bab 22

5K 413 15
                                    

Pulang sekolah

Erine menghampiri oline di kelasnya, ia bersedekap dada tepat di tengah pintu kelas oline dengan sorot mata tajam dan bibir yang dikerucutkan.

"OLEENNN" teriak erine menunggu oline dengan tak sabar. Oline berjalan mendekati erine dengan senyum yang merekah, ia lalu mengacak-acak rambut erine yang digerai, lalu mencubit pipi kekasihnya.  "Kenapa sih sayang teriak-teriak begitu, humm?" Tanya oline menangkup kedua pipi erine.

"Ihh! Katanya mau beli lego! Ayoo buruan" ucap erine menarik-narik tangan oline. Oline hanya terkekeh, ia menganggukkan kepalanya lalu berjalan pergi keluar kelasnya.

..
"Ehh oline! bentar-bentar" panggil ella di lorong. Oline sontak menghentikan langkahnya lalu menoleh kepada ella, membuat erine semakin badmood dibuatnya. "Kenapa kak?" Sahut oline

"Itu, kita kekurangan cone sama ada beberapa bola yang ga layak pakai. Gue udah bilang juga ke pak aldo, katanya suruh beli sendiri dulu soalnya dia ga sempet beli, uangnya udah ada tapi gue gabisa beli, kalau gue minta tolong buat lu yang beliin gapapa?" Tanya ella. Oline mengangguk, ia tidak keberatan sama sekali.

"Oke kak, besok latihan gue bawa" jawab oline. Ella menatap oline dengan mata berbinar, untung saja oline bisa diandalkan.

"Wahh, makasih banget ya lin. Captain terbaik emang! Lu butuh temen ga nih buat bawain bola sama cone nya? Kalau iya nanti gue suruh yang lain buat nemenin lu" ucap ella.

Oline menggeleng, "gapapa kak, gue bisa beli sendiri" jawan oline percaya diri. Erine yang mendengar itu menoleh kepada oline, ia memeluk lengan oline membuat oline ikut menoleh kepadanya.

"Aku ikutt" rengek erine. Oline menganggukkan kepalanya sembari mengelus sayang pucuk kepala erine.

"Yaudah kalau gitu, makasih ya lin. Gue duluan ya" pamit ella pergi meninggalkan mereka.

Oline mencubit gemas pipi erine "yuk beli lego" erine yang mendengar itu langsung sumringah, ia mengeratkan pelukannya di lengan oline. "AYOO!!" mereka berjalan beriringan menelusuri lorong sekolah, lalu berangkat pergi meninggalkan sekolah.




...

Oline dan erine berjalan menuju parkiran karena sudah mendapat lego yang mereka mau, setelah ini mungkin mereka akan merakit lego tersebut bersama-sama.

"Oline ayo beli eskrim!" Ucap erine dengan semangat.

"kamu aja lagi pilek begitu eskrim eskrim" ucap oline menaruh tas yang berisi lego di bagian depan motor vespa nya.

"Ihh enggaa! Ayoo donggg yang didepan ituloohhh" rengek erine menunjuk sebuah toko eskrim yang tak jauh dari parkiran.

"Ngga ada ngga ada, nanti kamu sakit tau rasa ya" tolak oline, itu membuat erine menggembungkan pipinya, matanya berkaca-kaca dan sudah pasti ia akan menangis jika oline tidak kunjung membelikannya eskrim.

Oline yang mendengar nafas yang memburu dibelakangnya sontak menoleh, disitulah erine sudah siap dengan puppy eyes nya yang sudah berkaca-kaca dan kaki yang dihentak-hentakkan ke tanah.

Oline menghela nafas panjang, kenapa gadisnya ini sangat bandel?! Lagian bukan salah oline kan jika ia lebih mementingkan kesehatan erine daripada menuruti kemauan erine yang terkadang tidak mementingkan kesehatan dirinya.

"Yaudah, tapi kalau sakit aku gamau denger kamu ngerengek pusing lah ga enak badan lah" ucap oline final. Mata Erine berbinar, ia memeluk oline dengan seerat mungkin membuat sedikit kehilangan keseimbangan. "Yeayayayayay thank uuu love mwahh" erine mengecup pipi oline. Oline mengeluarkan motornya, lalu pergi menuju toko eskrim yang dimaksud erine.

Hello, Erine! (orine)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang