Setelah digemparkan dengan berita klarifikasi Devano dan Agrea kemarin, kini SMANSA kembali dibuat heboh dengan berita hubungan Saddam dan Rea. Berita itu sudah ramai diperbincangkan dari semalam. Pasalnya, ketua Gepenk itu memposting foto selfie mereka berdua.
"Dam, Re, lo wajib PJ sih!" teriak Darren menggema memenuhi lorong. Sky meraup wajahnya, merasa malu, lantaran teriakan Darren membuat mereka menjadi pusat perhatian.
"Ren, jangan kenceng kalau teriak. Nggak malu lo dilihatin." Sky menunjuk beberapa siswi yang terang-terangan melihat mereka sambil berbisik.
Darren menyugar rambutnya ke belakang. "Nat, kayaknya cewek-cewek terpesona ke gue."
Nathan menggelengkan kepalanya, tidak setuju. "Mereka itu lihatin gue, biasa pada antri mau jadi pacar gue."
"Temen lo, Mar," ujar Sky menunjuk dua manusia yang tengah tebar pesona dengan percaya dirinya.
Damar menggeleng, menatap Darren dan Nathan dengan pandangan aneh. "Lebih tepat jadi pasien RSJ mereka."
"Heh mulutnya!" tegur Sera sembari mencubit lengan Damar yang tengah dirangkulnya. Bukannya merasa sakit, Damar malah tersenyum, sembari mengelus tangan wanita yang tengah melingkar di lengannya itu.
Sky kembali mendengus melihat dua orang bucin di sampingnya. Netranya beralih menatap sosok Kacip yang berjalan di belakang dengan muka datarnya. Sky memelankan langkahnya, agar bebarengan dengan wanita itu.
"Lah kenapa, Sky?" tanya Sea menatap laki-laki itu. Sea, Kacip, dan Aruna memang berjalan beriringan.
"Malas, depan bucin sama orang gak waras."
Kacip hanya menatap, tak berminat menimpali obrolan keduanya.
"Teman kamu setelah dilihat-lihat makin aja tingkah anehnya," kekeh Rea menatap ke belakang. Darren dan Nathan yang masih melancarkan aksinya untuk menggoda beberapa siswi perempuan di sana.
Saddam ikut tersenyum. "Iya, Re. Heran gue dapat anggota kaya mereka. Ada aja tingkahnya."
Tiba-tiba Darren dan Nathan berlari ke depan, menghentikan langkah Rea dan Saddam. Otomatis yang lain juga ikut menghentikan langkahnya.
"Re, gue ganteng gak?" tanya Darren dengan tatapan penuh harap.
"Enggak, yang ganteng gue." Saddam yang menjawab pertanyaan Darren.
"Kalau itu gue juga sadar diri, Dam. Maksudnya gue sama Nathan gantengan mana?" Darren terkekeh sambil kembali bertanya.
"Ganteng gue kan, Re?" tanya Nathan ikut menatapnya penuh harap.
Rea tertawa, menatap keduanya bergantian. "Coba godain Kacip, kalau kalian berhasil itu yang lebih ganteng."
Kacip menajamkan matanya, memperingati Rea. Rea hanya membalasnya dengan sebuah kedipan mata, membuat wanita tomboy itu mendengus malas.
Darren dan Nathan kompak berjalan ke arah Kacip.
"Cip, ka–"
"Gak usah pegang-pegang! Alay banget!" Kacip menepis tangan Nathan yang menyentuhnya, membuat mereka tertawa.
Nathan berdehem pelan, kemudian menampilkan senyumannya kembali. Dalam hati sedikit waspada, jika saja sebuah tinjuan melayang ke arahnya.
"Tahu gak sih fungsi tangan diciptakan untuk apa?"
Kacip menatap Nathan sembari tersenyum sinis. "Buat ngasih pukulan ke cowok buaya kaya lo?"
Nathan menelan ludahnya sendiri, kemudian tertawa garing. Matanya melirik ke arah Darren, mengkode laki-laki itu untuk mencoba.
KAMU SEDANG MEMBACA
HARITH
AcakDengan air mata yang menetes, di depan pusaran makam, laki-laki itu berteriak, "Gue, Saddamar Djanendra, hari ini tanggal 7 Juni 2020 dengan resmi membubarkan Gepenk Genk karena satu dan lain hal." "Saddam, lo gila?" maki Damar menatap kecewa ketuan...