Wanita itu lagi

17 1 0
                                    

Pagi hari nya Rian menelpon Rara seperti biasa nya.

Rara mengobrol dengan Rian sambil terus bersiap-siap ke sekolah.
Ketik hampir selesai tiba-tiba sambungan telpon nya mati.

Rara yang heran mencoba menelpon ulang dan seperti nya Rian sedang mengobrol dengan orang lain.

Rara tidak ambil pusing, melanjutkan membereskan tas nya.

"Bisa-bisanya aku semalam menangis dan tertidur"ujar Rara pada diri nya sendiri.

Rara sudah siap dan ingin segera berangkat ke sekolah.
Melihat handphone di kasur nya Rara berpikir untuk mengabari Rian bahwa dia akan berangkat.

Mengambil dan melihat handphone nya Rara mengerutkan kening nya melihat ada satu pesan dari Rian yang belum ia baca sepuluh menit yang lalu.

"Rara maaf aku matikan,Ina menelpon ku tiba-tiba tadi.
Tidak biasa nya dia menelpon ku pagi-pagi begini,katanya dia takut sendirian di rumah dan ingin bersiap-siap berangkat kerja.
Ina meminta ku untuk menemani nya sebentar".

Membaca pesan itu Rara tertawa pelan.

"Dasar,lagi-lagi aku berada di posisi ini"uja Rara melemparkan handphone nya ke kasur dan segera berangkat ke sekolah.

Sesampainya di sekolah Rara segera masuk kelas dan menenggelamkan kepala nya di ceruk tangan nya.

Mood nya rusak pagi ini,dia tidak berniat mengikuti pelajaran pertama.

Berdiri Rara menulis surat izin dan meletakkan nya di atas meja guru.
Rara akan ke perpustakaan untuk menenangkan diri nya.

Rara menenggelamkan diri nya di antara buku-buku itu,dia benci pikirannya yah terus menerus kesana kemari dan tidak bisa fokus dari tadi.

Tertawa pelan Rara memandang tangan nya sendiri.
"Yaa,dia tidak salah. Salah aku yang berusaha masuk ke dunia nya yang ramai itu".

Berdasarkan di kursi Rara berpikir jalan keluar nya,dia tidak ingin terjebak terus begini.

"Aku tidak akan meminum racun sekalipun aku akan mati kehausan"tekad Rara dalam hati nya.

Bangkit dari duduk nya, Rara segera membereskan buku yang baru saja ingin ia baca.

Keluar dari perpustakaan Rara pergi membasuh muka nya.
Melihat diri nya sendiri di pantulan cermin, Rara berpikir bahwa pergi jauh dari Rian tidak akan seburuk itu.
"Aku tidak akan menghancurkan diri ku lagi hanya demi nya.
Aku sudah melewati semua hal sejauh ini sendirian"ujar Rara pada diri nya sendiri.

Merapikan seragam nya Rara segera berjalan menuju kelas nya untuk mengikuti pelajaran.
Mulai hari ini Rara tidak akan bersikap goyah lagi hanya karna perhatian kecil yang ia terima dari Rian.

Aku kamu dan luka(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang