14. but you're real, my love

964 34 21
                                    

Seorang perempuan tengah serius membaca novelnya dengan sedikit terisak karena terharu membaca beberapa kalimat di novel yang ia baca.

Cassie, perempuan yang sedang merantau jauh ke London untuk bekerja. Berusaha membayar hutang yang ditinggalkan ayahnya begitu saja kepada anak gadisnya itu. Sangat kejam! Bahkan sampai sekarang Cassie tak tau dimana ayahnya berada. Ibunya? Hah! Cassie rasanya lelah ketika harus membahas tentang keluarga. Ibunya tidak bekerja hanya bersantai di rumah dengan selingkuhannya. Maka dari itu Cassie pindah saja.

Back to our girl, Cassie menatap jam di meja samping tempat tidurnya dan terkesiap karena jam menunjukkan pukul setengah dua pagi. Dengan berat hati gadis berambut hitam legam itu menutup buku novelnya.

"Hufft....andai ada lelaki seperti di novel ini, pasti aku akan senang dan merasa tersayangi. Sungguh lelah mengemis kasih sayang ke orang tua yang memberikan kasih sayangnya ke orang lain" Monolog Cassie menghembuskan nafas berat.

"Kenapaa cobaa kamuuu fiksii??!!" Ucap Cassie kesal sambil menunjuk-nunjuk buku novelnya.

"Aku harap sekaliii sajaaa.....aku merasa tersayangi. Aku juga ingin merasakan kasih sayang tanpa harus menahan rasa muak" Ucap Cassie lalu menaruh novel nya di nakas.

Menarik selimutnya hingga ke atas dada dan memeluk gulingnya erat. Menyembunyikan wajahnya di guling itu. Cassie memang suka tidur seperti itu, membayangkan ia memeluk seseorang dengan guling nya. Bahkan pernah temannya menanyakan apakah dirinya tak pengap. Dengan enteng perempuan berambut hitam legam itu menjawab.

"Tidak, malahan aku tenang tidur begini"

Begitu ucap Cassie kala itu. Perkataannya sangat benar! Karena Cassie langsung terlelap dan pergi ke alam mimpi dengan cepat setelah memeluk gulingnya.

At Cassie bedroom
03.00 Am
Sedang asik perempuan yang memiliki tinggi tubuh 157 sentimeter itu di alam mimpinya. Tiba-tiba buku novel yang tadi dibaca Cassie terbuka beberapa lembar seperti ditiup sang angin. Tiba-tiba di luar turun hujan sangat deras disertai suara gemuruh langit bersahut-sahutan. Namun, suara gemuruh itu tak menganggu tidur seorang Cassie. Hingga tiba-tiba seperti ada efek glitch sesaat di kamar Cassie.

Seorang lelaki bersurai hitam dan beberapa helai rambut menutupi matanya. Lelaki itu berdiri di samping ranjang Cassie. Menatap perempuan yang memeluk gulingnya erat sambil tidur dengan senyuman dibibir nya. Looks like someone have a sweet dream. Lelaki itu mengelus kepala Cassie lembut lalu tersenyum.

"My pretty girl must be have a sweet dream" Ucap lelaki itu.

Lalu lelaki itu menarik guling yang dipeluk Cassie dan berbaring di samping Cassie. Gadis cantik itu menggeliat seperti kehilangan sesuatu. Segera lelaki itu menarik Cassie ke pelukannya.

"It's okay...i'm here with you, my love" Ucap lelaki itu menenangkan Cassie.

"Hehe thanks Hee" Ucap Cassie mengigau sepertinya.

"Sepertinya kau memimpikan ku. How cute my lil pretty baby" Ucap lelaki yang dipanggil Hee oleh Cassie.

Skip in the morning
08.20 Am
Karena mengingat besok hari libur Cassie, perempuan itu masih asik di alam mimpinya. Sampai ia sedikit tersadar dan merasa ada yang aneh. Mengapa gulingnya menjadi besar dan agak sedikit keras? Begitu pikir seorang Cassie.

Segera Cassie membuka matanya. Mata boba itu beradu tatap dengan mata damai milik seseorang disampingnya. Dunia seperti berhenti sejenak, membiarkan dua insan itu untuk beradu tatap. Sampai suara serak khas orang baru bangun tidur milik sang lelaki menginstrupsi.

"How was ur sleep beautiful?" Tanya lelaki itu sambil mengelus pucuk kepala Cassie.

Satu detik, dua detik, tiga detik. Setelah itu Cassie berteriak dan bangkit dari kasurnya lalu mengambil raket nyamuknya yang selalu ia simpan di samping meja. Menodong raket itu ke arah lelaki yang terduduk di ranjangnya sambil menatap Cassie bingung.

Heeseung Short Story |HSS|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang