Bertiga?

44 5 0
                                    

Suasana hati Rara begitu buruk,dia secepatnya berpamitan untuk pulang.

Melihat jam di handphone nya Rara bergumam kecil"masih ada setengah jam lagi".

Rara segera melajukan kencang motor nya ketempat dimana dia akan menenangkan dirinya sebentar sebelum pulang.

Laut?hanya itu yang terlintas di pikiran nya,hanya tempat itu yang Rara sukai untuk menenangkan pikiran nya sendiri.

Setelah cukup tenang Rara pulang ke rumah,Rara melanjutkan aktivitas nya.
Membersihkan dirinya sendiri,makan dan tidur sejenak sebelum malam.

Malam harinya Rara bangun untuk belajar, Rara fokus dengan bukunya sampai dering di handphone nya mengalihkan perhatian nya.

Rara sudah bisa menebak yang menelpon nya pasti Rian,tidak ada orang lain yang menelpon nya di malam hari selain nya.

Mengambil handphone untuk mengangkat panggilan itu,Rara kembali tersentak.

Panggilan vidio dari Rian dan nomor asing.
Rara bertanya-tanya apa kah dia harus mengangkat nya atau tidak.

Mengambil pilihan Rara mencoba berpikir jernih,menggeser panggilan itu untuk melihat siapa yang menelpon nya bersama Rian.

Begitu panggilan tersambung, Rara kembali terkejut dan merasakan jantung nya seperti akan meledak.

Rian menelpon nya bersama dengan seorang wanita?apa dia gila?dia ingin panggilan vidio ini berlangsung dengan tiga orang?dan bahkan wanita lain?.

Hanya itu yang terlintas di pikiran Rara,dia bertanya-tanya melihat wanita itu mengobrol dengan Rian dan sesekali tertawa tanpa menyapa nya.

"Mereka berdua ingin aku menonton yaa"ujar Rara dalam hati nya.

Melihat Rian yang terus menerus memaksa nya menyapa perempuan itu Rara kembali terhenyak dengan kenyataan ini.

"Gila,aku pasti sudah gila jika menuruti nya"pikir Rara.
Tapi dia tetap menyapa perempuan yang dia tau nama nya adalah Rania.

Setelah menyapa nya Rara segera memutuskan sambungan telpon tampa memberi aba-aba apa pun.

Rara hanya diam di kasurnya, melihat handphone nya yang kembali berdering petanda Rian kembali menelpon nya untuk bergabung dengan mereka.

Rara mengabaikan kan nya,Rara melemparkan handphone nya ke sembarang arah,sambil terus menatap panggilan yang berusaha dia abaikan itu.

Sampai lima belas menit kemudian handphone itu mati dan tidak bersuara lagi.
Rara tau Rian sudah menyerah untuk mencoba menghubungi nya.

Menghela nafas panjang Rara bangkit dari tidur nya untuk membasuh muka nya.
"Menyedihkan"gumam Rara kepada diri nya sendiri setelah melihat pantulan diri nya di kaca dengan mata yang memerah mencoba menahan tangisan.

Aku kamu dan luka(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang