CHAPTER 21

24 8 0
                                    

⚠️ Hati-hati typo bertebaran.

Happy reading ~

‼️Sebelum baca, harap vote terlebih dahulu.‼️

***

Tin tin tin.

"Jalan nya masih lebar! Kalau mau lewat sini ya sabar! Ini bukan jalan milik nenek moyang Lo ataupun keluarga Lo!" Ucap Ara kesal dengan Seseorang yang mengganggu dirinya yang sedang berjalan menuju ke gerbang sekolah.

Tin tin tin.

"UDAH DI BILANGIN KALAU MAU LEWAT SINI TUH SABAR!"

"Jangan marah-marah ntar cepat tua, kalau tua kan nggak cantik lagi." Ucap orang itu lalu membuka helmnya di ikuti temanya yang ada di sampingnya.

Ara yang penasaran siapa orang yang telah mengganggu aktivitas nya pun membalikan badannya dan melihat dua orang Siswa tampan, tinggi, dan jangan lupakan motor gagah yang mereka gunakan. bahkan Ara sangat mengenali dua orang itu, tentu Ara mengenali mereka berdua, karena mereka berdua adalah teman satu kelasnya.

"Ternyata duo orgil yang nyasar?" Ucap Ara.

"Ganteng ganteng gini di bilang gila." Ucap Niki.

"Lo ganteng? Ngaca dulu deh Sono." Ucap Ara.

"Pulang bareng gue yok." Ucap Andre.

"Ogah, gue lebih milih ngesot dari pada pulang bareng Lo." Ucap Ara.

Andre turun dari motor nya lalu berjalan menuju ara, lalu menarik tangan Ara dan mengikis jarak antara mereka berdua.

"Lepasin! Sakit bego." Ucap Ara.

"Ikut gue atau Sing hancur di tangan gue?" Ucap Andre dengan nada rendah tepat di sebelah telinga Ara.

Ara mendorong Andre menjauh beberapa langkah. "Cih! Emang Lo bisa?" Tanya Ara.

"Lebih dari kata bisa."

"Gue tinggal nyuruh beberapa anak buah gue dan... boom!" Lanjut Andre dan memperlihatkan ekspresi yang susah untuk di tebak.

"Lo tahu ngga Ra? Kalau anak buahnya Andre tuh ada puluhan, dan jika Andre nyuruh anak buahnya buat sing M4t! Mungkin itu mudah, sangat mudah." Ucap Niki.

"yakin?" Tanya Ara.

"Sangat yakin." Jawab Niki.

"Lo kan tahu kalau Sing memiliki bakat fisik yang luar biasa. Belum lagi Lex dan yang lain." Terang Ara.

"Lo bego? Sembilan lawan puluhan orang jelas menang puluhan orang cuy." Ucap Niki.

"Jadi? Mau pulang Ama gue atau nyawa Sing dalam bahaya?" Ucap Andre.

"Ck! Okey fine! Gue pulang bareng Lo!" Ucap Ara sedikit meninggikan nada suaranya.

"Good Girl." Ucap Andre lalu menaiki motornya dan menggunakan helm nya.

"Niki, Lo pulang aja dulu." Suruh Andre ke Niki.

"Siap, If you need anything, just call me." Ucap Niki lalu melajukan motornya meninggalkan Andre dan Ara.

"Cepet naik." Suruh Andre yang sudah menyalakan motor nya.

"Sabar Napa! Bawel!" Ucap Ara lalu naik ke atas motor Andre.

Cinta Tak Bisa Di TebakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang