Keesokan harinya
Erine dan oline dan keluarga mereka sedang berada di perjalanan ke pasar malam sekarang, mereka pergi kesini karena erine sudah merengek dari pagi tadi karena saat ia membuka handphonenya, di grup WhatsApp nachia memamerkan sebuah video berisi dirinya bermain permainan di pasar malam bersama nala. Ia merasa cemburu dan tidak terima melihat temannya yang sudah pergi ke pasar malam dan dirinya belum. Yah, padahal pasar malam tersebut baru buka dan diresmikan kemarin
..
Erine melompat-lompat dengan gembira ketika mereka telah sampai di pasar malam.
"Adek jangan lompat-lompat, nanti jatuh" ucap cynthia memperingati. Erine hanya mengangguk kecil, namun ia tetap tidak memberhentikan aksinya membuat Cynthia yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepalanya, mungkin ia harus membatasi jumlah konsumsi gula perhari nya erine karena anak manjanya yang satu ini selalu saja kelebihan energi setiap makan gula berlebih.
Oline berjalan menghampiri erine yang masih meloncat dengan gembira, dengan sigap ia memeluk gadisnya dari belakang membuat erine terkejut lalu tertawa saat oline menggelitiki perutnya.
"Udah dibilanginn buat ngga lompat lompat masih aja ngeyel yaa dasar, mau belajar nakal humm?" Tanya oline masih melanjutkan aksinya membuat erine semakin tertawa geli.
"Ahaha iya iya maaff aduhh ampun olinee, udahh ih hahaha capekk" ucap erine tertawa, kedua tangannya mendorong-dorong tangan oline yang masih setia menggelitikinya.
Oline memberhentikan aksinya. erine berjalan gontai karena kecapekan, membuat oline dengan sigap menarik erine, memeluknya lalu menggendongnya seperti koala. Erine dengan senang hati menerimanya, ia melingkarkan kedua tangannya di leher oline lalu memutar pinggannya, matanya berbinar ketika melihat banyak sekali permainan seru di pasar malam tersebut.
"Mau kemana dulu kamu?" Tanya oline. Erine menoleh, ia menimang-nimang, selang satu menit keputusan erine sudah bulat, ia akan naik mobil-mobilan terlebih dahulu!
"Naik mobil-mobilan! Ayo balapan olinee" ajak erine menunjuk suatu tempat yang menyewakan sepeda motor kecil dan mobil-mobilan. Oline mengangguk, ia menuruti kemauan erine dan langsung berjalan mendekati tempat yang ditunjuk oleh erine.
Kedua orang tua mereka yang dibelakang tentu saja tersenyum manis, niat mereka untuk menikahkan anaknya sudah bulat dan dipastikan akan terjadi secepatnya. Mereka kemudian menyusul oline dan erine ke tempat persewaan mobil-mobilan yang ditunjuk erine.
Oline dan erine mengendarai mobil-mobilan mereka sendiri, keduanya sibuk dengan dunia mereka. Belum lagi erine yang daritadi mengajak oline balapan, namun ditolak oleh oline karena ia takut erine terjatuh atau kenapa-kenapa.Namun bukan erine namanya kalau langsung menyerah, setelah di tolak, ia mulai menjahili oline dan tidak membiarkan oline tenang. Ntah itu mendempetkan mobilnya dengan sengaja kepada mobil oline, menyalip mobil oline secara tiba-tiba, bahkan menabrakkan mobilnya ke mobil oline.
"Caca udah dong stop gangguin aku, kamu maunya apaa? Jangan ditabrakin mulu nanti rusak mobilnya kamu loh yang gantiin" tanya oline setelah menghela nafasnya ketika erine dengan sengaja menabrak mobilnya. Ia mematikan mesin mobil milik erine lalu melepas kacamata yang ia pakai.
Erine menggembungkan pipinya, "ayo balapan makanya! Kamu kalau nggak mau berarti nggak sayang aku" Oline memijit keningnya, dengan cara apalagi ia harus menolak ajakan erine yang satu ini? Bukannya ia tidak sayang dengan erine, namun ia takut jika terjadi sesuatu pada erine saat balapan dengannya.
"Ayooo oline" erine menggosongkan tangan oline, masih setia merengek untuk balapan dengan oline. oline menghela nafas kasar "oke, tapi satu putaran doang loh ya" erine langsung menganggukkan kepalanya dengan semangat, mereka mulai kegiatan balapan tersebut, sangat sengit di awal namun untungnya oline sadar dan langsung mengalah demi kebahagiaan erine dan juga keselamatan mentalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Erine! (orine)✅
Fanfictionsebuah keberuntungan aku bisa bertemu dengannya, wanita paling cantik dengan nayanika paling apik.