22. Into the Unknown

850 24 23
                                    

Character:
-Ethan as Heeseung
-Jay as Park jeongseong
-Juan as Yeonjun

______________________________________________________

Sudah sejam Mary berlari mengitari hutan yang hampir gelap. Setiap ia berlari mencari jalan keluar, ia selalu berakhir di depan Mansion terbengkalai itu. Seharusnya tadi ia tak memberikan ide gila untuk berpisah dengan Jay, akibatnya ia malah tersesat. Dan sepertinya terkena ilusi hutan ini.

"Hah....Jay...kumohon dimana dirimu?" Monolog Mary.

Niat mereka ingin jalan-jalan sambil mencari bahan-bahan untuk praktek kimia mereka nanti. Berujung malapetaka yang menyesatkan dirinya dan Jay. Entahlah bisa jadi Jay sudah keluar terlebih dahulu dari hutan ini. Tega sekali jika ia membiarkan Mary di tengah hutan yang sudah hampir gelap ini.

Karena langit sudah mulai menggelap, Mary memberanikan diri memasuki mansion tak layak huni itu. Bahkan benalu yang menjalar di atapnya itu lebih horor dibanding suara lolongan mahluk buas di hutan. Tepat ketika Mary masuk hujan deras turun membasahi hutan tersebut. Setidaknya atap mansion ini masih bagus hanya saja sedikit gelap.

Tetapi anehnya ada beberapa lampu ruangan yang masih hidup. Apakah memang ada orang yang tinggal disini? Oh! Atau mungkin ia tersesat juga seperti dirinya? Atau mungkin itu Jay? Entahlah hawa dingin mulai menerpa kulit Mary, seharusnya ia mendengarkan perkataan Jay yang menyuruh nya menggunakan lengan panjang dan baju terusan. Dasar crop top sialan.

Kaki jenjang itu melangkah menyusuri beberapa ruangan disitu. Sampai kakinya terhenti karena melihat seseorang tengah menghidupkan api di tempat perapian disitu. Anehnya orang itu seperti sudah handal dalam melakukannya. Karena tak butuh waktu lama perapian tersebut menyala dengan baik.

Tiba-tiba orang tersebut berbalik dengan cepat lalu menodongkan pistol. Mary dengan spontan mengangkat kedua tangannya dan menutup matanya.

"Utusan siapa lagi kau?" Tanya nya masih menodong pistol.

"A-aku hanya tersesat disini, a-ku ti-tidak bermaksud menyakiti mu. Sumpah demi tuhan! Aku hanya tersesat disini!" Ucap Mary mengklarifikasi.

Orang itu menilik keadaan Mary dari atas hingga ke bawah. Dengan rambut yang sudah acak-acakan, lalu beberapa luka di lengannya, ditambah lagi ia tak memakai alas kaki, bisa dibilang sempurna untuk dikatakan sebagai gembel.

"Kemarilah, diluar bisa sangat dingin jika sudah hujan seperti ini" Ucap orang itu menyimpan pistolnya kembali.

Mary mendekat dengan takut dan sedikit berjarak. Tetapi Mary malah ditarik, lalu ikut berjongkok di dekat perapian. Lumayan hangat untuk Mary yang memakai baju minim kain itu. Tiba-tiba bahu Mary terasa berat dan benar saja, orang itu menaruh jas nya di pundak Mary.

Mary masih merasa aneh dengan orang ini. Ia memakai baju formal, layaknya orang kantor. Bahkan wajah nya tampan dan juga rambutnya ditata rapi. Tak mungkinkan orang ini tinggal disini? Jika iya, sebaiknya Mary harus waspada.

"Apa kau tinggal disini?" Tanya Mary setelah diam beberapa saat.

"Iya" Jawab nya singkat.

Mary menoleh cepat ke orang tersebut dengan matanya yang terbelalak kaget.

"What the fu-" Ucapan Mary terpotong dengan tangan orang itu yang membekapnya.

"Sebaiknya kau berhati-hati jika ingin berbicara. Aku tak tau bagaimana kau bisa tersesat hingga kesini. Tetapi yang bisa ku pastikan seharusnya kau tak masuk kesini. Seharusnya kau berlari kemanapun itu, jangan pernah kau masuk ke sini" Ucap orang itu panjang lebar.

Heeseung Short Story |HSS|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang