bab 18

5K 417 10
                                    

"Kita marah gara-gara kalian udah pacaran duluan, kan jadinya rencana kita buat jodohin kalian duluan jadi pupus" jelas greeselo.

Oline dan erine menghela nafas lega.

"Eh, maksudnya gimana?" Tanya oline sedikit tidak konek dengan apa yang dikatakan greeselo.

"Ya gitu atuh, kamu teh sama si adek bakal dijodohin awalnya, eh tau-taunya udah begini-begini" ucap greeselo, mengumpulkan kelima jari dikedua tangannya menjadi satu lalu menyentuhkan ujungnya agar terlihat seperti manusia yang sedang berciuman.

Oline dan erine mati-matian menahan malu disana, erine menundukkan kepalanya sambil memainkan jarinya, sedang oline mengalihkan pandangannya sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"kitu yah mainnya adek?" Tanya cynthia meledek. Erine mengulum bibirnya, masih menundukkan kepalanya dengan jari yang dimainkan daritadi.

"papah sama mamah kalau pake logat sundaan jelek" ujar erine, beranjak dari duduknya lalu berlari pergi ke kamar oline karena tidak kuat menahan rasa malu.

Orang tua oline dan erine tertawa puas, sangat senang menjahili anak mereka.

"Udah sana oline samperin erine nya gih" ujar indah mendorong tubuh oline.

"Jangan lupa kisseu kisseu na!" Teriak oniel ketika oline sudah berlari menuju kamarnya dengan muka semerah kepiting rebus. Oline yang mendengar itu langsung menunjukkan kepalan tangannya kepada oniel, membuat tawa mereka semua makin pecah.


Oline menutup pintu kamarnya dengan rapat, ia memeluk erine yang sedang duduk di kasur memainkan bonekanya.

"Kamu dah ngantuk? Ko naik ngga ngajak-ngajak" Tanya oline menaruh kepalanya di bahu erine.

"Belum, aku tuh malu dicengin mama papa, lagian ih kamu sih cium cium ngga liat situasi!" Ujar erine melipat kedua tangannya.

"Ih sayang, ya aku mana tau kalau mereka ngintip, kan aku fokusnya ke kamu doang semestaku" sahut oline, mencium pipi erine lalu menghirup wangi parfum strawberry erine.

"Semesta semesta, maluu olinee" pekik erine, ia menepis tangan oline yang dengan nakal menoel-noel pipi kirinya.

"Yauda trus aku harus gimanaa?" Tanya oline menatap wajah erine dari samping.

"Ngga boleh cium aku selama 2 minggu" ujar erine. oline membulatkan matanya, Apa-apaan itu?

"Yang bener aje 2 minggu? Regie donk! Eh- awsss" Ucap oline yang langsung mendapatkan sebuah cubitan oleh erine.

"Soalnya kita ketauan dua kali! Pertama sama temen-temen kita kedua orang tua! Dah ya aku dah capek di cengin, mau tidur aja" ujar erine melepas pelukan oline lalu berbaring memunggungi oline.

Oline menghela nafasnya, "Kamu marah ya?" Tanyanya sembari ikut membaringkan tubuhnya.

Erine menutup matanya dengan erat lalu menggeleng. tidak ada jawaban, hanya gelengan. Oline memeluk tubuh kecil erine, ia mengelus perut erine lalu mengecup rambut erine. "I love you" bisik oline kepada erine sebelum ia terlelap dalam tidurnya.

Erine tersenyum tak lama setelah itu, ia membalikkan badannya lalu menatap wajah damai oline yang sedang tidur. "i love you more" ucap erine lembut. Ia membalas pelukan oline lalu ikut terlelap.



Keesokan harinya

Oline bangun terlebih dahulu dari erine, ia langsung pergi mandi lalu mengenakan seragamnya. Oline berniat untuk membujuk erine dengan membuatkannya sarapan hari ini.

Setelah selesai bersiap-siap, oline langsung pergi ke dapur, menyambar apronnya lalu dengan cekatan memakainya. Ia akan memasakkan erine omelette hari ini.

Hello, Erine! (orine)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang