29. Sekotak yang Hilang

243 31 16
                                    

Kampus riuh, semua manusia tumpah ruah begitu saja ketika salah seorang petugas kebersihan menjerit kencang secara tiba-tiba.


Sudah tiga hari semenjak beberapa mahasiswa mengeluhkan air kran yang bau menyengat, Pak Raden selaku petugas kebersihan datang mengecek toren di atap gedung D. Ia mengajak serta beberapa kawanya, lalu ketika Pak Raden naik dan membuka penutup toren, sontak ia menjerit-jerit dengan kencang. Bagaimana tidak? Ketika ia membuka penutup, sesosok tubuh bengkak membiru ada di dalam sana dengan bau busuk yang menyengat.



Tak lama dari itu mereka memberitahu pihak kampus pun juga dengan pihak kepolisian.


Ramai para mahasiswa ataupun pihak luar yang tiba-tiba datang berkerumun, entah siapa yang memberitahu berita tersebut hingga malam larut toren baru bisa diturunkan dan dibuka.


Di salah satu koridor gedung D lantai empat, sosok dalam toren tersebut dikeluarkan. Kondisinya menyedihkan, kaki dan tangan terikat kuat, mulutnya tersumpal kain dan mata melotot tajam, diperkirakan sudah lima hari mayat tersebut ada di sana.


"Pak... Ini bukannya Neo ya?" Salah satu dosen menimpali ketika itut serta melihat pengeluaran mayat tersebut "Iya benar pak! Lihat itu di punggungnya ada tato Neo" Untuknya dengan menggebu-gebu "Sudah lama juga nggak kelihatan di kampus pak anaknya"



Johnny. Sosok terbujur kaku dengan meringkuk, membengkak biru dan mata melotot itu adalah ia, si anak yang dulu sempat begitu murka ketika berita tentang Doyoung naik ke permukaan, seseorang yang begitu pongah memaksa pers dan BEM kampus untuk segera menghapus berita tersebut dan keluar dari organisasi begitu saja.


Sosok menyedihkan yang mungkin menangis meraung-raung ketika ajal menjemputnya di dalam toren itu sama dengan yang sering memukul, menghina, dan menjadikan Doyoung bintang peliharaannya, sama dengan orang yang berhasil membuat Doyoung tergila-gila dengannya, lalu si pongah itu melawan dengan siapa hingga berakhir mengenaskan begini?





Sosok menyedihkan yang mungkin menangis meraung-raung ketika ajal menjemputnya di dalam toren itu sama dengan yang sering memukul, menghina, dan menjadikan Doyoung bintang peliharaannya, sama dengan orang yang berhasil membuat Doyoung tergila-gila...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anjir, beneran si Neo itu?" Jaehyun dan Yuta datang ke kampus malam itu juga, mencari informasi yang mungkin saja bisa di gali untuk temukan Doyoung?


"Dia udah lama nggak kelihatan di kampus juga kan?" Seseorang yang ikut datang melihat kegaduhan tiba-tiba curi perhatian Jaehyun dan Yuta, ia adalah Reno, teman satu kelasnya Johnny.




Jaehyun juga menyadari bahwa sudah tidak lagi melihat Johnny semenjak Doyoung bilang sudah melepaskan Johnny tempo hari. Tapi ia tidak sangka saja kalau hari-hari yang terlalu tanpa Johnny itu ternyata karena Johnny meninggal? Ia kira Johnny hanya sudah tidak membutuhkan Doyoung sebab merasa ditolak?


"Terakhir di kampus kelihatan oke?" Tanya Yuta yang kemudian diangguki Reno "Biasa aja? Toh siapa sih yang mau deket-deket atau punya masalah sama dia? Lo tau dia emang nggak banyak gaul sama sekitar kan?"


Melankolia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang