10. Magic Florist

970 29 14
                                    

Seorang gadis berambut pirang tengah sibuk merangkai sebuket bunga tulip untuk customer yang sudah memesan pagi hari tadi ketika ia membuka toko dan akan mengambil di siang hari.

Cling cling

Bel berbunyi tanda ada customer baru yang datang. Segera gadis itu menaruh buket bunga tulip yang sudah jadi ke lemari kaca di sampingnya. Keluar dari ruangan yang biasa ia pakai ketika membuatkan buket bunga untuk pelanggannya. Menghampiri pelanggan yang tengah asik melihat-lihat bunga yang ia rawat dengan baik.

"Ada yang bisa saya bantu, nona?" Tanya Lilyana sambil berjalan mendekat ke arah seorang perempuan yang sepertinya seorang bangsawan.

"Oh! Benar ternyata kalau yang mengelola toko bunga ini seorang gadis cantik" Ucap perempuan tersebut sambil tersenyum manis ke arah Lilyana.

"Ah...tidak aku biasa saja, justru nona yang sangat cantik" Puji Lilyana balik.

Perempuan itu hanya terkekeh malu, lalu ia meminta sebuah karangan bunga untuk di vas bunga di kamarnya.

"Emm...nona suka bunga yang seperti apa? Atau ada bunga yang nona sukai?" Tanya Lilyana.

"Oh! Itu bunga Mawar! Tapi aku mau bunga mawar putih dan merah" Ucap perempuan itu sambil menunjuk bunga mawar yang kebetulan di depan matanya.

"Baiklah akan saya buat kan. Apakah nona mau menunggu atau mengambilnya di lain waktu?" Tanya Lilyana sambil mencatat di buku note yang selalu ia bawa ketika pelanggan nya memesan sesuatu.

"Sebaiknya aku ambil esok saja. Hari ini aku harus mengurus pertunangan ku" Ucapnya lalu tersenyum malu.

"Baiklah, akan saya siapkan besok. Selamat untuk pertunangan anda!" Ucap Lilyana memberikan selamat.

Perempuan itu hanya tersenyum lalu mereka berdua berjalan ke arah meja kasir. Saat sedang membayar sambil asik menanyakan beberapa hal tentang karangan bunga, tiba-tiba bel berbunyi lagi.

Cling cling

"Arabella kenapa lama sekali? Aku sudah-" Tanya seorang pria yang omongannya terhenti karena melihat Lilyana seperti tidak asing.

Seketika Lilyana langsung membungkukkan badannya memberi salam.

"Semoga yang mulia pangeran selalu di berkati dewi bulan" Salam Lilyana.

"Hey, sepertinya aku pernah melihat mu di suatu tempat?" Tanya Pangeran Ke-2 dari kerajaan Deluna.

"Ah.. sepertinya yang mulia pangeran melihat ku di acara festival tahunan. Biasanya aku selalu ada disana untuk menjual beberapa rangkain bunga ku" Jelas Lilyana.

"Mungkin begitu" Ucap Pangeran Ke-2 kerajaan Deluna tersebut.

"Kau ini tak sabaran sekali pangeran Ethan Clair De Luna, aku kan sedang mencocokan pesanan ku" Jelas Arabella berdumel.

"Ya ya..terserah padamu Arabella déesse de la lumière" Balas Ethan memanggil nama panjang Arabella.

"Diam lah kau Ethan. Oh! Tidak bisakah kau menunggu di luar? Setiap bertemu, kau selalu berdebat dengan ku" Usir Arabella lalu kembali menghitung koinnya.

"Dasar kau putri yang cerewet! Pantas saja, engkau cocok dengan kakak ku yang keras kepala itu" Ucap Ethan lalu pergi keluar toko tersebut.

Setelah kepergian Ethan, Arabella kembali berceloteh dengan Lilyana yang dari tadi hanya terdiam memerhatikan perdebatan dua orang yang berada di tokonya itu.

"Oh..Maaf kan calon adik ipar ku, dia memang perlu banyak belajar tentang tata krama. Huh! Tak heran ayahnya masih mempertimbangkan dirinya cocok menjadi raja atau tidak" Dumel Arabella sambil memberikan Lilyana beberapa uang koin.

Heeseung Short Story |HSS|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang