26. Sekotak Rasa Jatuh Cinta

236 27 9
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



~Jika orang suci memiliki masa lalu, maka pendosa memiliki hak atas masa depan ~
Vicky Prasetyo

...
..
.



Hujan jatuh menimpa bumi, suaranya bersahut-sahutan bersama badai dan gemuruh riuh si petir yang menyambar, langit bahkan menggulung hitam bak ikut Doyoung merasa sendu.



Doyoung genggam tangannya, matanya ikut kemana arah tubuh Jaehyun. Sejak kejadian di kampus beberapa hari lalu, ini adalah hari ke sekian ketika lelaki itu tak jemu datang dengan segala sesuatu yang katanya, bertujuan menghibur Doyoung. Lalu, di sini lah mereka duduk berdua di lantai atas cafe Melankolia dengan Jaehyun yang sibuk mondar-mandir.


"Udah!" Lengan Doyoung menahan Jaehyun yang sudah membawa nampan ke dua berisi berbagai macam warna macaroon.



"Lo dari kemarin-kemarin nggak ngajakin gue ngobrol tapi bersikap kayak gini, maunya apa sih?" Ujar Doyoung, sejak kejadian di kampus Jaehyun memang belum mengobrol lagi dengan Doyoung, ia hanya datang berkunjung ke kos membawa makanan atau sekedar mengajak Doyoung berkeliling kota.



Jaehyun terduduk, ia tarik piring berisi nasi ayam mentega miliknya lalu menyantapnya tanpa banyak bicara, namun ketika Doyoung ingin beranjak ia tahan lengan itu "Gue marah Lian, gue masih marah" Jelasnya masih enggan dia menatap Doyoung.


"Gue cuma marah, bukan berhenti suka sama Lo!" Jelasnya masih enggan menatap wajah Doyoung, mungkin sebab masih marah "Duduk! Makan! Nanti kita ke tempat bunda!"


"Buat apa?" Tanya Doyoung, setelah semua yang terjadi dan mungkin berita simpang siur ini sudah sampai di telinga keluarga Jaehyun, untuk apa Doyoung datang?


"Pulang" Masih enggan menoleh, lelaki itu masih sibuk mengunyah meskipun terlihat tidak menikmati.



"Pulang?" Doyoung mengernyitkan keningnya, pulang yang dimaksud Jaehyun itu apa?




"Ya pulang?" Jaehyun dorong piringnya yang menyisakan cabai dan sayur, lantas ia teguk salah satu minuman di atas meja sebelum akhirnya ia rubah posisi duduknya menoleh ke arah Doyoung "Pulang ke orang-orang yang bisa nerima Lian" Usapan Doyoung rasakan pada pundaknya, namun ia memilih menggeleng.



"Jangan" Tolaknya "Tiga hari lagi mungkin kita udah nggak akan ketemu lagi, gue mungkin udah nggak akan bisa ngasih tau Lo gue ada di mana, gue mungkin bakalan tiba-tiba nggak akan ada di manapun Lo mau nyari gue Jeff. Bisa nggak kalau kita stop aja?"



"Stop apa?" Kening Jaehyun mengernyit. Beberapa hari ia akui memang mendiamkan Doyoung, banyak hal yang ia pikirkan sampai pada akhirnya ia banyak berbincang pada ayah, bunda, dan Daniel.




Melankolia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang