Menang

51 5 0
                                        

Pagi hari nya Rara bangun dengan muka yang sembab dan mata yang bengkak karna menangis semalaman.

Sudah terlanjur terjadi Rara pun menyetujui bahwa diri nya kalah dalam taruhan itu.

Rian menang,dia berhasil bertahan dengan segala sikap Rara yang menyakiti nya.

Menerima kembali Rian sebagai teman tetapi tidak memberikan perhatian nya lagi kepada nya.

Rara mengabaikan pesan nya,
Mengabaikan telpon dari nya.

Sore itu Rara duduk di teras rumah nya dengan secangkir coklat panas.
Handphone nya berbunyi menandakan ada pesan yang masuk.

Melihat nya,Rara mengerutkan kening.
Bukan Rian melainkan nomor asing,Rara bertanya-tanya apa dia pernah memberikan nomor nya kepada orang lain atau tidak.

"Rasa nya aku tidak memberikan nomor ku kepada siapapun"pikir Rara melihat pesan itu.

Membuka pesan itu Rara menanyakan dimana dia mengambil nomor nya,dan siapa dia.

Pesan yang masuk setelah nya mengejutkan Rara,nomor asing itu ternyata adalah Rania putri.

Perempuan yang kerap Rian panggil Ina itu mengirimkan pesan dan bertanya dia siapa,kenapa nomor Rara ada di handphone Rian.

Rara bingung harus bagaimana,tapi ia benci orang yang sesuka hati meremehkan nya.

"Aku tidak tau,Rian bukan siapa-siapa bagi ku,jika kamu menyukai nya ambil lah.
Aku tidak membutuhkan nya"balasan itu Rara kirim kan dan tidak mendapatkan balasan dari nya,dia hanya melihatnya.

Menghela nafas panjang Rara berujar pelan"ribet banget sih orang di sekeliling dia,tau gini ga usah gue mau temenan sama dia" gerutu Rara kesal.

Ia kesal perempuan itu seenaknya menuduh nya seolah merebut Rian dari nya.

Dia memang kesepian tapi dia tidak gila pria.
"Aku bisa hidup sendirian,aku ga butuh teman seperti nya"Rara meneguk coklat panas nya dengan cepat.

Meskipun dia berusaha menyangkal nya,tapi jauh di hati nya di merasa sakit berada di posisi seolah-olah dia adalah penganti orang lain.

"Menyebalkan,ada apa dengan nya.
Jika menyukai perempuan itu ngapain bilang suka pada ku, mengajak ku berteman lah, taruhan lah" gerutu Rara yang merasa sangat kesal.

"Dasar orang gila, menghancurkan hari-hari ku saja"umpat Rara kesal setengah mati.

Aku kamu dan luka(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang