CHAPTER 15

41 12 5
                                    

⚠️ Hati-hati typo bertebaran.

Happy reading ~

***

Ara baru saja sampai di sekolahnya sekitar jam 8.15 pagi dan bel masuk sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu, bahkan Ara harus berdebat dulu dengan satpam yang menjaga gerbang dan sampai akhirnya Ara menyogok satpam itu dengan uang, untung saja Lex dan Hyunsik hari tidak menjaga gerbang bayangkan saja jika mereka berdua yang menjaga gerbang sudah di pastikan jika Ara akan di hukum lagi seperti kemarin. Ara berjalan di lorong sepi, tentu saja sepi karena bel masuk sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu dan sudah di pastikan jika semua murid sudah masuk di kelasnya masing-masing bukan?

Namun anehnya waktu Ara melihat kelas-kelas yang dirinya lewati, Ara tak melihat murid satupun di kelas yang ia lewati bahkan waktu dirinya sampai di kelasnya tak ada juga murid yang ada di kelas bahkan para Sahabatnya, atau ada upacara? Itu tak mungkin karena hari ini hari Rabu dan hari ini tak ada memperingati hari apapun itu, jika ada upacara dadakan seharusnya ada chat di grup kelas ataupun OSIS bukan?

Ara diam di depan pintu kelasnya sambil memikirkan kemana para murid pergi? Sampai ada salah satu Murid yang menepuk pundaknya.

"Ara, Lo ngapain masih di sini?" Ucap Siswa itu.

"Sungdae?" Ucap Ara.

"Iya ini gue Sungdae, Lo pikir setan apa?"

"Sejak kapan Lo kembali ke sini?"

"Udah lama njir, satu Minggu lalu malahan."

"Masak sih? Gue kok nggak pernah lihat lo?"

"Gue nggak pernah keluar kelas."

"Oh ya, ngapain Lo masih di sini?" Lanjut Sungdae.

"Lah, emang gue harus kemana?"

"Lo nggak ke indoor basket?"

"Buat?"

"Hari ini kan ada tanding basket, tim blazer lawan tim Guard, Lo nggak tahu?"

"Sing main?"

"Ya main la-"

"MAKASIH INFONYA!" Teriak Ara yang sudah berlari meninggalkan Sungdae.

"Gue kira penyakit anehnya udah sembuh ternyata kaga, kayak sahabat-sahabatnya." Ucap Sungdae menatap punggung Ara yang mulai menghilang.

Kini Ara telah sampai di indoor basket. Benar kata Sungdae jika ada pertandingan basket antar team, tapi mengapa Ara bisa lupa? Dan apakah ini salah satu alasan Sing yang tak bisa menjemputnya? Agar bisa bertanding dengan kondisinya yang masih belum cukup sehat?

Ara pun mencari keberadaan anggota Dream Team lainnya walau cukup susah karena penontonnya nggak cuman 2 atau 3 orang melainkan ratusan orang, tentu banyak yang menonton pertandingan ini karena ini pertandingan antar 2 team yang populer di OCJ HIGH SCHOOL tak mungkin jika mereka melewatkan pertandingan ini bukan?

Akhirnya Ara melihat keberadaan sahabat-sahabatnya yang ternyata duduk di barisan paling depan tanpa ba-bi-bu Ara langsung menghampiri sahabat-sahabatnya dan duduk di kursi yang masih kosong tanpa minat untuk melihat pertandingan tersebut melainkan melihat handphone nya.

Cinta Tak Bisa Di TebakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang