Beberapa waktu kemudian.
"Halo Valerie, beneran kamu lagi nggak sibuk?" tanya Narendra dari seberang sana.
"Iya Ren, tadi habis packing baju sih sebenarnya, makanya sekarang lagi santai-santai aja di atas ranjang, hehe. Aku udah ambil cuti dari hari ini, supaya besok, aku bisa lebih fit dan semangat. Kamu lagi apa?"
"Lagi mikirin kamu."
Ucapan Narendra itu, seketika membuat rona pipi di wajah Valerie kemerahan. Entahlah, baru satu kali bertemu, mengapa Valerie selalu salah tingkah dengan segala gombalan yang Narendra lontarkan. Padahal dengan mantan kekasihnya dulu, ia tak pernah seperti itu.
Aduh Narendra kenapa sih, bikin gue jadi salting mulu? Kenapa dia jadi mirip banget sama si Jazz. Mamaaa tolongin Valerie dong!
"Kenapa kok diam?" sambung Narendra saat mengetahui sambungan teleponnya menjadi hening dan sunyi.
"Emm, nggak apa-apa kok Ren. Cuma, tadi aku sempet nabrak pintu, waktu kamu lagi ngomong begitu," jawab Valerie dengan gugup.
"Kamu nggak apa-apa Valerie? Yang mana yang sakit? Butuh ke dokter nggak? Atau butuh obat buat sembuhin lukanya?" Narendra sungguh khawatir dengan wanita yang baru saja, menabrak pintu kamarnya saat ingin menuju ke dapur.
"Santai, cuma benjol sedikit aja kok. Nggak parah."
"Beneran nggak sakit?" Narendra semakin khawatir.
"Iya Rendra, aku kan udah besar, bukan anak kecil lagi. Jadi, hal kayak begini tuh, bukan apa-apa."
"Oh syukur deh. Aku cuma khawatir sama kamu Valerie. Besok kan kamu mau pergi nonton konsernya Jazz. Takut kamu kenapa-kenapa. Jadi, flight kamu besok malam?"
"Tenang aja Rendra, I'm okay kok," ucap Valerie seraya mengembangkan senyumannya. "Bener, flight aku, besok malam."
"Aku antar ya? Besok malam, aku free, jadi aku tunggu kamu di lobby apartemen ya? Boleh kan?" tawar Narendra.
"Bukannya nggak boleh, aku takut ganggu kamu aja. Setau aku, kamu kan sibuk banget. Masa kamu bela-belain buat anterin aku doang, sementara kerjaan kamu di kantor, banyak banget."
"No worries Val, aku usahain hari ini beres semua. Jadi besok, aku bisa antar kamu ke airport. Nggak tau kenapa Val, baru pertama kali ketemu sama kamu, rasanya aku udah kangen berat sama kamu. Ini bukan gombal loh. Nggak pernah aku sampai kayak begini sama seorang wanita. I think I fell in love with you at first sight."
Deg.
Ucapan Narendra benar-benar membuat Valerie mematung. Ia merasakan kembali jantungnya yang bertalu-talu tak karuan. Bahkan ia merasa, desiran darahnya seketika naik, dari ujung kaki, hingga ke atas kepalanya. Menjadikan wajahnya semakin merah merona. Seperti seorang yang sedang kepanasan. Hati Valerie benar-benar berkobar.
Sudah lama sekali, ia tak merasakan perasaan ini kecuali saat bertemu dengan Jazz, dunia halunya. Tak perlu tahu, apa jawaban dari Valerie. Tentu saja ia menyetujui tawaran dari Narendra, dengan senang hati.
***
Keeseokan harinya, tepat yang kedua kalinya mereka bertemu. Mereka merasakan perasaan yang amat bahagia.
Dengan sigap, Narendra memasukkan seluruh barang bawaan Valerie ke dalam bagasi mobilnya. Setelah itu, ia membukakan pintu mobilnya dan menjadikan Valerie sebagai ratunya kembali, pada malam ini.
"Kenapa selalu cantik sih kamu?" kata Narendra saat mobilnya baru saja melaju, untuk menuju ke bandara.
"Bisa nggak sih, nggak usah muji-muji aku terus?" Valerie menjadi tersipu malu.
![](https://img.wattpad.com/cover/361067046-288-k221535.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fangirl's Universe
FanfictionUsia 34 tahun, belum menikah? Begitulah yang dialami oleh Valerie Oceana. Ia mendedikasikan hidupnya, untuk seorang Jazz Romario, yaitu penyanyi tampan dan populer sejagat raya. Sayangnya, sang idola tidak pernah peduli dengan perhatian yang Valerie...