Bab 26 - Wanita Spesial

41 8 0
                                    

Valerie pikir, ia adalah wanita yang paling spesial di mata Jazz. Namun, kehadiran wanita lain secara tiba-tiba, sontak menimbulkan berbagai pertanyaan di benak Valerie. Ada hubungan spesial apakah, Jazz Romario dengan seorang aktris ternama Indonesia, Claudia Camela? Apakah rumor skandal yang beredar selama ini benar?

Valerie mengusap air matanya yang jatuh begitu saja, ke pipinya. Ia tak kuasa menahan semuanya. Rasanya sesak sekali. Pria yang selama ini ia idolakan, ternyata benar-benar di luar ekspetasinya.

Sementara itu, tak pikir panjang, Jazz langsung berlari ke luar dari ruang tunggu itu, dan mengejar Valerie dengan langkah yang sangat cepat. "Valerie ... Valerie tunggu aku!" teriak Jazz, saat Valerie, sudah berada cukup jauh dari pandangannya.

Langkah Jazz semakin cepat, saat mengetahui, Valerie ikut berlari dan menghindari dirinya dengan cepat. Beruntung, Jazz adalah tipikal pria yang rajin berolahraga, sehingga tubuh Valerie pun akhirnya bisa ia raih dengan satu tangannya.

"Valerie, jangan lari!" perintah Jazz seraya menahan bahu Valerie.

Valerie berhenti, namun, ia tak ingin memandang lurus ke arah Jazz. Ia bahkan berusaha menutupi wajahnya, dengan rambut panjangnya yang tergerai halus.

Tidak ragu-ragu, Jazz pun kembali mendekap Valerie dengan erat. Ia tahu, Valerie kecewa dan menangis karenanya. Maka ia pun, memberikan sedikit ketenangan dan kenyamanan, menyalurkan segala rasa yang ada di dalam dirinya kepada Valerie.

"Aku nggak seperti yang kamu bayangkan, Valerie," Jazz mencoba menjelaskannya kepada Valerie.

Valerie mengangguk dibalik dada bidang milik Jazz, air matanya terus mengalir, bahkan mengalir semakin deras, hingga pakaian Jazz pun basah.

"I don't know, why she suddenly came and hugged me like that. I really don't know," ucap Jazz dengan jujur, mencoba menjelaskan yang sebenarnya kepada Valerie.

"Kali ini, aku ... nggak minta kamu, untuk percaya sama aku. But, I'll be honest, from the bottom of my heart, I really don't have any relationship with her. Jawaban aku masih sama seperti saat pertama kali aku cerita ke kamu di taman hiburan waktu itu. Aku, nggak kenal sama dia dan aku nggak ada hubungan apapun dengan dia," ungkap Jazz, benar-benar tulus dari lubuk hatinya yang terdalam.

Valerie menundukkan kepalanya, serta berusaha untuk memberikan jarak diantara pelukan hangat itu. Kemudian, ia memandangi wajah Jazz yang penuh dengan kecemasan dan kegelisahan.

Valerie pun tak paham, apa yang sebenarnya Jazz pikirkan, saat itu. Valerie berusaha untuk percaya kepada kata-kata Jazz, namun disatu sisi, entah mengapa keraguan itu tiba-tiba muncul dan menggerayangi hatinya.

"Jazz, kamu beneran jujur sama aku kan?" tanya Valerie dengan sorot mata yang lugu.

Jazz mengangguk, "iya, aku nggak bohong Valerie."

Valerie kembali maju dan memeluk Jazz dengan begitu erat. Sebelum dirinya benar-benar tak bisa menggapai Jazz selamanya.

Ia hirup aroma harum tubuh Jazz dengan mesra. Ia rasakan detak jantuk Jazz yang iramanya begitu menggoda. Ia dengarkan suara khas Jazz yang begitu memesona dan melekat sampai ke hatinya.

Semuanya Valerie rasakan dengan perasaan yang menggebu-gebu. Ia merasa bangga, bahwa semua wishlist di hidupnya, telah tercapai. Salah satunya adalah, memeluk Jazz dengan erat dan merasa disayang seperti seorang kekasih oleh Jazz.

Perasaan Valerie seketika semakin melemah, kala Jazz terus mengelus dengan lembut punggungnya. Valerie pun membalas menyentuh punggung Jazz yang lebar itu, dengan sentuhan yang lembut dari kedua telapak tangannya.

Fangirl's UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang