“Berhenti Arum.” Raja Zhang memisahkan Arum dari gurunya dengan cara menarik Arum mundur. Tidak langsung Raja Zhang lepaskan Arum karena takut Arum akan memberikan serangan susulan.
“Aku mencarimu, Mbah! Saat ayahku sakit keras, Mbah malah menghilang sehingga ayahku harus mengalami kematian. Kemana saja Mbah selama ini?! Dasar guru tidak bertanggung jawab!” Arum benar-benar mengamuk seperti banteng. “Sebagai tebusannya, aku minta Mbah mengajari aku ilmu santet! Akan aku santet balik orang yang telah menyantet ayahku.”
Tao Fang bangkit berdiri sembari memegangi pinggang juga kepalanya. Pinggangnya encok karena berlari, sedang kepalanya benjol karena dipukuli oleh Arum. “Tunggu dulu. Aku ambil nafas dulu.”
Raja Zhang melepaskan Arum setelah dirasa Arum sudah sedikit tenang.
Arum berkacak pinggang. Ia masih marah. Dulu, saat ia berusia 11 tahun, ia pernah bertemu dengan Tao Fang setelah satu tahun sejak kematian ayahnya. Begitu melihat Tao Fang ia dan dua kakaknya langsung mengejar Tao Fang hingga dapat, lalu memukulinya hingga babak belur. Bahkan karena kejadian itu Tao Fang harus merelakan dua giginya.“Guru, kau pernah ke Nusantara? Kau pernah menjadi guru sihir ayahnya Arum?” Raja Zhang bertanya dengan serius. Pantas saja saat ia hilang ingatan untuk kedua kalinya, gurunya tidak pernah muncul di hadapannya. Ternyata gurunya pergi ke negeri lain dan tinggal di sana.
Tao Fang melirik Raja Zhang sambil masih meringis. “Ah, mengapa kau tidak memberitahu nama istrimu sejak awal. Tahu begini aku tidak akan mau melihatnya walaupun sedikit.”
Mendengar Raja Zhang memanggil Tao Fang dengan sebutan guru, Arum melotot. Ia ingat akan ucapan Tzu Yang. 'Dia sebenarnya tidak jahat. Hanya saja dia diperdaya oleh gurunya.'
“Jadi Mbah ini adalah guru Raja Zhang?” Arum menunjuk Tao Fang lagi.
Tao Fang berdecak. “Hm. Bukannya bagus? Aku guru Zhang Zou dan juga guru ayahmu, berarti kalian terhubung. Jadi apa salahnya?”
“Salah!” jawab Arum tegas.
Raja Zhang dan Tao Fang tidak mengerti.
“Aku mengerti sekarang. Walaupun aku terkenal bodoh, tapi aku tidak bodoh-bodoh amat. Sekarang aku mengerti mengapa Mbah tidak menolong ayahku. Kata ayah kandungku, sebenarnya Raja Zhang tidaklah jahat, dia hanya diperalat oleh gurunya. Dan ternyata Mbah lah guru Raja Zhang itu. Kau-” Arum menunjuk Tao Fang. “Guru yang jahat, baik bagi ayahku ataupun bagi Raja Zhang.”
Tentu saja Tao Fang tidak terima disebut jahat. “Enak saja kau mengatai aku jahat. Kau yang jahat. Orang tua main dipukuli seenaknya. Kau anak durhaka!”
Tapi kemudian ia teringat akan satu kata yang membuat ia heran dari ucapan Arum tadi. “Tadi kau bilang ayah kandung? Siapa yang kau maksud?”
“Oh ya, Mbah belum tahu ya. Ayah kandungku adalah-”
Sebelum Arum menyebut nama Tzu Yang, lebih dulu Raja Zhang membekap mulut Arum. “Dia bisa mengamuk kapan saja, Guru. Sebelum dia mengamuk lagi, aku akan membawanya pergi.”
“Hm! Hm!” Arum tidak mau pergi. Ia masih ingin berbicara dan memperjelas semuanya dengan Tao Fang. Akan tetapi apalah daya, Raja Zhang sudah lebih dulu membawanya pergi menghilang. Raja Zhang bisa melakukan itu karena tidak ada yang melihat mereka.
>>>>
Hari kembali malam, besok adalah hari ulang tahun Kaisar Wei. Malam ini Raja Zhang berdiri di depan koridor penginapan istana di temani oleh Huang Shong. Pandangannya menatap langit malam yang ditutupi kabut dingin. Ia berdiri di dekat pilar, berpangku tangan di belakang punggung.
Setelah kejadian tadi siang, untuk saat ini ia tidak perlu lagi menjaga Arum dari gurunya, ia tidak perlu berjaga untuk menghalangi gurunya. Karena gurunya belum tahu bahwa Arum adalah anak Tzu Yang alias iblis naga putih, ia yakin gurunya tidak akan menyakiti Arum, justru Tao Fang lah yang takut disakiti Arum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Of King Zhang's Heart
RomanceAda seorang gadis dari Nusantara bernama Arum. Dia pergi ke negeri China demi menggapai cita-citanya yang sangat nyeleneh. Apa cita-cita tersebut? Dan di negeri China, ada seorang Raja bernama Chen Zhang Zou. Raja muda yang setiap tahunnya membawa p...