bab 21

4.8K 433 33
                                    

jam 00.15

"hahhh"
Oline terbangun dengan nafas memburu, ia terlihat sangat panik dan kepalanya juga terasa begitu pusing. Sesuatu yang sudah lama tidak ia alami kembali datang lagi.

oline menampar pipinya sendiri, berusaha menyadarkan dirinya. "Astaga, kenapa sih? Kenapa dia bisa balik lagi ke mimpi gue" gumam oline, ia berusaha mengambil pil di nakas, namun posisi tidur oline yang didekap oleh erine membuat erine sedikit terganggu atas pergerakan oline.

"Eughhh" lenguh erine masih memejamkan matanya. oline merutuki dirinya, bagaimana bisa dia lupa kalau dirinya sedang cuddle dengan erine? Ia sangat tidak ingin mengganggu tidur nyenyak gadisnya ini.

Oline meneguk pilnya, ia kemudian menatap langit-langit kamarnya sambil bermonolog, "Hah, astaga. Tuhan, apa maksud dari semua ini? Kenapa dia kembali ke mimpi ku?"

Tak mau berlarut-larut dalam pikirannya, oline kembali mengambil posisi untuk tidur. ia menatap wajah damai erine, menyelipkan anak rambut yg menutup wajah cantik wanitanya lalu mengecup kening erine lalu berbisik, "I love you, i'll never leave you"







...

Sekarang adalah jam istirahat, erine dan teman-temannya berjalan menuju kantin dengan beriringan. Tentu dengan membahas gossip atau isu yang sedang hangat dibicarakan di sekolah.

"Iya anjir yang kelas 10-4 tuh lo tau gasih, hamil gilaa" ucap aralie sedikit berbisik kepada teman-temannya

"Wah gila sih, baru kelas 10 loh" sahut erine tidak percaya.

"Denger-denger sih di bayar sama cowonya, cuman dibayarnya 100rb doang anjir" ujar nachia mengompori

"Itumah buat jajan hariannya oline juga masih kurang" celetuk erine. Fritzy hanya menyimak saja daritadi, ia sebenarnya tidak tau siapa yang mereka bicarakan, namun manggut-manggut saja dan memberikan beberap impalan.
Mereka semua lalu tertawa bersama dan lanjut berbincang-bincang sampai tiba di kantin.




Saat sedang duduk di salah satu bangku kantin, erine merasa ingin buang air kecil. Ia kemudian pamit kepada teman-temannya untuk pergi ke toilet terlebih dahulu.




Saat keluar dari toilet, erine mendapati damian dan teman-temannya sudah menunggu di depan toilet wanita dengan lambaian tangan bak robot dan senyum yang-- aneh?

"Halo cantik" sapa damian. Erine hanya meliriknya lalu pergi meninggalkan damian. Ia terlalu malas untuk meladeni pria mesum satu ini.

Damian menarik tangan erine, membuat erine menoleh kepadanya. "Sebentar dong, jangan buru-buru" ucap damian tersenyum manis. Bukannya salting seperti siswi sekolah ini pada umumnya, erine malah memutar bola matanya malas.

"Apalagi sih? Lepas!" Ketus erine menghempas pegangan tangan damian. Ia pergi menghentakkan kakinya berjalan menjauhi damian.

"Oh yaudah, kalau ngga butuh ngga papa ga rugi juga gue." Erine masih melanjutkan langkahnya "ini tentang kirana" ucapan damian sukses membuat erine menghentikan langkahnya. Merasa rencananya berhasil, damian menyeringai.

Erine menatap lurus kedepan, enggan untuk menengokkan kepalanya kepada damian. "Buruan." Ucap erine.
Damian menganggukkan kepalanya sambil terkekeh, ia berjalan menghampiri erine lalu membuka hpnya.

Damian menunjukkan sebuah foto, dimana foto tersebut berisi oline dan seorang gadis asing yang ntah kenapa sangat mirip dengan dirinya, berfoto dengan mesra. Erine mengerutkan keningnya disaat dia melihat foto tersebut. "Ini Oline sama kirana. Mirip kan sama lo? Gue bilang juga apa. Nama lengkapnya Kirana Allegra P, dulu dia satu kelas sama oline." Jelas damian kepada erine.

Hello, Erine! (orine)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang