CHAPTER 26

23 7 2
                                    

⚠️ Hati-hati typo bertebaran.

Happy reading ~

‼️Sebelum baca, harap vote terlebih dahulu.‼️

***

"Untuk tiduran di kasur Lo." Andre langsung membaringkan tubuhnya di kasur Ara dan memejamkan matanya. Ara? Ara melanjutkan tugasnya karena besok sudah harus di kasih ke Lex maupun Hyunsik.

"Kampret!"

30 menit telah berlalu, Andre mencoba untuk membuka matanya. Iya, Andre ketiduran waktu mainin handphone nya. Andre mencoba untuk duduk lalu merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.

"Lo udah bilang kan kalau mau makan? Sepertinya tu makanan belum ke sentuh sama sekali." Ucap Andre yang entah sejak kapan sudah duduk di kursi yang berada di samping Ara.

Andre melirik sekilas ke arah jam dinding yang Berada tak jauh darinya, lalu mengambil alih laptop yang berada di meja samping Ara membuat sang empu mendengus kesal.

"Andre! Balikin nggak!?"

"Makan dulu baru gue balikin."

"Iya iya, tapi nanti."

"Nanti Mulu, lihat noh udah jam berapa? Udah malam, dan Lo belum makan?"

"Iya iya, nih gue makan! Tapi janji ya ntar balikin laptopnya."

"Hmm."

Ara telah menyelesaikan makan malamnya, dirinya beralih menatap Andre yang sibuk dengan benda pipih yang ia mainkan.

"Ndre."

Andre mendongak guna melihat Ara yang beberapa detik lalu memanggil nya dengan nada melas.

"Apa?"

"Laptop, gue belum selesai."

"Udah Lo habisin makanannya?"

"Udah."

Andre pun membalikan laptop Ara dan di sambut dengan senang hati oleh Ara. "Makasih."

"Udah malam, gue pulang dulu. Sekali lagi gue minta maaf." Ucap Andre lalu berdiri dari duduknya. Namun baru beberapa langkah dirinya dapat mendengar jelas jika Ara memanggilnya.

"Apa?" Tanya Andre.

"Besok malam free?"

"Free, kenapa?"

"Mau jalan?"

"Tumben?"

"Gue kangen jalan sama Sing. Jadi Lo mau nggak jalan sama gue?"

"Terus?"

"Ih, Andre mah nggak peka."

"Pfft, besok jam tujuh malang gue kesini."

"Serius?"

"Hmm."

***

Ini gila.
Ini sudah malam bahkan tidak ada orang lain di sekitarnya.
Seharusnya dirinya di rumah saja.
Tapi malam ini, seorang gadis cantik tengah terduduk beralaskan tikar seadanya, dirinya menghadap laut lepas yang ombaknya bergerak tenang, memeluk lututnya untuk menghangatkan tubuhnya sendiri.

Pantai ini yang dirinya pilih karena dia sudah sering pergi kesini namun di temani dengan sahabat kesayangan nya. Dirinya butuh ketenangan. Dan tempat inilah jawabannya. Jika Siang tempat ini selalu ramai dengan hilir mudik manusia, lalu bagaimana jika malam hari? Dirinya yakin, takkan ada seorang pun yang akan mengganggu waktunya.

"ARAA!!" Teriak seorang pemuda yang berlari ke arah nya.

"Ngapain lo di sini? Lo tahu kan ini sudah malam? Tapi Lo malah pergi ke pantai sendiri? Kalo Lo kenapa-napa gimana?" Berbagai pertanyaan yang di lontarkan pemuda itu yang hanya di abaikan oleh Ara.

Cinta Tak Bisa Di TebakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang