20. Full Moon

1.2K 34 4
                                    

Calia tak pernah menyangka akan menjadi bagian dari keluarga yang bisa dikatakan kaya raya ini. Padahal dahulunya Calia hanya anak dari keluarga yang bisa tergolong kekurangan ekonomi. Entah datang dari mana, tiba-tiba saja temannya itu mendekatkan Calia dengan sepupunya. Sampai akhir Calia dan lelaki itu dekat hingga hidup bersama.

"Kau sudah makan?" Tanya Heeseung.

Calia yang tadinya sedang melamun langsung tersadar ketika mendengar suara suaminya itu. Ikut duduk di samping di kursi meja makan.

"Ah! Sudah...kau?" Tanya Calia balik.

Heeseung menggelengkan kepalanya sambil tersenyum manis.

"Akan aku buatkan sesuatu. Atau kau mau sesuatu?" Tanya Calia

"Buatkan pasta yang seperti biasa kau buatkan ya?" Pinta Heeseung.

Calia mengangguk dan menyiapkan beberapa bahan yang diperlukannya untuk membuat pasta. Sebenarnya Calia heran, suaminya itu memiliki porsi makan yang sangat berlebihan tetapi badannya tetap segitu-gitu saja. Bahkan banyak kejadian aneh yangs sering terjadi setelah ia mengenal Heeseung.

Sambil mengaduk saus yang Calia buat untuk pasta, Heeseung menghampiri Calia dan memeluknya dari belakang. Mendusel-duselkan wajahnya di tengkuk Calia dan sesekali mengecup tengkuk itu.

"Hee geli" Tegur Calia.

"Besok kau menginap tempat Ibu ya" Ucap Heeseung.

Nah! Ini juga sering terjadi. Heeseung sering menyuruhnya menginap ke tempat ibunya ketika besok bulan purnama. Sebenarnya Calia ingin bertanya mengapa tetapi jawaban Heeseung hanya seperti ini.

"Aku perlu menggunakan rumah sebentar"

Begitu ucap Heeseung kala itu. Padahal kan kalau ia mau mengadakan pesta, Calia tak masalah. Lagipula Calia bisa membantu juga. Tetapi yasudah lah, menuruti suami itu sesuatu yang baikkan? Lagipula Heeseung tak berselingkuh.

"Baiklah, lagipula Ibu memang ingin aku kesana untuk membantunya mendesign dress untuk butik nya" Ucap Calia mengangguk-angguk.

"Istri ku sangat berbakat yaa" Puji Heeseung lalu mengusap-usap perut Calia.

Pipi Calia bersemu, gadis itu sepertinya sangat tersipu. Beruntunglah dirinya mendapatkan suami yang menyayanginya, bonus nya tampan dan kaya.

"Tidakk...itu karena ibumu yang mengajariku" Ucap Calia sambil menggeleng kecil.

Heeseung hanya tersenyum lalu kembali duduk di meja makan menunggu istrinya selesai masak.

Skip in the morning
06.20 Am
Pagi-pagi sekali Calia sudah sibuk berkemas bajunya. Memilih beberapa pakaian untuk menginap di rumah mertuanya seperti perintah Heeseung. Sedangkan Heeseung? Lelaki itu masih sibuk dengan alam mimpinya. Terlelap nyenyak walaupun Calia sedikit berisik.

Calia sudah memasak sarapan dan mengemas barang-barang yang diperlukannya, tinggal membangunkan suami tersayang nya itu.

"Hee...bangun anter aku ke tempat ibu" Ucap Calia sambil menggoyangkan lengan Heeseung pelan.

Heeseung menggeliat kecil sambil mengucek matanya.

"Memangnya ini jam berapa?" Tanya Heeseung.

"Jam 6.30 Hee" Jawab Calia.

Heeseung menarik Calia ke dalam pelukannya mengajak perempuan itu berbaring bersama. Memeluknya erat lalu mengecupi pucuk kepala Calia berkali-kali.

"Masihh awal sayangg. We can stay in the bed for little longer" Ucap Heeseung sambil merapikan anak rambut yang menutupi wajah istrinya.

Heeseung Short Story |HSS|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang