II.XVIII

2.2K 27 0
                                    

Sesampainya di rumah sindy masih saja diem dan tidak mau bicara dengan ily. Ily yang sedang dapet dan males debat pun hanya nyuekin balik sindy yang sedang marah. Hingga sore tiba ily masih tetep tidak ngajak sindy ngomong.

POV SINDY

Gini banget tinggal sama cewe pms gw yang ngambekk malah di ambekin balik kalo gini ceritanya juga bingung ini harus gimna mau bujuk juga kan gw yang ngambekk ngapa gw juga yang bujuk ahh.

Mana makannya enak banget lagi gw ga di bagi emang pelit awas aja. Gw cuma natap dia dari tangga iya gw duduk di tangga sambil meluk tiangnya kasian banget gw kaya anak ilang.

Dari pada gw mati karna kesel akhirnya gw samperin ily dan membujuk nya agar tidak marah. Emang gini banget jadi cewe ini salah itu salah.

" Maafff " sambil sedikit mengguncang guncangkan tangan ily.

" Apa? " Tanya nya sinis.

' lah ini beneran marah dia?  yang bener aja ' ucap ku dalam hati.

" Maafin aku jangan marah " gapapa dah gw mohon mohon minta maaf biar dia maafin gw ga enak banget kalo dia diem.

Sial dia masih aja ga jawab malah diemin gw lagi aghh gila gw bisa bisa apa nangis aja yaa biar di maafin? Tapi kaya alay banget, tapi bodo amat demi dia maafin gw.

" Jangan marahh hikss maafin akuu "

' oke drama kita mulai kita liat reaksi dia '

Ily yang melihat sindy menangis pun sedikit panik.

" Ehh ehh kenapa iya iyaa jangan nangis aku maafin kok " ucap nya.

" Kamu diemin aku aku minta maaf ga kamu jawab hwwaaaa " aku pun menambah tingkat dramaku agar ily semakin panik.

Ily pun langsung memeluk ku dan berusaha menenangkan ku agar tidak nangis lagi.

" Iyaa iyaa aku maafin aku maafin udah dong jangan nangis cup cup udah yaa " ucap nya lembut sambil mengelus ngelus  pungung ku.

" Bener yaa di maafin? " Tanya ku memastikan.

" Iyaa aku maafin dah jangan nangis yaa cup " ucap nya sambil memberi kan kecupan di jidat ku.

Aku pun memeluk nya dengan erat senang rasanya. Seperti ada kupu kupu yang berterbangan di perut ku.

















~










Kini sudah saatnya masuk lagi sekolah kini ily dan sindy sedang bersiap untuk kembali ke asrama.

Semenjak ily di rumah sindy ily tidak pernah melihat orang tua sindy, entah mereka memang tidak pulang atau mereka masih berantem.

Kini mereka berdua sedang merapihkan pakaian yang harus di bawa ke asrama. Sambil sindy terus membujuk ily agar mau tinggal di asrama bersamanya.

" Satu kamar aja sama aku " sambil membantu memasuki baju baju ily.

" Aku punya kamar sendiri "

" Ahh tapi aku maunya sama kamu " ucapnya dengan manja.

Seperti ini jika keinginan sindy tidak di turuti oleh ily dia akan merengek terus sampai ily mau.

Ily sebentar nya ingin saja tinggal di asrama sindy cuma nanti sekarang dia ingin tidur di kamar nya dia sedang kangen dengan kamar nya.

Tapi sindy malah mikir dia tidak mau tidur di kamar nya, ily sudah menjelaskan beribu ribu kali tapi sindy tetep berfikir ily tidak mau sekamar dengan nya. Bahkan kalian harus tau seberapa dramatis nya sindy.

" Kamu gamau yaa satu kamar lagi sama kau? "

" Yaa kan? Jawabb "

".........."

" Karena aku kalo bangun tidur jelek kan makannya kamu gamau "

" Apa karna aku bau "

" Kamu ga sayang aku yaa? "

" Kamu udah bosen sama kau karna kita sekamar terus "

" Apaa jawab " oceh sindy panjang lebar.

Ily hanya mendiamkan nya saja sama saja jika di ladenin tetep sama dia akan ngoceh terus sampai ily menjawab iya.

Karena tidak mendapatkan respon sama sekali sindy yang cengeng ini pun menangis seperti bayi yang tidak di kasih susu.

Yaa seperti bayi bukanya nangis di pelan pelanin agar orang tidak dengar berbeda dengan sindy dia malah nangis dengan kencang agar semua orang dengar.

Jika sudah begini ily harus membujuknya dan memberikan kata kata yang bisa membuat sindy tenang.
Sedikit menyusahkan memang.

" Teruss dehh " ucap ily sambil memeluk sindy.

" Kamu jahat hikss "

" Iyaa maaf cup cup abis kamunya di bilangin ga ngerti ngerti " ucap ily sambil mengelus punggung sindy.

Oh iyaa posisinya sekarang ily seperti ibu yang sedang mau menyusui anaknya bedanya ily ingin menangkan sindy.

Sindy yang masih menangis pun menyenderkan kepalanya di buah dada ily sedangkan kepalanya sindy di tahan dengan tangan ily. 

                 ( Kurleb kaya gini )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                 ( Kurleb kaya gini )

" Aku bukan gamau tidur sama kamu tapi aku mau tidur di kamar aku aku kangen tidur di situ, pling seminggu an nanti aku ke kamar kamu sekalian kali lagi sayang juga kalo itu kamar kosong bisa debu nanti ga ada yang tempatin " ily berusaha menjelaskan sekali lagi pada sindy agar Sindy mengerti dan berhenti menangis.

" Kelamaan seminggu 2 hari hiks  aja abis itu kamu temenin aku bobo hiks"

" Iyaa liat nanti ya "

" Emm engga engga mau gamau pokonya 2 hari abis itu kamu bobo sama aku hwahhh " 

Bukanya mereda tangisan sindy malah makin menjadi jadi membuat ily ga ada pilihan lagi selain bilang iya .

" Iya 2 hari abis itu aku bobo sama kamu, udah ahh jangan nangis aku ga suka kamu nangis terus "

Sindy pun langsung menghapus air matanya dan mendusel duselkan kepalanya di payudara ily.

" Mau nenen " ucap sindy dengan puppy easy.

" Iya beresin ini dulu nanti di kasih cepet " sindy pun langsung semangat dan membereskan semua pakaiannya yang ingin dia bawa dan membantu ily agar cepet.


















Selamat menikmati jangan lupa vote. Di tunggu kelanjutannya yaa bayyy

Sekolah Sex (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang