E04 S01

260 38 0
                                    

Author Point Of View On

Sesampainya Gulf di Chiang Mai, Hp Gulf tiba-tiba berbunyi tanda ada pesan yang masuk.

0812283xxxxx
Password Apartemenku 0000.

Gulf Kanawut
Baiklah.

"Ish, ish, ish orang ini tidak punya sopan santun. Apakah Dia tidak akan menyambut ku? Aku kan tamu." Batin Gulf sambil melihat pesan yang dikirimkan seseorang.

Sesampainya di Apartemen, Gulf langsung memasukinya. Sementara Mild masih melanjutkan langkahnya karena Mild akan tinggal disebelah Apartemen yang akan ditinggali Gulf dengan Mew. Gulf pun masih bingung kenapa Dia harus berpisah dengan Mild. Mild menghentikan langkahnya ketika tangan Gulf menggenggamnya.

"Tunggu, Kamu tidak tinggal disini bersamaku?"

"Tidak, aku akan tinggal dengan asisten Khun Mew. Jika Kamu butuh sesuatu, Kamu bisa menghubungi ku Gulf." Ucap Mild

"Ahhh.... Baiklah." Ucap Gulf dan melepaskan genggamannya dari Mild.

Gulf memasuki ruangan itu dan terlihat ada 2 kamar disana. Gulf melihat ada kertas yang tertempel di salah satu pintu yang tertulis 'Ini kamarmu, Aku telah membersihkannya. Aku pergi sebentar.'

Gulf membuka pintu itu lalu masuk ke dalam kamar. Kamar yang bersih dan sangat wangi siap digunakan untuk beristirahat.

"Akh.. sangat nyaman dan menenangkan.." Ucap Gulf

Gulf langsung membuka isi kopernya dan bersiap untuk mandi, Gulf sebenarnya sudah mandi tadi hanya saja Dia merasa risih dan merasa kotor saat harus berdempet-dempetan dengan orang-orang di pesawat tadi.

Setelah mandi, Gulf mencari makanan di kulkas tapi nihil. Kulkas masih kosong.

"...." Menghela nafas berat.

Gulf pun berinisiatif memesan beberapa makanan instan secara online, setelah memesan beberapa makanan Gulf melanjutkan aktifitasnya dengan menonton TV untuk membunuh waktu.

Beberapa menit kemudian tiba-tiba suara bel berbunyi...
Ting tong ting tong...

Pesanan Gulf telah datang, Gulf lalu membuka pintu dan membayarnya. Gulf segera membuka pesanan itu dan memakannya. Tanpa sadar seseorang datang membawa dua kantong belanjaan penuh. Dia langsung menyapa Gulf.

"Hai Gulf..." Kata Mew menjulurkan tangannya.

"Sattt..." Kata Gulf yang tersentak kaget terbatuk batuk karena keselek makanan yang dimakannya.

"Pelan-pelan makannya, Aku ngak minta kok." Kata Mew sambil memberikan gelas berisi air kepada Gulf.

"Sangat tampan, hot dan sexy. Awh.. aku malu." Batin Gulf

"Terima kasih Phi?" Kata Gulf memberikan kembali gelas kosong kepada Mew.

"Sama-sama, panggil saja Aku Phi Mew." Kata Mew sambil tersenyum.

"Ahhh... Baiklah."

Keesokan harinya....

Mew telah bangun dan membuat roti untuk sarapannya, Gulf pun bangun dan segera keluar dari kamarnya lalu menuju kulkas dan mencari minuman dingin.

"Akh.... Segarnya..." Kata Gulf setelah meminum minuman dingin itu.

"Apa kamu ingin sarapan?"

"Uhmm.."

"Kalau kamu ingin roti, roti ada disana (sambil menunjuk kearah tempat penyimpanan roti), jika kamu ingin makanan berat di Pagi hari kamu bisa memasak karena kulkas sudah ku isi penuh dengan sayur-sayuran, bumbu dapur dan juga buah-buahan."

"Ya..."

Gulf pun mulai memasak makanannya sendiri, sebagai seorang omega Dia harus bisa melakukan pekerjaan rumah tangga agar disayang oleh Alpha nya. Ini kata Baifern. Baifern mengajari Gulf banyak hal untuk urusan rumah tangga, seperti seorang ibu yang mengajari anak perempuannya.

Setelah memasak beberapa makanan Gulf pun ikut bergabung di meja makan.

"Apa Phi mau? Kebetulan aku memasak cukup untuk kita makan berdua."

"Tidak usah, aku sudah kenyang."

"Bagaimana dengan kerjasama itu Phi? Bukankah ini terdengar konyol Phi?"

"Apa maksudmu?"

"Keluarga kita tiba-tiba melakukan kesepakatan perdamaian padahal keluarga kita bermusuhan sejak jaman nenek moyang kita. Apa kamu tidak penasaran mengapa dan apa yang melatarbelakangi pernjanjian ini?" Ucap Gulf

"Aku tidak peduli selama aku mendapatkan keuntungan dari kerjasama ini."

"Wah wah wah... Benar-benar bisnis man sejati. Jika kamu harus menikahi ku dan mendapatkan keuntungan apa kamu akan mengambil kesempatan itu?"

"Tidak, aku hanya akan menikahi orang yang aku cintai, bukan orang sepertimu."

"Tch tch tch memangnya orang seperti apa aku?"

"Kamu sendiri pasti sudah tau, kamu orang seperti apa!"

"...." Gulf hanya tersenyum

"Katakan pada Phi mu sudah ku urus semua perizinannya, tinggal menunggu ditanda tangani lalu kita akan mulai membangun."

"Bukankah kamu mempunyai nomor hpnya? Mengapa menyuruhku melaporkannya?"

"Ya siapa tau dia tidak mempercayaiku."

"Menyusahkan!" Batin Gulf

"Apa yang bisa kulakukan lagi untuk membantu mu?" Ucap Gulf sambil menopang dagunya di tangannya.

"Aku juga belum tau. Ikuti saja prosesnya, bukankah ini kesempatanmu untuk belajar bisnis?"

"Akh.. iya."

Setelah selesai makan, Gulf berkeliling apartemen itu. Dia melihat semua koleksi Mew yang tersusun rapi di lemari, saat akan menyentuhnya. Sebuah suara menginstruksi nya untuk tidak memegang barang miliknya.

"Jangan sentuh itu!!"

"Aku hanya ingin melihatnya."

"Tidak usah, nanti kotor!!"

"Kamu pikir aku sampah sampai memegang barang tidak berharga seperti ini bisa jadi kotor." Kata Gulf langsung masuk kedalam kamarnya dan membanting pintunya.

"Dia benar-benar sangat dingin dan kejam." Batin Gulf

Mereka bersiap-siap pergi ke kawasan yang akan dibangun Resort. Selama beberapa hari Gulf mengikuti semua kegiatan yang telah di jadwalkan. Namun jangan harap Dia akan tenang, Dia juga sedang menghapal jalan dan daerah Chiang Mai. Gulf mencari club malam untuk Dia datangi nanti malam.

Saat malam hari pukul 09.00..

Gulf mengendap-ngendap keluar dari apartemen yang sudah gelap.

"Untunglah Dia sudah tidur.." Ucap Gulf dengan pelan.

Sesampainya di club malam, Gulf memesan beberapa minuman. Dan meminum minuman itu sampai mabuk.

Mild yang akan segera tidur tiba-tiba mendengar dering telfon dari hpnya. Dia segera bergegas setelah menerima telfon.

"Mau kemana Mild?" Ucap Bright yang sedaritadi masih duduk diruang tamu sambil menonton tv.

"Menjemput Gulf, Dia sedang mabuk sekarang."

"Mau ku antar?"

"Tidak perlu, aku takut merepotkan mu."

"Hati-hati dijalan!"

"Terima kasih."

Mild menghampiri Gulf yang telah tergeletak tak berdaya di tempat Dia duduk. Dan Mild pun membawa Gulf untuk pulang. Mild menghela nafas berkali-kali karena Gulf tidak berubah sama sekali malah semakin parah. Mild cukup lelah setelah bekerja seharian dan ketika pulang dia masih harus mengurus adik majikannya yang manja.

Author Point Of View Off

Jangan lupa untuk Vote dan Comment ya! Agar aku semangat dalam update cerita. Terima kasih 😘


LOVE IS CRYINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang