bab 25

5K 390 40
                                    

Hari ini adalah hari Valentine, hari yang penuh kasih sayang katanya.

Jam 10 pagi di SMA Karta 48 adalah jam istirahat. oline berlari menuju taman, menemui gadis yang sedang duduk di ayunan dengan rambut yang terurai.

Oline mengukir senyumnya, ia mengatur nafasnya sebelum benar-benar pergi menghampiri gadis cantik tersebut. "Hai" sapanya

Gadis tersebut menoleh, memberikan senyuman paling manis yang pernah terukir di bibirnya. "oyine!" Pekik gadis tersebut, memeluk oline dengan erat. Oline pun tidak menolak, ia membalas pelukan gadis tersebut tak kalah erat.

Selang beberapa menit, mereka melepas pelukan hangat itu. Oline merogoh koceknya, menunjukkan sebuah coklat berukuran tanggung sembari menunjukkan gingsulnya.

"Buat kamu" ujar oline. Gadis itu tertawa kecil, lalu menerima coklat tersebut. "Makasih yaaa" ia tersenyum girang, mencium pipi kanan oline. "Iya, sama-sama...-

-Kirana."


...

"Oline? Oline!" Erine menggoyangkan badan oline dengan sedikit khawatir. pasalnya, oline sudah melamun terlalu lama, lebih tepatnya setelah ia mengucapkan kata 'sama-sama', itu bisa terhitung sekitar 3 menit yang lalu.

Oline menggelengkan kepalanya, akhirnya ia tersadar juga. "Eh, eum? Kenapa?" Tanya nya, menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Erine mendengus kesal, "kenapa-kenapa, kamu tuh daritadi dipanggil ngga nyaut! Bengong terus! Mikirin apasih?" Ketus erine.

Oline menghela nafasnya, ia duduk di ayunan yang berada di samping erine, memandang erine dengan tangan yang sudah menggenggam tangan kanan erine.

"Aku ngga mikirin apa-apa kok" ujarnya. Erine menatap oline dengan penuh selidik, ia menaikkan satu alisnya "ngga usah bohong"

"Engga bohong, sayang. Beneran kok" ucap Oline mengelus jempol tangan erine yang ia genggam. Erine hanya mengangguk dan menghela nafasnya. Ia sedang tidak mood untuk bertanya lebih lanjut lagi.

Oline peka terhadap gerak-gerik erine yang sedang bad mood, mengambil coklat yang digenggam oleh tangan kiri erine, lalu ia membukanya. Mengambilkan satu potongan lalu menyuapkannya kepada erine. Erine pun menerimanya dengan sepenuh hati.

"Dipegangin mulu, panas tau  cuacanya nanti leleh" ucap oline mengambilkan satu potong lagi lalu kembali menyuapkannya kepada erine. "Kamu suka?" Erine menanggukkan kepalanya. Memang coklat merk ini adalah kesukaannya.

"Kamu juga cobain" erine mematahkan satu potongan coklat yang berada di tangan oline lalu menyuapkannya, oline tersenyum gemas. Ia menerima coklat yang diberikan erine.

"Enak nda?" Tanya erine. Oline menganggukkan kepalanya "enak, tapi udah agak leleh. mungkin coklatnya nervous kalau kamu pegang makanya mudah leleh" ujarnya sambil tertawa renyah.

Erine memukuli bahu oline "dih dih apasihhh" bukannya kesakitan, oline malah tertawa terbahak-bahak. Wajah erine benar-benar merah kali ini. Ntah karena kulitnya yang sedikit sensitif terhadap sinar matahari atau memang sedang salah tingkah. Menurutnya, erine sangat lucu sekarang.

"Iiihh tau ah kamuu, genit banget!" Ambek erine. Oline meredakan tawanya, ia beralih membenarkan posisi duduknya lalu mengelus rambut erine, lalu ia menyangga kepalanya dengan tangan kanannya tak lupa ia juga menatap erine dalam.

"Kan genit sama pacar sendiri, ngga papa dong" ucap oline membela diri. Erine mendengus mendengar ucapan oline, "halaahh genit ke pacar doang, itu adek kelas udah berapa ya yang pingsan gara-gara kamu kedipin" sahut erine menggembungkan kedua pipinya. Oline tertawa geli mendengarnya, nada bicara erine ketika sedang cemburu, itu benar-benar sangat lucu. Membuatnya ingin sekali menggigit pipi gadisnya ini.

Hello, Erine! (orine)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang