Author Point Of View On
Hari telah malam dan Gulf sudah tidak tahan dengan perasaan sesak didalam dadanya, Dia berlari keluar kamar membawa infusnya. Pikirannya benar-benar kacau sekarang, dipenuhi dengan Mew. Bodyguard yang menjaganya hanya mengikuti Gulf dari belakang dan mengantarnya ketempat dimana dia akan pergi.
Sampailah dia didepan rumah seseorang dengan pilar-pilar yang tinggi dan kokoh. Saat melewati halaman, Gulf melihat mobil seseorang yang sangat familiar. Dia tidak sedang ingin berpikiran negatif sekarang. Namun benar dia melihat seseorang itu tengah duduk berbincang dengan Mew.
"Phi!!!!" Teriak Gulf yang melihat Mew dan Mild.
"...." Mew dan Mild menoleh kearah Gulf
"Kamu membohongiku??!!!" Ucap Gulf yang berdiri didepan pintu membawa infusnya.
"Gulf, kenapa kamu disini?" Kata Mew
"Kenapa? Kamu takut ketahuan membohongiku?"
"Tidak, ini tidak seperti yang kamu pikirkan."
"Gulf!! Mana bodyguardmu? Kenapa kamu sendirian?" Kata Mild
"Diamlah Mild, aku tidak ingin berbicara denganmu!!"
"Phi Gulf, kenapa kamu kesini dengan pakaian RS?" Kata Love yang baru saja datang dengan beberapa minuman yang dia bawa.
"Hiks... Hiks... Aku akan pergi ke Jerman!! Jangan pernah mencariku lagi Phi!! Kenapa kamu menyakitiku lagi?" Gulf berbalik lalu berjalan keluar ruangan.
"Tunggu Gulf!! MILD BERPACARAN DENGAN LOVE BUKAN DENGAN KU!!! APA KAMU DENGAR!!" Kata Mew yang kesal karena Gulf ingin meninggalkannya dengan sebuah kesalahpahaman.
"...." Gulf melanjutkan jalannya lalu disusul Mew. Gulf yang mendengar suara kaki melangkah berjalan kearahnya hanya tersenyum.
Mew menarik tangan Gulf lalu membawanya kepelukannya."Apa kamu tidak mendengarku!! Mild berpacaran dengan Love bukan denganku, dan kamu salahpaham denganku."
"Aku mendengarnya Phi, hanya saja tanganku lelah memegang infus ini. Lihatlah!! Darahku keluar di infus itu dan aku harus segera ke RS sekarang."
"Tidak usah ke RS, Love bisa membantumu."
"Akh... Baiklah." Kata Gulf.
Mew menggendong Gulf ala bridal style, dan membawanya ke kamar milik Mew. Love membawa perlengkapan yang dibutuhkan untuk membantu Gulf melepas jarum infusnya."Apa yang kamu lakukan Phi?" Kata Gulf sambil memukul bahu Mew.
"Menggendongmu."
"Turunkan aku!!" Kata Gulf yang menggerakkan badannya meminta untuk diturunkan.
"Tidak mau, kamu akan pergi lagi nanti."
"Aku malu dengan Mild dan juga Love!!"
"Biarkan saja, daritadi mereka juga bermesra-mesraan."
"Auwhhh.. apa kamu cemburu dengan Mild? Kamu masih menyukainya kan?" Kata Gulf dengan nada sedih.
"Tidak!! tidak!! aku tidak menyukainya, aku hanya menyukaimu. Tolong jangan berbicara lagi kalau kamu hanya ingin menyudutkanku!! Kehilanganmu kemarin membuatku tak bersemangat dan ingin mati rasanya." Kata Mew membantah Gulf.
"...." Gulf mengencangkan pelukannya pada tengkuk Mew agar tidak terjatuh.
Mew pun meletakkan Gulf dengan sangat hati-hati diatas kasurnya. Love yang melihat hanya menggelengkan kepalanya. Love langsung memulai melepas jarum infus Gulf dengan hati-hati. Setelah selesai Gulf menanyakan sesuatu pada Love.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS CRYING
FanfictionSeseorang melajukan mobil Lexus nya di jalanan Kota Bangkok yang cukup senggang dengan kecepatan yang tinggi karena di jam segitu biasanya sebagian penduduk Bangkok sedang berada di Kantor dan juga berada di Sekolah. Gulf membuka kaca jendela mobiln...