siswi bermain ketika istirahat. Tapi lumayan melelahkan juga jika harus membersihkan ini sendirian, bersyukurlah Moera karena ia membersihkannya bersama Heeseung.

"Moeraa gua bagian buang sampah yee, lu nyapu nyaa ngahaha byee sapii mooo~" Ucap Heeseung lalu pergi meninggalkan Moera.

"WEHHH ANAK SETANN, WOYY LEE HEESEUNG BANGSATT SINII GAK LOO. JAN KABUR ANJENGG" Teriak Moera ingin mengejar Heeseung.

"HEH!! MOERA!" Teriak Ibu Sania.

Oh tidak! Tamatlah riwayat Moera. Karena ia bertemu dengan guru sains yang lumayan killer ini.

"Hehee kenapa yaa bu?" Tanya Moera pura-pura tidak tau sambil berjalan menghampiri Ibu Sania.

"Haha hehe haha hehe. Kamu tuhh yaa mulutnya gak sopan bener! Perempuan kok ngomongnya gituu" Marah bu Sania.

"Maaf bu. Heeseung itu lohh bu! Dia lari ninggalin hukumannya, seharusnya dia bantu saya" Adu Moera berharap guru di depannya ini mengejar Heeseung.

"Yaa tapi kan gak perlu berkata kasar Moera. Kamu itu siswi SMA Nusantara. Kami didik dengan baik. Contohkan dongg yang baik" Ceramah Bu Sania.

"Yasudah laahh, ibu ada kelas. Jangan gitu lagi yaa Moera. Sekali lagi ibu liat kamu ngomong begitu, ibu panggil orang tua kamu" Ancam Bu Sania lalu melenggang pergi.

"Iyaa bu. Pagi bu" Ucap Moera sambil membungkuk sopan.

Setelah dirasa Ibu Sania mulai menjauh, seketika Moera kembali kesal dan kembali ke taman tadi untuk melaksanakan hukumannya.

"Ishh ni semua gara-gara anak gembel nyebelin, dasar lee Heeseung kodok" Marah Moera sambil menyapu asal-asalan.

"Moera?" Panggil seseorang.

Moera pun menoleh ke orang yang memanggilnya lalu tersenyum lebar ketika tau siapa yang memanggil dirinya.

"Jakeuuu!!" Panggil Moera balik sambil melambaikan tangannya senang.

Heeseung Short Story |HSS|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang