Author Point Of View On
Bright dan Mark kini sedang berkumpul di ruang keluarga. Mereka berdua sedang membahas masalah kerjasama yang akan dilakukan keluarga Chivaaree dengan Jongcheveevat. Waktunya sudah mulai dekat, jadi mereka perlu membahas hal ini dengan segera.
"Phi, apakah Phi yakin dengan keputusan Phi yang ingin bekerja sama dengan Tuan Mew?" Tanya Mark yang sedikit merasa khawatir dengan keputusan Phi nya.
"Aku juga sedikit ragu. Apalagi waktunya sudah semakin dekat. Anaknya kini telah kembali ke Thailand."
"Aku merasa khawatir sekarang, apalagi bukan Tuan Mew sendiri yang melakukannya dan malah menyerahkan tanggungjawab ini kepada anaknya yang baru lulus kemarin." Ucap Mark
"Aku juga tidak tahu apakah keputusanku ini sudah tepat atau belum. Sangat beresiko menurutku, apalagi sudah sejak lama keluarga kita bermusuhan dan selalu bersaing dalam bisnis. Kekuasaan dan juga kekuatan selalu menjadi hal yang diperebutkan."
"Kudengar, anak Tuan Mew itu bernama 'Win', Phi. Dia adalah seorang Trouble Maker dan juga Playboy." Ucap Mark
"Aku sudah mendengar namanya juga."
"Dia baru saja lulus kuliah. Hari ini adalah hari kepulangannya dari Australia. Apakah Phi tidak berpikir Tuan Mew sedang mempermainkan Phi saat ini?"
"Aku tahu siapa Tuan Mew. Dia adalah ipar Tuan Mario yang merupakan relasi bisnis kedua orang tua kita sejak lama. Aku yakin Tuan Mew tidak akan datang kepadaku untuk menawarkan kerjasama, jika Tuan Mew hanya ingin main-main saja."
"Apakah kamu sudah mempercayai anaknya akan sama seperti Ayahnya?"
"Aku percaya kepada Tuan Mew, tapi aku belum mengetahui seluk beluk anaknya di dunia bisnis. Sepertinya aku akan banyak mengajari dan bermain-main dengan anak kecil." Ucap Bright dengan sedikit senyum.
"Jangan melakukan hal yang aneh-aneh! Anak itu adalah anak satu-satunya Tuan Mew."
"Aku tidak akan melakukan hal yang aneh-aneh. Lagipula dia bukan anak satu-satunya sekarang karena Tuan Mew telah memiliki anak lain."
"Tuan Mew selingkuh ya?"
"Dia memiliki anak kedua dari istri yang sama. Aku tidak tahu apa alasan mereka baru memiliki anak kedua di usia yang sudah tidak muda lagi."
"Kenapa Tuan Mew menyerahkan tanggungjawab ini kepada anaknya?" Tanya Mark kepada Bright.
"Aku juga tidak mengerti."
"Aku penasaran apa yang sebenarnya Tuan Mew pikirkan sekarang. Dia berani mengirim anaknya yang masih pemula untuk melakukan bisnis dengan kita."
Waktu sudah menunjukkan jam 10 malam. Mereka berdua kini mengakhiri perbincangan mereka dan masuk ke dalam kamar masing-masing. Di dalam kamar, Bright mulai memikirkan bagaimana cara menghadapi Win yang terkenal sebagai pembuat masalah.
***
"Apakah kamu baru pulang? Kamu kemana saja hm? Daddy sudah menunggumu sedari tadi."
Waktu telah menunjukkan pukul 10 malam. Mew telah menunggu anaknya selama 4 jam dengan gelisah, karena tidak pulang ke rumah. Beberapa saat kemudian Mew terlihat sangat lega ketika melihat seseorang laki-laki yang sedang berjalan masuk ke dalam rumah setelah memarkirkan mobil di halaman rumahnya. Ketika pria itu masuk, Mew langsung memberondong dengan banyak pertanyaan.
"Kenapa Daddy menungguku? Aku kira Daddy sudah tidur."
"Apakah Win tidak mau bertemu dengan Daddy? Win sengaja pulang saat Daddy sudah tidur."
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS CRYING
FanfictionSeseorang melajukan mobil Lexus nya di jalanan Kota Bangkok yang cukup senggang dengan kecepatan yang tinggi karena di jam segitu biasanya sebagian penduduk Bangkok sedang berada di Kantor dan juga berada di Sekolah. Gulf membuka kaca jendela mobiln...