II.XVI

1.7K 32 1
                                    

Kini ily dan sindy sudah berada di rumah sindy. Yaa bener rumah sindy mereka hanya berlibur 5 hari saja di sana. Karena mereka ingin bertemu dengan keluarga mereka juga.

Karena orang tua ily jauh jadi dia memutuskan untuk ikut sindy saja.

" Cape banget ya? " Tanya sindy.

" Lumayan sii "

" Mau berendam air panas? "

" Boleh deh kaya enak " ucap ily

" Aku berdua "

Ily pun karna sudah cape akhirnya memutuskan untuk ikut saja tanpa komentar apa pun.

" Ayoo masuk udah aku siapin buka baju kamu " ucap sindy sambil melepas semua pakaiannya.

" Be-berdua? sama kamu? " tanya ily ragu

" Iyaa kenapa udah malem juga ga mungkin aku nunggu kamu selesai dulu bagi cuma berendam doang kok aku juga cape " ucap sindy sambil masuk ke dalam bathtub.

Ily pun membuka semua pakaiannya dan menyusul sindy untuk merendam badan.

Rasanya sangat rileks setelah perjalanan jauh yang mereka tempuh dan sekarang menenangkan diri dengan berendam seperti ini.

" Enak kan? "

Hanya di balas anggukan oleh ily.

" Jangan tidur, klo kamu mau tidur udahan aja yuu "

" Gendonggg aku ngantukkk " rengek ily.

Sindy pun keluar dari bathtub dan mengambil kimono untuk dia dan ily. Setelah sindy memakai kimononya dia pun membawa kimono ily dan memakai kan pada ily.

Setelah itu ily di bawa ke kamar sindy untuk di tidurkan setelah di tari di kasur ily langsung tertidur.

Sedangkan sindy dia pergi dulu ke dapur untuk mengambil air.

" Belum tidur non? " Tanya bibi

" Eh belum bi "

" Non mau bibi buatin sesuatu? "

" Ga usah bi aku cuma mau minum aja ke sini "

" Mama kemana bi? " tanya ku karna sejak aku datang ke sini aku tidak melihat mama dan papa.

" Pergi non mereka berantem 2 hari lalu sampe sekarang ga ada yang pulang " ucap bibi pelan. Seperti bibi juga tidak enak untuk bilang itu.

" Ohh udah biasa biarin aja bi, aku ke atas dulu yaa " ucap ku sambil bersiap untuk meninggalkan dapur.

" Tapi non kemarin bapak bilang mau ceraikan ibu "

" Iya bi aku ke tas dulu "

Setelah nya sindy pun pergi ke atas dia mengambil minuman yang ada di kulkas kamarnya dia mengambil 1 soda dan membawanya ke balkon kamarnya.

Sindy di sana hanya diam memikirkan omongan bibinya sambil menikmati roko dan minuman yang dia pegang.

" Gini banget si hidup gw "

" Gw cape banget selalu kaya gini pasti ga jauh dari berantem berantem berantem, bilangnya mau cere cere ga cere cere "

" Gw juga cape kali liat mereka berantem kaya gitu terus gila gw bisa bisa, mereka ga mikir apa? "

" Ahh pusing bnget gw taii lah "

Sindy terus menikmati pikiranya yang kacau sambil menikmati angin malam yang dingin namaun menenangkan.

" Percintaan gw ga jelas, percintaan orang tua gw ga jelas, hidup gw ga jelas. Iya tau gw punya duit tapi buat apa punya duit orang tua ga lengkap kaya anjng bnget sii "

" Gw benci banget hidup tapi gw punya ily gw gamau dia sendri " ucap sindy sedih, dia ingin sekali menangis hidupnya yang seberat itu.

Tanpa sindy sadari sedari tadi ily berdiri di belakang nya dan mendengar semua keluh kesah nya.

' seberat itu ternyata hidup lu sin ' ucap ily dalam hati ily ingin sekali memeluk sindy. Ily pun memberanikan diri untuk menghadapi sindy.

" Sin " ucap nya pelan. Yang di panggil pun langsung membalikkan badanya.

" Kok kamu bangun " ucap sindy panik " aku berisik yaa? Maaf yaa "

Bukannya menjawab ily malah memeluk sindy dengan erat seakan memstranfer kan energi nya untuk sindy.

Sindy yang di puluk tiba tiba oleh ily pun membalas pelukannya tak kalah erat dia juga kini butuh pelukan dari seseorang untuk menguatkannya.

Hingga sekitar 20 menitan pelukan itu pun di lepas oleh sindy.

" Kamu kenapa bangun? " Tanya nya lembut sambil membenarkan anak rambut ily.

" Maaf, aku denger semua " ucap ily takut.

" Gapapa, kenapa bangun aku tanya juga "

" Gatau kebangun trus aku liat kamu ga ada di kasur pas aku mau cari aku denger ada suara di balkon ternyata kamu "

" Ohh yaudah bobo lagi yuu? "

" Kamu gapapa? "

" Gapapa semasih ada kamu di hidup aku " ucap sindy sambil mencium kening ily.

" Yuuu kamu harus tidur " sindy pun menggendong ily ala bridal style.

" Ahh turunin aku bisa jalan " protes ily.

" Udah diem aja nanti jatoh "

Ily pun hanya pasrah di gendong sindy sampai ke kasur. Sindy pun menaruh ily secara perlahan.

" night, tidur yang nyeyak ily "

" Night juga sindy "

Mereka pun memejamkan mata dan tertidur sambil berpelukan.




Sekolah Sex (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang