bab 24

6.2K 440 53
                                    

Dua minggu berlalu, semua siswa SMA Karta 48 juga sudah menyelesaikan ujian akhir semester mereka.

Kali ini, tepat ditengah-tengah kantin,  oline, erine, dan teman-temannya makan siang bersama sembari berbincang-bincang.

"anjir tau kaga, fisika soal nomor 13 susah banget bangsatt" pekik nachia frustasi. "Asal hp ga di sita sih aman azaahh" sahut regie melirik kearah oline dan nala. Teman-teman mereka yang mengerti pun langsung cekikikan, ikut menatap oline dan nala.

"BANGKEE LO, ENDANG BANGKEE" teriak nala menjambak rambutnya sendiri dengan frustasi. Sementara oline? Ia hanya diam saja menundukkan kepalanya, ia sudah kenyang dimarahi oleh erine sebelumnya.  Yah sampai sekarang juga masih dimarahi sih..

"Kamu tuh mikir gasih! Kan udah dibilangin mau se susah apapun mapelnya jangan bawa contekan! Kena kan jadinya" marah erine menjewer telinga oline. Oline hanya bisa merintih kesakitan, telinganya pun sudah merah sedari tadi.

"Maaaff, aku kan gatau kalau yang ngawasin si endang" ucap oline memainkan ujung dasinya.

"Gatau gatau, orang jadwal pengawasnya udah aku share ke kamu!" Erine menggebu-gebu, bukan karena apa ia sampai semarah ini, ia hanya takut kalau bunda Indah tahu, kata-kata apa yang harus dia ucapkan untuk membela pacarnya ini? Erine hanya tidak habis fikir. Padahal belajar tidak se sulit itu, kalau oline memang tidak bisa, kan ada dirinya. Setidaknya oline mencoba dan berusaha. Ia amat kecewa sekarang

"Terus itu yang disita hp kamu yang buat sehari-hari apa yang satunya?" Tanya erine, ia tak ingin menatap oline. Ia asik mengaduk-aduk bakso yang berada didepannya tanpa ada niatan untuk memakannya.

"Jangan diaduk-aduk kaya gitu, sayang" oline memegang tangan erine, yang langsung dihempaskan oleh erine membuat oline tersenyum miris. "Jawab dulu" ucap erine. "Itu yang di sita hp aku yang satunya kokk, tadi pas mau berangkat aku salah ambil hp soalnya" jelas oline tersenyum, mengelus rambut erine yang dijedai. Erine menoleh, "beneran?" Oline mengangguk dengan mantap. Mengetahui itu, erine hanya berdehem. Energinya sudah terkuras hanya untuk memarahi oline.

Mendengar ucapan oline, nala langsung menggebrak meja makan mereka, membuat semua orang disana menatap dirinya terkejut.

"WOOO KUONTOL GA SETIA KAWAN YA KON, KENE A GELUT MBI AKU, TAK JUOTOS TETE MU KOK E!!" pekik nala tak terima, ia menarik lengan seragam pendeknya keatas.

oline panik, ia berdiri dari duduknya bersiap untuk berlari "anu, kan itu anu nal hehe aduh aku kebelet pipis nal, sek ya hehe duh anyang-anyangen aku mengko hehe" ujarnya, melangkah perlahan meninggalkan bangku mereka, lalu berlari dengan cepat keluar kantin.

"WEEE RENEO MOLEN ASU!" nala berlari menyusul oline, dan terjadilah adegan kejar-kejaran antara oline dan nala di lapangan sekolah.

[* Anyang-anyangen = kaya gangguan jangka pendek di alat kelamin, rasanya kebelet buang air mulu tapi pas buang air ngga keluar, biasanya karena di tahan terlalu lama

Reneo = kesini ]

Aralie mengurut dahinya, ia lalu mendatangi erine lalu menepuk pundak erine "rin" panggilnya. Erine yang paham hanya menganggukkan kepalanya, "biarin aja. Nanti kalau capek juga berhenti" ucap erine sibuk memakan baksonya. Aralie hanya mengangguk, ia yang sebagai anggota osis juga sudah lelah mengingatkan oline dan teman-temannya agar tidak bertingkah.

Saat oline dan nala sedang asik kejar-kejaran, tiba-tiba ada pengumuman dari radio sekolah.

"Pengumuman untuk semua siswa-siswi kelas Sebelas, setelah istirahat dimohon berkumpul di Aula."

Oline berlari menuju kantin, mendatangi teman-temannya kembali dengan nafas memburu. Nala pun ikut berlari kesana, ia menyaut satu botol minum kosong milik seorang siswa lalu memukulkannya ke kepala oline.

Hello, Erine! (orine)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang