Bagian 20

4.6K 152 29
                                    

Biru terdiam.

Pembicaraannya dengan Aislinn pagi tadi membuat Biru diserang rasa bersalah yang teramat sangat. Biru tidak menyangka ia ada difase dimana Aislinn memohon sampai menangis hanya untuk meminta dirinya kembali mengisi peran dihidup gadis itu. Padahal ... dulu, Biru sendiri yang berkata kalau ia tidak akan pernah meninggalkan Aislinn dan akan selalu ada untuk Aislinn sampai selamanya, selama-lamanya. Maka seharusnya, Aislinn tidak perlu melakukan hal seperti tadi. Aislinn hanya menagih sebuah janji yang Biru ingkari.

Biru akui dia salah, Biru akui dia bodoh sampai ia harus mengorbankan salah satu dari dua sosok yang sangat ia sayangi. Aislinn dan Serena.

"WOYYYY!!!" teriak Bajra seraya menepuk bahu Biru hingga membuat Biru terperanjat.

"Apa sih, Baj?! Gak usah ngagetin gitu kan bisa," protes Biru, lelaki itu berdecak sebal. Jantungnya serasa mencelos karena tindakan Bajra.

"Abisnya ngelamun bae, kayak orang banyak pikiran tau gak?" balas Bajra, beralih posisi duduk disisi kanan Biru. "Lo kenapa, Ru?" tanya Bajra, setelah ia mendapati Biru kembali dalam keterdiamannya. Tatapan mata sahabatnya itu tampak berbeda dari biasanya.

"Gakpapa," balas Biru singkat.

"Kalau gak kenapa-kenapa, mana mungkin muka ente begitu heyyy!!!" Bajra sewot.

Biru menghela napas panjang, dia memanggil nama Bajra dengan begitu pelan. "Baj."

"Apa?"

Biru menoleh ke arah Bajra, menimang-nimang apakah ia akan bercerita tentang masalahnya pada Bajra atau tidak. Dan setelah cukup lama, Biru akhirnya memilih untuk bercerita sebab ia merasa membutuhkan pandangan orang lain untuk menguatkannya mengambil keputusan. "Gue bener-bener bingung, deh."

"Bingung kenapa?" balas Bajra santai. Dia sudah biasa menanggapi curhatan Biru si manusia plin plan yang tidak punya pendirian.

"Lo tau kan, waktu itu gue putus sama Serena karena apa?"

Bajra berdecak. Masalah percintaan lagi. "Tau, karena lo ninggalin dia ditengah jalan gitu aja pas dapet kabar dari gue kalau Aislinn kecelakaan?"

Helaan napas panjang Biru terdengar kembali. "Waktu sebelum balikan, Serena bilang ke gue kalau emang beneran mau balik, gue harus ngerubah sikap gue ke Aislinn, dia minta gue interaksi sewajarnya, karena selama ini dia cemburu liat gue sama Aislinn, gue iyain itu Baj. Gue juga bilang ke Aislinn soal itu dan minta kita sedikit jaga jarak."

"Tapi bukannya cuma sekedar sedikit jaga jarak kayak apa yang gue bilang ke Aislinn, gue malah pergi bener-bener pergi dari hidup dia, Baj. Gue sebenernya gak sadar kalau udah pergi dari hidup Aislinn terlalu jauh, tapi tadi Aislinn ...." Ucapan Biru berhenti sampai disitu, lidahnya terasa kelu untuk menceritakan kepada Bajra perihal apa yang terjadi pagi tadi.

"Gue bingung, Baj. Gue gak mau nyakitin Serena. Tapi gue gak mau ngeliat Aislinn sedih karena gue pergi," sambung Biru beberapa saat kemudian. Cowok itu mengacak rambutnya frustrasi.

"Serena emang gak minta gue buat jauhin Aislinn, tapi kayaknya alam bawah sadar gue terlalu takut buat salah ambil tindakan."

Bajra diam, dia membutuhkan sedikit waktu lebih untuk mencerna semuanya. Dan setelah hampir lima menit kemudian, Bajra akhirnya bersuara, "Maaf, bro. Masalah lo pelik banget. Gue gak bisa kasih saran. Tapi, wajar banget buat Serena kasih syarat itu ke lo, karena cewek mana sih yang bisa sabar ngeliat cowoknya lebih deket sama cewek lain? Dan wajar banget Aislinn sedih atas kepergian lo karena selama ini peran lo dihidup dia besar banget dan ketika lo pergi secara tiba-tiba, dia pasti gak siap," balas Bajra panjang lebar. Tidak ada saran, ini semua terlalu membingungkan.

***

"Serena," panggil Aislinn pelan saat ia berpapasan dengan Serena di koridor sekolah.

Serena menghentikan langkahnya. "Aislinn? Kenapa?" tanya Serena. Jujur saat ini Serena sangat kikuk, dia terbilang jarang sekali berinteraksi dengan Aislinn. Serena bingung harus bersikap bagaimana.

"Gue mau ngomong sebentar, bisa?" Aislinn menatap Serena penuh harap.

Serena membalasnya hanya dengan sebuah anggukan kecil.

"Tolong jangan minta Biru buat jauhin gue," lirih Aislinn. Dia terpaksa mengatakan hal ini pada Serena, karena pada saat ini hanya Serena yang bisa meluluhkan hati Biru

"Gue gak pernah minta Biru buat jauhin lo," balas Serena tegas.

"Tapi sikap dia ke gue berubah semenjak balikan sama lo, dia juga minta gue buat jaga jarak." Suara Aislinn mulai bergetar, kedua matanya juga mulai tampak berkaca-kaca.

"Gue emang minta Biru bersikap sewajarnya sama lo sebagai syarat kita balikan, tapi gue gak pernah minta dia buat ngejauhin lo. Lo sendiri pasti sadar, kan, Linn, gimana nempelnya lo sama Biru selama ini? Kalian sering banget kelewat mesra bahkan didepan gue. Gak ada salahnya kan gue kasih syarat itu ke Biru?" Serena menatap mata Aislinn dalam. Berharap sahabat dari pacarnya itu dapat mengerti.

"Tapi gue bener-bener gak bisa kalau harus hidup tanpa kehadiran Biru."

Serena menarik napas panjang. Dia tahu itu, dia tahu bagaimana bergantungnya Aislinn pada Biru. "Biru bakal tetep ada dihidup lo. Terus jalin persahabatan sama dia. Gue gak masalah, kok, asalkan lo tau batasan."

"Bakal tetep ada gimana, Serena? Biru sekarang bener-bener ngehindarin gue. Lo sendiri tau, gue cuma punya Biru." Nada bicara Aislinn mulai meninggi. Kehadiran Serena hanya membuat persahabatannya dan Biru berantakan.

Menaiknya emosi Aislinn turut membuat kesabaran Serena terkikis. Kenapa secara tidak langsung Aislinn jadi menyalahkannya seperti ini? Aislinn terluka atas perubahan sikap Biru, lalu bagaimana dengan dirinya dulu? Sama terlukanya. Bahkan ia bersabar lebih lama dan terus memberi permakluman, kenapa Aislinn tidak bisa memakluminya juga? Mereka sama-sama perempuan.

"Lo tau, Linn? Biru pernah ninggalin gue ditengah jalan gitu aja tanpa bilang apapun setelah dia dapet kabar kalau lo kecelakaan dan kita putus karena hal itu, lo tahu sakitnya gue gimana saat itu? Sebelum lo ngerasain ini, gue udah ngerasain hal yang lebih sakit lagi, Linn. Andaikan lo tahu diri kalau dihidup Biru bukan cuma ada lo tapi ada gue juga, semua gak bakalan jadi kayak begini."

Bersambung ....

UWEWWWW

AISLINN KOK JADI NYEWBELIINNNN???

KALIAN TIMNYA AISLINN APA SERENA NIH?

MENURUT KALIAN, YANG SALAH DISINI SIAPA? BIRU? AISLINN? SERENA? SEMUANYA? ATAU MALAH AKUUU??? XIXIXI😁😁😁

SATU KATA BUAT AISLINN?

SATU KATA BUAT BIRU?

SATU KATA BUAT SERENA?

SATU KATA BUAT BAB INI?

SATU KATA BUAT CERITA INI?

SATU KATA BUAT AKU JUGA DONG?

***

MAKASIH UDAH BACA!

SALAM SAYANG BANYAK-BANYAK DARI AKU, AISLINN, BIRU DAN SERENA💙

SAMPAI KETEMU DIBAB SELANJUTNYA!

MWAAACCCHHH😘

+ janlup follow Instagram: @fazaabook

AISLINNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang