Gibran dan Gabrin sedang berdiri di pintu keluar Yogyakarta International Airport. Mamanya lah yang akan menjemput keduanya. Suasana sore ini cukup ramai, mungkin karena musim liburan juga.
"Mama udah sampai, Bang?"
"Belum, sepuluh menit lagi katanya." Gibran maupun Gabrin duduk di bangku bundar yang disediakan. Bukan pertama kalinya mereka mengunjungi kota pelajar ini. Dulu mereka pernah berlibur ke sini bersama Gabrel dan papanya.
"Bang Gib, nanti mampir toko dulu beli kaos kaki."
"Bukannya lo bawa?"
"Bawa satu yang gue pake doang. Masa gue pake buat tidur juga."
Fakta satu lagi tentang Gabrin adalah tidur harus mengenakan kaos kaki. Gibran hafal betul itu. Ia pun menyanggupi permintaan sang adik untuk mampir sebelum ke hotel. Karena tadi sang mama berbagi live location jadi Gibran tahu jika mamanya sudah hampir tiba. Keduanya berjalan menuju samping jalan. Tidak lama kemudian, sebuah mobil Civic putih berhenti di hadapan keduanya. Benar, itu Mega.
"Mau makan dulu kalian?" tanya Mega setelah melajukan mobilnya dari pick up point.
"Boleh, Ma. Sekalian mampir toko, Gaga mau beli kaos kaki."
"Yaudah sekalian ke Pakuwon aja?" Gibran dan Gabrin mengangguk menyetujui karena memang hotel yang akan mereka tempati dekat dengan mall besar tersebut.
"Tadi jadi dianter Marsha, Bang?" tanya Mega.
"Iya. Abang ajak gamau anaknya." Gibran menurunkan bangku agar dirinya bisa sedikit rebahan. "Ma abang tidur bentar, ya. Capek banget badannya."
Mega melihat bangku belakang dari kaca spion di atasnya. Terlihat si bungsu juga sudah terlelap. Perjalanan dari bandara menuju Kota Yogyakarta memakan waktu sekitar satu jam, oleh karenanya kakak beradik itu memilih mengistirahatkan badan mereka. Mega pun tidak masalah jika ia ditinggal tidur. Justru dengan begitu mereka tidak akan bosan di jalan.
Alunan lagu Location Unknown by Honne menemani Mega menuju Kota Yogyakarta. Ia sempat berhenti di salah satu rumah temannya untuk mengambil gerabah yang sempat ia titipkan. Rintikan gerimis mulai turun membasahi jalanan. Akhir-akhir ini Jogja sering hujan di sore hari menjelang malam.
***
Malam ini Gibran dan Gabrin hanya berdiam di kamar hotel. Gabrin terlihat sibuk dengan laptopnya, sepertinya masih ada tugas yang harus diselesaikan. Di lain sisi, Gibran duduk di balkon kamar sambil memainkan ponselnya. Bertukar pesan dengan sepupunya, Marsha.
Bilang Vito jangan malam-malam anter lo balik, Sha.
Iya, bentar lagi pulang ini. Lagi makan.
Kalau udah sampe rumah kabarin entar
Aman 👍
Gibran mematikan ponselnya kemudian masuk ke dalam kamar. Melihat adiknya yang sedang serius, terlintas pikiran untuk menjahilinya.
"Ga, gue keluar bentar ya." Gabrin hanya menggumam tanda mengiyakan. Ditariknya key access card yang menempel di dinding yang mana listrik di kamar tersebut akan mati.
"Bang Gibraaaann!" teriak Gabrin. Gibran sengaja ke lobby sebentar kemudian naik lagi ke kamar. Dikarenakan key access card hanya dapat satu, jadi mau tidak mau Gabrin hanya stay di kamar. Tak lama kemudian Gibran masuk kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bro's
RandomKisah Perkumpulan Anak Download! ❕ © 2020 Meripuff All Rights Reserved ❕