Berubah lagi?

17 1 0
                                    

Rara sudah memutuskan untuk tidak akan memberikan Rian kesempatan lagi.

Menunggu nya sepanjang malam, itu membuat kepercayaan Rara yang sedikit menjadi habis sepenuhnya.

"Maaf Rara,Ina menelpon semalam,aku pikir setelah itu akan menelpon mu, ternyata aku ketiduran dan baru ingat jika aku ada janji dengan mu".

Pesan itu hanya Rara baca tadi pagi.
Tidak berniat membalas nya,Rara meletakkan handphone nya di meja dan pergi untuk membersihkan diri nya dan sekolah.

Pulang dari bersekolah Rara melihat ada begitu banyak pesan dari Rian.

Rara muak melihat nya, mengabaikan pesan nya Rara menonton drama kesukaan.

Sampai telpon dari Rian masuk.menghela nafas panjang Rara melihat panggilan itu tampa berniat ingin menjawabnya.

Rian terus menerus menelpon nya,sepuluh panggilan sudah Rara lewat kan dan Rian masih belum menyerah.

Melihat ponsel nya yang terus berdering,Rara mengambil handuk nya dan pergi mandi.

"Nanti capek sendiri"pikir Rara.

Ternyata dugaan Rara salah,Rian benar-benar keras kepala.

Sesudah mandi dan berpakaian rapi Rara melihat handphone nya dan berencana melanjutkan menonton.

Melihat Rian masih belum menyerah Rara menghela nafas panjang.
"Sudah hampir seratus panggilan ya"ujar Rara lelah.

Kesal,Rara pergi ke dapur untuk memasak cemilan favorit nya, kentang goreng.

"Memasak itu lama kan?"tanya Rara pada diri nya sendiri.

Setengah jam Rara baru selesai menggoreng kentang nya,dia membuat nya dalam porsi yang besar.

Melihat ponsel nya masi juga menyala, Rara menyerahkan.
Rian benar-benar keras kepala.

Rara menjawab panggilan dari Rian,muak dengan permainan yang menyebalkan itu.

"Kenapa mengabaikan pesan ku?"tanya Rian begitu telpon Nye tersambung.

"Sibuk"ketua Rara memakan kentang nya.

"Lalu kenapa tidak menjawab telpon?aku menelpon mu ratusan kali?"tanya nya lagi.

Kesal,Rara berujar dengan penuh penekanan "aku sibuk Rian dan aku sedang memasak sedari tadi".

"Baik lah,masak apaa?"bertanya dengan Rian, seolah-olah tidak ada yang aneh di antara kami.

"Dia bodoh atau kurang peka,aku sedang menjauhi nya"pikir Rara bertambah kesal.

"Hanya kentang goreng"jawab Rara malas.

"Wahh,aku suka itu.aku jadi ingin merasakan kentang goreng yang kamu buat,bisakah kamu kapan-kapan kesini dan membawa kan nya sedikit untuk ku?"Rian bertanya dengan nada yang senang.

"Aku malas,dan sudahi telpon ini aku ingin menonton drama"jawab Rara kesal.

"Ayolah,kamu mengabaikan akhir-akhir ini dan sekarang malah ingin menonton drama"bujuk Rian sambil tertawa pelan.

"Aku matikan"ujar singkat Rara lelah menghadapi Rian.

"Baik lah, telpon aku jika kamu sudah selesai"minta Rian.

Memutar bola mata malas,
"Hmm"ujar Rara.

Rara langsung memutuskan panggilan,dia terlalu malas harus meladeni Rian sekarang.

"Repot,lebih baik menonton saja"pikir Rara kesal.

Memakan kentang goreng nya,Rara menonton drama favorit nya, sesekali tertawa dan menangis sendiri melihat adegan demi adegan di dalam drama.

Aku kamu dan luka(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang