CHAPTER 17

29 9 0
                                    

⚠️ Hati-hati typo bertebaran.

Happy reading ~

***

Terkadang bangun di pagi hari itu sulit untuk menjadi kebiasaan. Bahkan untuk meninggalkan selimut yang hangat dan guling yang menemani kita semalaman itu tak akan membiarkan kita untuk meninggalkan mereka, namun apa yang harus di buat? Karena hari ini tak hari libur jadi laki-laki itu harus bangun dari tidurnya dan pergi bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Tapi sebelum itu dirinya mengambil handphonenya yang berada di atas nakas samping tempat tidurnya, dirinya mencari Kontak seseorang.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gyumin membanting handphone nya di atas kasur, lalu dirinya berdiri dan bersiap-siap untuk berangkat sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gyumin membanting handphone nya di atas kasur, lalu dirinya berdiri dan bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Setelah selesai bersiap-siap Gyumin langsung turun menuju meja makan untuk sarapan.

"Lesuh amat tu muka." Ucap Ezra kakak laki-laki Gyumin.

Bukanya menjawab kakak nya malahan Gyumin langsung duduk dan memakan sarapannya.

"Woi! Di tanya tuh jawab." Ucap Ezra.

"Ayah Ama Bunda mana?" Ucap Gyumin.

'Et dah, malah nanya balik ni anak.' Gumam Ezra dalam hati.

"Ayah Ama Bunda pergi dinas keluar kota tadi malam." Ucap Ezra.

"Tadi malam?"

"Hmm, makannya jangan pergi Mulu."

Cinta Tak Bisa Di TebakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang