21. Sekotak Keluarga

197 33 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suara piring beradu dengan sendok dan garpu saling bersahut-sahutan, Jaehyun tatap paha ayam dengan sayur sup yang nasinya masih utuh di piringnya.

Dua milyar?

Satu Minggu?

Untuk Doyoung yang sejujurnya belum atau bahkan bukan siapa-siapanya di dunia ini, toh uang sebanyak itu? Jaehyun mana punya? Setengahnya saja tidak mungkin ia punya.


"Itu ayam, Lo liatin juga nggak bisa tiba-tiba idup lagi!"

Jaehyun menoleh dan berdecih menatap kakaknya. Daniel ini jarang di rumah, baru beberapa minggu ini saja di rumah setelah kemarin selesai sidang skripsi "Nggak lucu!" Balasnya, ia dan Daniel jarang bertengkar tapi rasanya ia juga sedang tidak dalam mood yang bagus untuk diajak berkelahi.


"Adikmu jangan digodain kenapa sih? Kamu ini jarang di rumah malah pas di rumah maunya berantem" Bunda menghela nafas, meski demikian ia lantas fokuskan pandangannya pada Jaehyun "Kenapa?" Tanyanya pada si bungsu buat Daniel juga ikut tatap Jaehyun penasaran.


"Putus kali sama si Alsa"


"Hus ngawur, orang Jeff nggak pacaran sama Alsa, ada tau gebetan adekmu nggak tau deh udah jadian apa belum"



"Bun...?" Jaehyun mengigit bibirnya, apa ya yang harus ia obrolkan dengan bunda? Mulai dari mana ya? "Kira-kira, kalau aku ngajuin pinjaman di bank, bisa?"



Uhuk....!


Daniel tersedak "Lu judi ya? Terus banyak utang?"



"Ngaco! Enggak lah. Bun gimana?"



"Memangnya buat apa sih Jeff?" Tanya bunda, Jaehyun ini jarang mengeluh tapi sekalinya mengeluh tentang uang.



"Lian, ada masalah sedikit dan niatnya aku ingin bantu"



"Lian? Gebetan Lo?" Potong Daniel lagi, ia geser kursinya agar semakin dekat dengan Jaehyun "Dia nyuruh Lo utang bank?"



"Apa ini? Tiba-tiba bahas utang bank?" Ketiga orang di meja makan menoleh ke sumber suara, ayah berdiri di ambang pintu ruang makan masih mengenakan seragam dinas, jadi bunda bangkit dari kursi lalu menjalankan tugasnya sebagai istri yang menyambut suaminya.



Jaehyun menghela nafas, sepetinya ia akan gagal meminta pendapat bunda apalagi ada ayah di rumah. Bukan ayah tipe orang yang galak atau apa, masalahnya kan ayah belum pernah dengar ceritanya dengan Doyoung, apa tidak jantungan kalau tiba-tiba tau anaknya akan pinjam uang di bank dengan jumlah yang besar?



"Lo lagi ada masalah?" Jaehyun menoleh dan tatap kakaknya dan akhirnya mengangguk.



"Kenapa tiba-tiba mau pinjem uang di bank? Emang bisa balikinya? Emang enggak ada cara lain?"



Melankolia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang