Kini mereka berdua sudah berada di meja makan dan menunggu makanan datang. Ily dan sindy terus berbincang dan bercanda, ily aktif seperti biasanya seperti diaa tidak tau apa yang akan di lakukan sindy nanti padanya.
Setelah menunggu sekitar lima menit akhirnya makanan mereka pun sampai, mereka menikmati makanan itu dengan tenang dan di selingi perbincangan santai.
Ily sangat menikmati ini semua ily merasa ini hanya hari baiknya sindy yang niat melakukan ini padanya.
Setelah selesai makan sindy mengajak ily untuk duduk salah satu batu yg ada di pinggir pantai untuk menikmati angin malam yang dingin dan juga sejuk.
" Enak banget di sini " ucap ily
" Iyaa adem yaa " bales sindy
" Iyaa jadi mau di sini aja setiap malem, rebahan di sini sambil liatin bulan sama bintang teruss di terpa dinginnya angin seger rasanya " ucap ily panjang lebar
" Kira kira kita bisa ke sini lagi ga yaa? Tapi harus bisa sii ini bakal salah satu tempat liburan aku "
" Kita libur kapan sii aku bakal ke sini lagi ajak siapa yaa ajak kamu, ajak yang lain sekalian jalan jalan juga hahahah " ily teruss mengoceh tiada henti sedangkan sindy hanya menanggapi dengan anggukan atau senyuman saja.
Bukan tak ingin merespon ucapan ily namun bagi sindy bawelnya ily adalah berlian yang tidak boleh di tinggalkan barang 0.01.
Saat mereka sedang menikmati angin sambil rebahan di batu tiba tiba sindy duduk dan menatap ily dengan tenang.
" Bangun ay " ucap sindy yang langsung di turuti oleh ily.
" Kenapa? " Tanya ily saat dia sudah duduk menghadap sindy tapi dia hanya diam saja menatap ily.
" Aku mau ngomong sesuatu ke kamu penting " ucap sindy yg berubah menjadi serius.
" Apa? Kenapa? " Tanya ily. Sindy yang tau kalau nanti pasti akan banyak sekali omongannya yg di potong oleh ocehan ily pun memperingati ily untuk diam dan tidak memotong omongannya.
" Kamu diem aja ya jngan potong omongan aku "
" Pertama aku liat kamu aku ngerasa kamu lucu, dulu aku ragu banget untuk deket sama kamu apa lagi dulu kamu satu kamar sama Alice, tapi ternyata kamu yg lebih dulu deketin aku aku seneng banget rasanya tapi ada satu dan lain hal yg harus aku selesain masalah rumah makannya aku dulu jarang masuk. Aku pikir karena itu kamu bakal jauhin aku kaya yang lain dan gamau Deket aku lagi ternyata aku salah, Akhirnya kita Deket sampe sekarang " sindy pun menjeda omongannya untuk menarik napas dalam dalam untuk menenangkan dirinya karena degup jantungnya Yang begitu kencang.
" Aku suka kamu dari dulu aku gamau selama nya status kita cuma temen sekamar aku mau lebih dari itu " sindy pun mengeluarkan cincin dari kantor celananya dan menyodorkannya kepada ily.
" Kamu mau jadi pacar aku kan " lanjutnya.
Ily yang syok dengan kejadian ini hanya bisa diam beberapa menit dia masih harus mencerna semua yang terjadi. Hingga beberapa menit kemudian ily pun mengerti dan memeluk sindy dengan erat sebagai jawaban 'iyaa' .
Sindy memasangkan cincin ke jari ily dan menciumin bibir ily dengan lembut, tidak ada paksaan atau kekerasan ciuman sekarang adalah ciuman yang sangat lembut dan hangat antara 2 sejoli ini.
" Aahhhh yaahhh aghh..... " Ricauan ily yang sudah telanjur di atas kasur.
Sindy memasukan vibrator ke dalam vagina ily dan membiarkan vibrator itu bergerak yang membuat ily ke enakan. Dia hanya bisa mendesah dan memaki enah karena rasa nikmat atau karena hal yang di lakukan oleh sindy.
" Suuuttttt.... Nikmatin aja sayang enak kan? " Ucap sindy sambil memainkan vibrator itu.
Ily hanya bisa mengangguk mengiyakan ucapan sindy, setelah puas dengan vibrator itu sindy pun mengambil alih dengan menjilati vagina ily yang Sudah sangat basah ini.
" Owhh.. sindy jangan di gigit " ucap ily yang secara ga sadar memanggil nama.
'plakk' tamparan keras pun meleset di vagina ily yang membuatnya menjadi sangat merah
" Aghhhh..... Sakitt " ucap ily dengan mata berkaca.
Sindy pun yang kesal menarik rambut ily untuk mendekat padanya.
" Kamu manggil aku apa? Sindy? Kamu lupa haa? " Ucap sindy yang masih menjenggut rambut ily.
Ily pun yang sadar langsung meminta maaf kepada sindy.
" Maaf sayang aku reflek sayang tadi sakit banget kamu gigitnya maaf yaa sayang " Ucap ily.
" Maaf yaa sayang " lanjutnya karena tidak ada sedikitpun gerakan atau ucapan dari mulut sindy.
" Ahh sakitt sayangg maafin aku " ucapnya lagi dia merasa ada banyak helai rambut yang tercabut karna jenggutan yang di lakukan sindy padanya.
Karena kasihan sindy pun melepas nya dan langsung membanting tubuh ily ke kasur. Sindy menghukum ily hingga jam 8 pagi karna ily sudah pingsan akibat perlakuannya.
" Maaf yaa sayang abis kamu nikmat banget aku jadi mikir ga ada hari esok kalo bisa hari ini kenapa harus nunggu besok tapi besok mah beda lagi " ucap nya sambil mengelus rambut ily.
Sindy pun memcium kening ily sebelum akhirnya dia pun ikut tertidur.
SELESAI.............
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekolah Sex (Tamat)
RandomNyusahin aja gw bilangin ga ngerti ngerti kalo bukan sepupu udah gw bunuh dia masih aja ganggu hubungan gw