Melankolia (dari istilah bahasa Yunani μελαγχολία - "kesedihan", secara harfiah empedu hitam), dalam penggunaan kontemporer merupakan gangguan mood depresi non-spesifik, yang ditandai dengan rendahnya tingkat antusiasme dan keinginan untuk berkegiat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
..
~Sometimes i feel like I'm losing everyone but in reality I'm losing myself ~
Doyoung dan kehidupan kampusnya. Ia begitu beruntung mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan meksipun harus pontang-panting membagi waktu dan membagi uang yang hanya sekedar lewat di dompetnya. Dan semua itu tidak lepas dari peran Johnny.
Tentang rumor di kampus. Ia masih ingat bagaimana fotonya tersebar luas, video-videonya, potongan-potongan klip bagian tubuhnya, semuanya. Ia masih ingat bagaimana pada akhir semester satu kehidupannya berubah menyeramkan. Ia yang ingin dikenal sebagai si kutu buku berakhir jadi ia si kupu-kupu malam yang dicemooh semua orang, di lecehkan oleh orang-orang gila yang katanya mahasiswa, di injak-injak meskipun ia sudah sebegitu rendahnya. Ia tak mengelak dari semua tuduhan, toh memang nyatanya demikian.
Ia pelacur...
Usianya sembilan belas tahun. Dan jika ditarik ke belakang, ia habiskan seluruh waktu di usia yang Ia ingat untuk tinggal di bordil, hidup dan diajarkan untuk memuaskan hidup para predator bahkan meskipun tanpa bayaran.
Dari kecil yang ia ingat adalah momentum ketika ia dan sang mama berjalan bersama di sepanjang trotoar dengan jaket tebal dan tas ransel yang cukup berat, usianya baru akan tujuh tahun kala itu, banyak hal abu-abu yang tidak bisa Doyoung lontarkan sebagai pertanyaan meskipun banyak hal yang ingin ia tanyakan. Mama begitu cantik dengan rambut tergerai panjang, namun di beberapa momen terakhirnya dengan Doyoung, wanita itu begitu sayu dan sering menangis di sepanjang jalan yang mereka tapaki bersama.
Lalu, pada sebuah gang kecil mereka berhenti, tepatnya pada sebuah gerbang berkarat yang terasa begitu sunyi dari hiruk-pikuk kehidupan kota yang jarkanya hanya satu kilo dari tempat tersebut.
"Untuk jaminan?" Seorang laki-laki datang hampiri Doyoung dan mama, setelah menelisik dari ujung rambut dan kaki keduanya lelaki tersebut ajukan pertanyaan pada mama "Kalian berdua?"
Mama menggelengkan kepalanya lalu berikan dorongan kecil pada tubuh Doyoung "Ambil saja dia. Kalau sudah punya uang gue ambil dia lagi"
"Mama?" Doyoung tidak paham dengan situasi di depannya. Doyoung tidak cukup pintar tapi juga tidak bodoh, dia akan di jual?
"Heh! Emang Lo pikir hutang Lo ama suami Lo berapa? Dan Lo jadiin anak ini jaminan?" Sejujurnya ketika Doyoung umur tujuh, bukankah dia hanya seonggok daging? Yang jika dilemparkan ke dalam kandang buaya maka akan secepat kilat hancur? Bahkan tulang mudanya saja sangat mudah ditelan buaya pun tak berikan rasa kenyang. Doyoung di usia itu sama sekali tidak punya nilai jual "Berapa ratus juta yang kalian pinjem? Belum termasuk bunga dan kerusakan setiap kalian kalah judi di dalem? Gila, anak ini di jual dua puluh juta juga nggak laku!"
