E16 S01 END

269 24 0
                                    

Author Point Of View On

Empat Tahun Kemudian..

"Nattarin!!! Nattarika!!! Kalian dimana?" Teriak Gulf yang kini sedang sibuk mengurus tanamannya di taman belakang sambil kedua anak kembarnya yang tidak menunjukkan batang hidungnya sedari tadi.

"Shuuuttt... Diam nong, nanti mama marah!" Kata Nattarin kepada Nattarika.

"Ta .. tapi Phi ikannya mau diapain?"

"Memasukkannya ke dalam kolam renang yang besar, kasihan di sini terus sempit." Kata Nattarin

"Oke deh Phi, aku akan membantumu..."

Mereka berdua sedang menangkap koi-koi mahal koleksi Saint, dan akan memindahkannya ke dalam kolam renang. Setelah memindahkan ikan-ikan itu mereka berdua mendatangi mama mereka.

"Ada apa ma?"

"Apa yang kalian lakukan? Mengapa tak bersuara? Apa kalian melakukan sesuatu yang salah? Mengapa baju kalian basah?" Kata Gulf mengintrogasi anaknya.

"OH TIDAKKKKK!!!!!!!!! IKAN-IKANKU KENAPA MEREKA MENGHILANG?" Kata Saint sambil berteriak.

"Ada apa Saint?" Tanya Gulf

"Ikanku hilang Phi."

"Ha? Kok bisa?" Gulf hanya melihat kearah kedua anak kembarnya.
"...."

"Katakan kemana ikan uncle kalian?"

"Di kolam ma." Kata Nattarika sambil ketakutan.

"Astaga, mereka mabuk karena kaporit disana. Ikan-ikanku akan mati." Saint mulai menangisi ikan-ikannya.

"Pergi ke kamar kalian dan tidak boleh keluar!! Sebelum mama menyuruh keluar!!!"

"Baik ma."

Nattarin dan Nattarika menurut kata-kata Gulf, namun saat Gulf lihat di CCTV kamar mereka, tak ada penyesalan di mata mereka. Mereka hanya terus bermain dengan mainan yang ada di kamar.

"Tch tch tch, benar-benar mirip denganku." Batin Gulf

Gulf kini meminta maaf kepada Saint karena ikan-ikannya pada mati karena keracunan kaporit. Gulf berjanji akan mengganti semua ikan-ikan itu.
......................................................................
Hari minggu yang cerah, semua orang berada dirumah tapi tetap sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Nattarika sekarang sedang menggambar, akhir-akhir ini dia sangat suka menggambar. Dan buku gambar Nattarika habis karena penuh dengan gambarannya, melihat hal itu Nattarin mengajak Nattarika menggambar di mobil mewah ayahnya.

"Nong, apakah buku gambarmu habis?" Kata Nattarin

"Iya Phi. Bagaimana ini Phi? aku sangat ingin menggambar."

"Ikut denganku Nong!!" Nattarin mengajak adiknya salah satu mobil yang terparkir di halaman itu.

"..."

"Menggambarlah disini Nong!!"

"Ini mobil papa Phi!!"

"Tidak apa apa."

Nattarika mulai menggambar dan dibantu oleh Nattarin, Mereka menggambar gunung, pohon, rumah dan mobil. Mew yang melihat hal itu segera memanggil Gulf.

"Sayang!!! Gulf!!!" Kata Mew

"Ada apa Phi???" Gulf segera berlari ketika mendengar panggilan dari Mew.

"Lihat anakmu!!"

"Tch.. mereka anakmu juga!!" Kata Gulf kesal

"...." Mew hanya memegang kepalanya dengan kedua tangannya dan menahan teriakannya.

"Nattarin!!! Nattarika!!! Apa yang kalian lakukan?"

"Menggambar di mobil papa, ma!! Lihatlah, mobil papa penuh warna, akan sangat bagus jika penuh warna seperti ini daripada hanya putih polos."

"Tidak boleh sayang, itu mobil papa. Kemana buku gambar Nattarika yang mama belikan?"

"Sudah habis ma..." Jawab Nattarika.

"Nanti mama belikan lagi, jadi cuci kaki dan tangan kalian lalu masuk ke dalam kamar!!

"Kenapa setiap kami berbuat baik, kami selalu di suruh masuk ke dalam kamar sih?" Tanya Nattarin

Gulf duduk mensejajarkan dirinya dengan anaknya "Nat ingat ikan yang beberapa hari lalu Nat lepaskan ke kolam? Bagaimana nasib ikan itu? Mereka mati setelah Nat lepaskan ke dalam kolam renang. Lalu Nat sekarang menggambar di mobil papa, lihatlah papa sangat sedih melihat mobilnya yang Nat gambarin!!"

"...."

"Nat ingin berbuat baik tapi membuat orang lain yang menerima kebaikan Nat sedih sama saja itu kejahatan, makanya mama menyuruh Nattarin dan Nattarika masuk ke dalam kamar. Jika Nat ingin berbuat baik maka buat juga orang yang menerimanya tersenyum bahagia maka itu akan membuat Nat jauh lebih puas nantinya."

"Maafkan Nat pa, Nat tidak ingin papa pergi bekerja, papa sangat sibuk walaupun dirumah. Begitu pula Uncle dan Aunty, kita tidak pernah berkumpul saat liburan." Kata Nattarin

"Nat papa harus bekerja untuk membiayai Nattarin dan Nattarika makan, sekolah dan kuliah. Jika tidak bekerja, Nat mau mainan tapi kita tidak punya uang untuk membelinya." Kata Gulf

"Baiklah Ma, Nat mengerti sekarang. Nat akan kekamar dan memahami semua kata-kata mama."

Mew sangat bangga mempunyai Gulf disampingnya, Gulf sangat pengertian tidak hanya padanya namun juga pada adik-adiknya. Gulf sangat sabar menghadapi anak-anaknya. Kebahagiaan yang dulu dia benci dengan mencampakkan Gulf, dan anak-anak yang tidak dia harapkan hadir dalam kehidupannya karena berpacaran dengan seorang beta. Kini menjadi sumber kebahagiaan terbesar untuk Mew.

Author Point Of View Off

Jangan lupa untuk Vote dan Comment ya! Agar aku semangat dalam update cerita. Terima kasih 😘

END

LOVE IS CRYINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang