Mahen pulang dengan wajah penuh amarah. Rahangnya mengeras. Bahkan tadi ia sempat membanting pintu kamar hingga membuat Bubunya terkejut.
"Kakakmu kenapa sih dek?" Tanya bubu terheran-heran dibawah sambil menyuapi Jeno makan di ruang TV nonton lptp si unyl.
"Laper kali Bu" jawab Jeno acuh sambil mulutnya yang menerima suapan dari bubu disana.
Nampak ada yang tidak beres. tiway langsung saja beranjak dari sana untuk menanyakan kepada anak sulungnya tsb.
"Abisin sendiri Jen. Bubu mau keatas" suruh bubu yang sudah sangatpenasaran dengan tingkah anak sulungnya itu.
Jeno mah manut² aja. Selagi lauknya enak dia mah makan satu nampan pun jadi.Niat bubu itu mau langsung masuk kamar mahen, tapi pintunya dikunci. Jadi bubu ketuk pintu itu beberapa kali tapi ga ada jawaban. Dia teriakin namanya juga gada sautan dari dalem.
Bubu aslinya mau panik, tapi dia kontrol rasa paniknya itu supaya keadaan jadi gak terlalu runyam. Akhirnya bubu ambil kunci cadangan di laci kamarnya sendiri dan untungnya bisa."Kak? Bubu masuk ya" izin bubu setelah itu dirinya masuk kekamar mahen. Dengan perlahan dia memasuki ruangan gelap itu, dan menelisik dimana anaknya berada. Ternyata mahen sedang duduk diatas balkon sambil menyesap nikotinnya.
"Kak..." Panggil bubu sesaat mahen menyadarinya lalu mematikan Putung rokok yang masih tersisa setengah.
"M-maaf bub" mahen berdiri untuk meminta maaf dengan kepalanya ditundukkan kebawah,
"Kamu Kenapa sih kak? Lagi Ada masalah ya disekolah? Kok banting pintu gitu? Trs juga kenapa di kunci pintunya??? Bubu mau masuk harus pake kunci cadangan dulu tauuu" tanya bubu cerewet, ia mengambil duduk di kursi, di susul pula dengan mahen yang duduk disampingnya.
"Maaf bub aku lagi Pusing sama Haikal." Jawab mahen dengan nada keputus-asaannya.
"kalian masih marahan ya? Kamunya udah minta maaf belum sama dia??" Tanya bubu sembari mendekatkan kursinya lalu mengusap Surai lembut anaknya itu.
"Aku udah mau minta maaf bub, tapi haikalnya menghindar gitu. Jadi susah ngomongnya. tiap kali ketemu juga dia buang muka terus. Ya aku tau aku salah tapi aku juga kan nungguin dia, mau minta maaf. tapi dia seolah² dengan sengaja mau memperpanjang masalah dengan cara nyuekin aku bub. Aku pusing" curhat mahen merasa dirinya tersakiti. Padahal bubu juga kalo jadi Haikal ya begitu. 1 perbuatan dibales 1000kali biar kapok. Hehe
"Itu tandanya kamu harus jauh lebih gas pol buat perjuangin dia kak, sekarang kamu liat kan kalo Haikal marah tuh gimana? Kamu yang gak kuat kan sama sikapnya dia yang menghindari kamu terus? Masalah ini timbul karena kesalahpahaman jadi Sebenernya dia hanya butuh penjelasan kamu.."
"Tapi aku udah mau jelasin ke dia loh bub, tapi dia nya malah ga mau dengerin dan pergi gitu aja. Kalo dianya begitu terus gimana aku bisa jelasinnya?? Dan lagi bub! U know what?!! Dia di jemput sama cowok lain!!! Aku liat pake mata kepalaku sendiri. Bener2 mereka didepan aku tapi seolah2 haikal ga liat aku disana" Kesal mahen mengingat kejadian siang tadi. Dia menyenderkan badannya ke kursi. Benar2 cemburu buta(?) Mahen menghela nafasnya panjang.
"Bub.. don't u think Haikal balas dendam sama aku?? Dia kayaknya mau nyuekin aku balik deh." Tambah Mahen.
"Listen. Bubu yakin bgt kak 100% dia tuh sebenernya udah ada rasa untuk mau maafin kamu tapi dia masih sebel sama kamu. hawanya kalo liat kamu tuh pasti keinget masalah yang bikin kalian berantem. Untuk soal balas dendam menurut bubu kemungkinan ada, tapi sekedar mau liat reaksi kamu aja. Mau ngetes seberapa kuat sih kamu sama sikapnya dia. Toh bubu yakin bgt kalo si Haikal nak manis itu sebenernya udah cinta sama kamu." Jawab bubu dengan nanarnya yang terus menatap lekat kepada sulungnya.
