Author Point Of View On
Disebuah halaman yang indah dipenuhi tanaman-tanaman yang tumbuh dengan segar. Duduklah sepasang suami istri yang sedang menikmati teh dan beberapa cemilan.
"Sayang, mengapa kamu tidak bekerja?" Kata Baifern sambil menyesap tehnya.
"Aku sedang menunggu seseorang." Kata Mario
"Apakah Gulf akan pulang?"
"Dia sudah pulang tapi bukan dirumah kita, mungkin lebih tepatnya kabur dari RS ke rumah si sialan suppasit."
"Astaga... Apa yang dilakukan Gulf disana? Aku ingin menjodohkannya dengan orang lain."
"Entahlah, dia memintaku mengizinkannya bertemu suppasit." Kata Mario sambil menyesap tehnya.
"Lalu kamu mengizinkannya?"
"Tentu saja aku mengizinkannya."
"Phi... Kamu tau kan Suppasit seperti apa?" Kata Baifern yang mulai mengkhawatirkan Gulf.
"Dan kamu pasti sangat tau Gulf seperti apa kan? Dia takkan menyerah."
"Aku sangat marah saat mengetahui Gulf keguguran, bahkan saat dia diculik dan si suppasit hanya peduli dengan calon anaknya saja."
"Aku pun seperti itu. Tapi Gulf sudah mencintainya lebih dulu. Akan lebih sulit bagi kita untuk memisahkan mereka." Kata Mario kepada Istrinya
"Siapa yang Phi akan pisahkan?" Kata Gulf yang tiba-tiba datang.
"Kamu dan si suppasit itu." Kata Mario menunjuk kearah belakang Gulf.
"Tidak bisa Phi, karena dia menanam benih lagi disini." Kata Gulf menunjukkan perutnya sambil tersenyum.
"Sialan Kamu Suppasit!!!" Mario hendak menghajar Suppasit namun ditahan oleh istrinya.
"Tenanglah sayang..." Kata Baifern
"...." Mew lalu bersembunyi dibelakang Gulf.
Gulf yang menyadari hal itu hanya berbisik kepada Mew " Phi.. kamu tidak sedang takut kan? Apa nyalimu hanya sebesar itu?"
"Jangan mengejekku Gulf, Aku takut karena aku yang salah!!"
"Kamu mengakui kesalahanmu?"
"Hmmm...."
Baifern mengajak Mario, Mew dan Gulf keruang tamu untuk membicarakan pernikahan.
"Jadi kapan kalian menikah?" Kata Mario tegas
"2 Minggu lagi."
"Ha?" Gulf tersentak kaget
"Kenapa? Kamu tak ingin menikah denganku?" Kata Mew
"Tentu saja aku mau tapi itu terlalu cepat."
"Bagaimana dengan persiapannya?" Tanya Mario
"Sudah 50% siap."
"Sejak kapan kamu mempersiapkannya Phi?" Tanya Gulf
"Sejak kamu diculik, kupikir dia akan langsung melepaskanmu begitu aku tidak peduli padamu. Ketika aku mendengar kamu hamil pertahananku goyah lalu suaraku melembut. Sepertinya dia mengincar anakku, dan ingin membunuhnya." Kata Mew yang sedih mengingat kejadian beberapa minggu yang lalu.
"Gulf.... Apa kamu tak ingin melakukan operasi untuk tanganmu itu?" Kata Baifern
"Akh ... Ini.. aku akan segera ke dokter untuk memeriksakannya. Dan akan berkonsultasi dengannya masalah operasi tangan ini."
"Apakah masih terasa sakit?" Tanya Mew
"Terkadang..."
"Aku akan mencari tahu siapa orang dibalik penculikan itu!!" Kata Mew
"Tak perlu, sudah aku temukan. Hanya saja dia terlalu kuat bagiku. Dia mempunyai kerjasama yang baik dengan berbagai negara sehingga dia bisa bersembunyi dimanapun dia inginkan dan mendapatkan perlindungan." Kata Mario.
"Bukankah kalau kita menyatukan kekuatan kita, kita juga akan menjadi kuat. Aku pun bekerja sama yang baik dengan berbagai negara. Bukankah kami sepadan." Kata Mew
"Phi... Aku takut kamu akan terluka." Kata Gulf kepada Mew
"Tak perlu khawatir Gulf, aku akan baik-baik saja." Ucap Mew
"Siapa dia sebenarnya? Kenapa membuatmu begitu takut sayang?" Tanya Baifern
"Kaownah Kittipat Kaewcharoen adik sepupu dari Art Pakpoom Juanchainat seorang model beta yang terkenal." Kata Mario
"Lalu apa rencanamu?" Tanya Mew pada Mario
"Entahlah Mew, kita pikirkan saja nanti. Sekarang mari kita pikirkan pernikahanmu dengan Gulf. Sebelum perut Gulf semakin membuncit." Kata Mario.
"Tentu saja." Kata Mew.
Setelah pertemuan itu, Gulf dan Mew masuk kekamar. Mereka tertidur sambil berpelukan.
"Aku masih penasaran tentang suatu hal!!"
"Apa itu?"
"Mengapa kamu berakhir dengan menyukaiku?"
"Apakah perlu aku jelaskan secara detail?"
"Tidak perlu detail."
"Karena aku merasa kehilangan."
"Kehilanganku atau kehilangan anakmu??!!" Tanya Gulf
"Kehilanganmu lah, kalau tidak ada dirimu tidak ada juga bayiku."
"Ish .. berarti aku hanya sebagai alat produksi anak-anakmu!!!"
"Aku sebenarnya sudah tau arah pembicaraan ini kemana, tapi kamu akan tetap terus memaksa aku untuk menjawab. Bukankah mencintaimu tidak perlu menggunakan alasan apapun?" Kata Mew.
"Maafkan aku." Kata Gulf sambil menunduk.
"Jangan meminta maaf, kamu tidak salah apapun!!"
"Benar aku tidak salah apapun, jadi bagaimana jika kita gagal membuat bayi di dalam sini? (Menunjuk kearah perutnya) Kata Dokter aku harus istirahat total jika memaksakan hamil dalam waktu dekat!!"
"Aku akan mencobanya berkali-kali mungkin. Tidak perlu kemana-mana hanya berdiam diri didalam kamar saat kamu hamil. Aku ingin bayi yang seperti dirimu."
"Bisa mati bosan jika terus-terusan di dalam kamar. Apa kamu yakin bayi yang mirip sepertiku?"
"Hmmm??"
"Kamu akan kelelahan menghadapinya nanti. Phi Mario hampir membuangku saat aku mencoret mobil-mobil mahalnya dengan spidol permanen. Lalu memotong semua tanaman Phi Baifern yang bunganya sedang mekar."
"Auwh.... apakah akan separah itu?"
"Mungkin. Berdoalah semoga tidak terlalu mirip denganku!!"
"Lalu, apakah harus mirip denganku?"
"Jangan!!! Dia akan membuat banyak omega menangis karena kebrengsekannya saat remaja!!"
"Auwh.... Aku tak pernah membuat omega menangis."
"Kamu membuatku menangis!!"
"Maafkan aku.."
"Sudah kumaafkan."
Mew dan Gulf akhirnya tertidur sampai sore setelah perdebatan kecil mereka. Pada akhirnya harus ada dari mereka yang mengalah agar perdebatan itu selesai.
Author Point Of View Off
Jangan lupa untuk Vote dan Comment ya! Agar aku semangat dalam update cerita. Terima kasih 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS CRYING
FanfictionSeseorang melajukan mobil Lexus nya di jalanan Kota Bangkok yang cukup senggang dengan kecepatan yang tinggi karena di jam segitu biasanya sebagian penduduk Bangkok sedang berada di Kantor dan juga berada di Sekolah. Gulf membuka kaca jendela mobiln...