bab 11

6.1K 459 14
                                    

Keesokan harinya, oline sudah  mempacking barang-barang nya, bersiap untuk terbang ke jakarta. Sekolah mereka memberikan reward yang sepadan. jika mereka berangkat ke surabaya menggunakan sleeper bus, sekarang mereka akan pulang naik pesawat sebagai ucapan terimakasih dari sekolah karena telah memenangkan pertandingan.

Keluarga oline dan keluarga erine berada di satu hotel yang sama dengan oline, namun berbeda lantai dan kamar.

...


...

Di apartemen oline

"Hah, capek" ujar oline membaringkan dirinya di sofa kamarnya, disusul oleh erine yg membawa es untuk mengompres luka oline.

"Coba madep sana biar memarnya di kompres" ucap erine, oline mematuhi perintah erine, membalikkan badannya lalu memejamkan matanya karena terlalu capek.

"Awss pelan erinee" keluh oline

"Iya ini pelan ko, lagian sampe memar gini kamu kena apa coba?" Tanya erine sambil mengompres luka memar oline dengan telaten.

"Aku kemarin kan pas lay up, didorong lawan, tau kan? Terus aku nabrak tiang ring, jadi gini deh memar" jelas oline. Erine mengangguk paham

"Kamu kemarin juga ngga pakai deker kaki kan? Udah tau tiap main kepleset mulu gitu masih gamau pake deker kaki" marah erine, sedikit menekan luka oline membuat sang empu kesakitan.

"Awww-- ya kemarin lupaa mau dibawa, aku ke sana kan jam 6 sore" ucap oline

"Makanya kalau mau berangkat tu diliat dulu di teliti apa yg kurang" nasihat erine yg hanya dibalas anggukan oleh oline. Ia terlalu capek untuk merespon omelan erine.

"Yaudah, tidur gih. Aku mau bikinin nasi goreng spesial buat kamu, sebagai bentuk apresiasi aku buat perjuanganmu jadi kapten yg baik, sleep well my captain" ucap erine, mengecup pipi oline lalu pergi ke dapur untuk memasakkan oline makanan.









....


Erine selesai memasakkan nasi goreng spesial untuk dirinya dan oline, ia menaruh nasi gorengnya lalu menatanya dengan cantik di piring mereka masing-masing, lalu pergi naik ke kamar mereka untuk membangunkan oline.





"Oline, bangun yu? Makanannya udah jadi" ucap erine menepuk bahu oline dengan lembut. Oline terusik, namun tidak memiliki niatan untuk beranjak.

"Eungghhh" oline meregangkan tubuhnya, mengucek matanya lalu mendapati erine yg sedang tersenyum. Ahh surga dunia sekali

"Ayo bangun, makann" ajak erine menarik lengan oline, namun dengan kekuatan oline yang lebih besar, oline menarik erine kedalam dekapannya, memeluk erine dengan sayang dan mengecup dahinya.

"nanti dulu, biarin gini dulu aku mau peluk kamu dulu" ucap oline, erine menuruti permintaan oline, menyembunyikan wajahnya di ceruk leher oline dan menghirup wangi parfum oline yg khas, memeluk badan oline yang lebih besar darinya.

Cukup lama mereka berada di posisi itu, keduanya pun sama sekali tak punya niatan untuk melepaskan pelukan mereka. Sangat larut dalam dunia mereka berdua.



..
Oline dan erine sudah melepas pelukannya,  mereka pun sudah selesai makan siang. Sekarang mereka berada di sofa ruang tamu, berpelukan dengan gaya koala.

"Oline, ayo quality time, ayo ketamaannn!" Ajak erine, ia mencium leher oline, membuat sang empu kegelian lalu menatap manik mata oline dengan mata berbinar.

"Tiba tiba banget deh?" Tanya oline heran, ia mengelus rambut panjang erine dengan sayang, memandangi wajah cantik erine.

"Hihi gapapa, pengen aja. Ayookkk sekarang ajaa" ujar erine semangat, ia menarik kedua tangan oline untuk ia pegang, lalu menggoyang-goyangkannya.

Hello, Erine! (orine)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang