Fangirl's Universe

Bab 8 - Kostum Terunik

Valerie sudah berada di venue, tempat konser Jazz berlangsung, pada malam ini. Pulau Bali, akan menjadi destinasi tur musik terakhir, bagi negara Indonesia.

Seperti janjinya, Valerie akan mengenakan kostum spesial, pilihannya. Kostum apakah yang membuat Valerie seketika menjadi viral, sejagat raya?

Semua orang memotret Valerie dan mengunggahnya ke sosial media. Sebab, kostum Valerie kali ini, benar-benar unik.

Satu tangan Valerie, sibuk memegang lightstick-nya. Satu tangannya lagi, sibuk memegang hand banner yang sudah dibagikan oleh fanbase Jazz.

Tinggal menghitung menit, acara konser itu akan segera berlangsung. Konser yang bertema Jazz Loves You itu, sukses membawa seluruh penggemar Jazz, berbondong-bondong, untuk datang ke Bali.

***

Acara konser sudah dimulai, Valerie mengangkat lightstick-nya, ikut merasakan euforia konser Jazz yang terakhir, pada malam ini. Mulutnya sibuk bernyanyi, serta tubuhnya ikut bergerak ke kanan dan ke kiri mengikuti irama musik, yang Jazz lantunkan.

Dikerumunan, Valerie masih menjadi perhatian bagi para penonton yang berada di sekitarnya. Kostumnya kali ini benar-benar menghebohkan satu venue. Banyak sekali yang terkagum-kagum dengan usaha Valerie.

Di tengah syahdunya acara konser, Valerie tetap tersenyum bahagia, seraya menatap lekat sosok kesayangannya itu, di atas panggung. Kali ini, ia sangat percaya diri, bahwa Jazz akan menotis atau pun melihatnya secara intens. Sebab kostumnya kali ini, tidak main-main.

Valerie rela mengeluarkan dana yang besar, demi mendapatkan kostum unik itu. Bahkan ia tidak main-main pula, untuk urusan make up wajahnya. Ia benar-benar menyewa seorang jasa make up artist profesional, demi mendapatkan hasil make up yang sempurna.

Namun, satu jam sudah berlangsung. Bahkan Jazz, tak sedikit pun menoleh ke arahnya. Jazz terlalu sibuk menyapa penonton yang berada di sudut lain.

Sesaat setelah itu, Jazz kembali ke belakang panggung untuk mengganti kostum dan mengganti atributnya di atas panggung.

Valerie benar-benar seperti terasingkan. Ia kecewa sekali, sebab sudah berusaha dengan sangat keras, namun belum juga dilihat oleh seorang Jazz Romario.

Di tengah kepadatan konser yang semakin bergemuruh, Valerie pun terdiam. Rasanya pada saat itu pula, ia ingin menangis sejadi-jadinya. Ia sangat berharap, jika Jazz akan tersenyum manis ke arahnya.

Nyatanya sia-sia. Jazz begitu saja pergi ke belakang panggung, tanpa sedikit pun menoleh ke arahnya.

***

"Jazz, lo kenapa pucet banget? Sakit? Atau lo habis liat sesuatu?" tanya Ogem, sang manager.

"Lo liat nggak, di bagian pojok belakang, ada yang pakai baju glow in the dark?" ungkap Jazz, yang napasnya memburu akibat kelelahan, sekaligus melihat sosok yang sangat menyeramkan baginya.

"Ada yang pakai kacamata robot lagi, apa gimana?"

"Bukan! Kali ini lebih parah!"

"Lebih parah gimana, maksud lo?" Ogem semakin penasaran.

"Avatar. Gue liat avatar nonton konser gue di belakang. Serem banget Bang! Lo bisa nggak sih, usir dia sekarang juga? Ganggu konsentrasi gue Bang."

"Gue nggak bisa ngusir penonton itu Jazz, dia tuh fans lo. Nanti dia kecewa kalau gue usir dari venue. Udahlah Jazz, nggak usah dipikirin, lo fokus aja sama penampilan lo berikutnya. Nanti gue urus, siapa sebenernya si kostum avatar itu. Pucet banget wajah lo!"