18. Sekotak Keberanian Dylan

226 40 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

~


Jaehyun dan dramatis, dua kata yang tidak bisa Doyoung hilangkan dari sosok yang entah mengapa sejak hari di bukit itu Jaehyun malah nampak semakin gencar mendekatinya. Lelaki itu tidak segan-segan untuk tiba-tiba menggandeng tangannya, tidak segan-segan merangkul diantara kerumunan kampus, atau hal gila lainya adalah Jaehyun akan habiskan waktu di bordil hanya untuk melihat Doyoung, ya walaupun beberapa kali ia tidak bisa menahan ketika Doyoung harus emm melakukan pekerjaannya...

"Lucu kalau akhirnya dua orang di sana akhirnya baku hantam" Doyoung menoleh lalu ikut kemana arah pandangan Jeonghan, ada Jaehyun dan Johhny di salah satu meja bar.

"Lucu, dua orang kaya ribut cuma gara-gara pelacur" Doyoung terkekeh singkat, padahal sejujurnya ia terkejut melihat Johnny setelah lama tak melihatnya.


"Kira-kira, mana yang bakal menang?" Tanya Jeonghan kembali, ia sodorkan rokok batu pada Doyoung yang diterima begitu saja oleh Doyoung.


"Nggak akan ada yang menang kalau gue masih ada di sini" Tidak ada yang akan bisa memiliki Doyoung jika ia masih terperangkap di rumah bordil, Bos Prinz satu-satunya orang yang memilikinya.




"Nggak akan ada yang menang kalau gue masih ada di sini" Tidak ada yang akan bisa memiliki Doyoung jika ia masih terperangkap di rumah bordil, Bos Prinz satu-satunya orang yang memilikinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"Lo kira, Dylan bisa jadi punya Lo?" Johnny berdecih, ia jelas tidak mabuk, ia juga sadar kalau objek pandangnya dan Jaehyun adalah sama, Doyoung.


"Lo pikir, Dylan selamanya mau jadi pelampiasan Lo?" Jaehyun tetap tenang, ia kembali tatap Doyoung yang sedang mengobrol bersama Jeonghan di sudut meja lain "Lo pikir, bisa selamanya seenaknya sama Dylan cuma gara-gara dia jatuh cinta sama Lo?" Ia melirik singkat pada sosok yang sudah lebih dari sebulan hilang bak ditelan bumi dan kini kembali hadir di permukaan.


Johnny menoleh, ia tarik gelas alkohol lalu tegaknya seketika "Tentu" Lelaki itu lekas berdiri, bersihkan pakaiannya "Dylan itu, mutlak punya gue dan selamanya juga bakalan gitu. Lo atau siapapun ya nggak akan pernah bisa ngambil dia dari gue"


Melankolia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang