Dua

408 62 23
                                    

Gabrel, Gibran, dan Gabrin sedang bersantai di ruang tengah. Ketiganya fokus menonton televisi yang sedang menayangkan olahraga sepakbola internasional.

"Bang Gabrel, anterin mama ke rumah tante yok!"

"Sama Gibran kalau ga Gabrin aja ma, Gabrel sibuk ini,"

"Oh gamau? Okay," ucap mamanya disertai seringai jahat.

"Eh iya iya, bentar abang ambil jaket,"

"Woi bang, itu jaket gue anjir," seru Gibran.

"Pinjem elah, kemarin juga lo gue pinjemin kaos gue." Gibran mengangguk merasa dirinya tidak dirugikan.

"Ga, kunci motornya mana?"

"Di laci depan," jawab Gabrin tanpa mengalihkan pandangannya.

"Naik motor kan, Ma?" tanya Gabrel yang dibalas anggukan kepala mamanya.

"Pakai yang matic aja, pegel pinggang mama kalau pakai moge kamu,"

"Bang pulangnya nitip cendhol di tempat biasa," ucap Gabrin.

"Iye," jawab Gabrel sembari menuju garasi.

"Ga, besok mori ikut gak?"

"Gue les musik, Bang. Gak berangkat ntar mama marah-marah,"

"Halah. Guru lo Miss Nesa kan?" Gabrin mengangguk. "Gampil, ntar gue chat tuh guru,"

"Kalau gurunya bilang mama, gimana?"

"Sepik entar," timpal Gibran dengan memainkan kedua alisnya. Gabrin pun tertawa mendengar ajakan abangnya. Kemudian keduanya bertos ria.

***

Pagi-pagi buta, Gibran dan Gabrin sudah sibuk sendiri-sendiri menyiapkan kelengkapan mori mereka.

"Lo udah chat Miss Nesa belom?"

"Udah santai,"

"Ngomong apa, lo?"

"Adalah,"

Gibran memakai jaketnya, kemudian ke garasi untuk memanaskan motornya.

"Mama udah bangun belom?" tanya Gibran.

"Belum, gue udah chat Bang Gabrel. Aman,"

"Sip. Ga, lo mau bonceng gue apa bawa motor sendiri?"

"Bonceng ajalah." Gibran mengangguk mengiyakan.

"Marchel chat nih. Kata dia anak-anak udah pada ngumpul," kata Gabrin.

"Yaudah, gas sekarang!" intruksi Gibran kepada adeknya.

***

"Ikut lo, Ga?" tanya Marchel ketika Gibran dan Gabrin sampai di tempat anak-anak ngumpul. Mereka semua bertos ala anak milenial.

"Yoi. Udah lama gak ikut,"

"Baguslah, tambah rame,"

"Rencana kemana, nih?"

"Biasa, titik akhir di Brida City." Gibran mengangguk mengerti.

"Ganti lo, Chel?" tanya Gibran dengan kekehan.

"Haha bosen, gue. Tapi masih sama, Monster."

"Berapa CC, Bang?"

"821, Ga."

Ketiganya melanjutkan ngobrol mereka sedangkan anak-anak yang lain menyeting atau menggeberkan motor mereka sembari menunggu yang lain.

Mori atau Morning Ride adalah kegiatan dimana para pecinta motor berkendara bersama-sama di pagi hari kemudian berkumpul di satu tempat dan melakukan sarapan bersama setelah riding.

Bro'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang