Keesokan harinya
Oline dan erine menyelesaikan makan siang mereka, sama-sama mengenakan kaos. Erine dengan kaos putih dan jogger pants nya dan oline dengan kaos biru muda dan celana basket hitamnya. Walau hari libur seperti ini pun mereka harus merelakan waktu mereka untuk mengikuti latihan eskul mereka masing-masing.
"Aku cuci aja, kamu kemarin kan udah" ucap erine beranjak pergi ke tempat cuci piring. Oline tersenyum tipis, ia ikut beranjak dari duduknya lalu membuka kulkas, mengambil satu botol pocari dan satu kaleng cola. ia bersender di kulkas sambil mengulum senyumnya memperhatikan sang pujaan hati yang sangat cantik dnegan rambut yang di kuncir kuda.
Erine menyelesaikan kegiatannya, ia berjalan mendekati oline. Melihat oline sedang menggenggam sebuah kaleng soda, ia dengan geram mencubit perut oline dengan sedikit kencang membuat sang empu berteriak. "Bisa ga sehari aja jangan minum soda mulu" ucap erine yang hanya dibalas cengiran oleh oline.
"kamu juga ada latian? Aku nanti mau latian dance juga di rumah aralie" tanya erine. Oline mengangguk mantap"ayo, aku antar sekalian" ajak oline. Erine menganggukkan kepalanya, lalu mereka pergi berangkat bersama.
..
Oline menurunkan erine tepat didepan rumah aralie. Ia melepaskan helm milik erine lalu mengelus sayang pucuk kepala erine. "Nanti kalau udah selesai, telepon aku ya" pesan oline. Erine mengangguk kecil dengan senyum yang merekah, astaga ingin sekali rasanya oline melahap gadis kecilnya ini.
"Kamu hati-hati yaa, jangan ngebut-ngebut. Semangat latihannya okaayy?" Ucap erine mengecup singkat bibir oline. Oline tersenyum, menganggukkan kepalanya lalu memeluk gadis bermata kucing didepannya.
"Aku berangkat dulu, okay? Kamu baik-baik di sini yaa" ucap oline melepas pelukannya. Erine mengangguk, lalu melambaikan tangannya kepada oline.
"Dadahh" teriak erine ketika oline sudah menancap gasnya pergi berangkat menuju lapangan basket sekolah.
"Dorr!" Pekik nachia di dekat telinga erine membuat erine sontak terkejut sampai hampir terpeleset.
"Weh! Buju buseng lu neng, ngagetin aja" ucap erine mengelus dadanya.
Nachia menggaruk kepalanya tak gatal, "kamu orang cina jangan kaya orang cibaduyut" erine melepas salah satu sepatunya bersiap untuk memukul nachia.
"ELU MAKANYA JANGAN NGAGETIN, BERAKKK"
"WWWOOOYHHHHHH TOLONGGG"
....
Oline baru saja menyelesaikan latihannya, ia juga sudah selesai membersihkan diri.
"Weh, nanti nongkrong dulu yuk. Ke WM aja biasa" ajak manda. Regie menggelengkan kepalanya, "urip-uripan og ndek wm" celetuknya membuat oline dan ella sedikit terkekeh mendengarnya.
"Yaelah, gue bayarin deh!" Ucap Manda. Regie yang mendengar itu sontak mendekatkan dirinya kepada manda, "bang manda mau tebengan gak?" tawarnya dengan mata berbinar.
"Gak!" Tolak manda dengan cepat membuat regie mendengus dengan lesu.
"Lu ikut ga lin?" Tanya ella menyenggol bahu oline. Oline menggelengkan kepalanya "gatau, liat si erine aja minta jemputnya jam berapa" ucapnya. "Yahh, gaasik dong kalau gaada elu" ucap manda lemas.
"Kan ada kita kak" ujar raisha dan regie menaik turunkan alis mereka secara bersamaan.
Ting!
Tepat saat itu, hp oline berbunyi dan menunjukkan sebuah notifikasi pesan dari erine. Oline pun langsung membuka pesan tersebut tanpa ba bi bu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Erine! (orine)✅
Fanfictionsebuah keberuntungan aku bisa bertemu dengannya, wanita paling cantik dengan nayanika paling apik.