Taruhan

61 15 0
                                    

Rara memastikan apa dia salah dengar.

"Kamu kesepian"ulang Rian.

"Hahaha"Rara tertawa terbahak-bahak.

"Ra, ayo pacaran"ujar Rian yang membuat Rara tersentak.

"Habis kebentur ya kepala lo"Rara berujar marah.

"Enggak, kayaknya aku emang suka kamu dari pertama kali kita ketemu deh"jawab Rian.

"Orang gila"ujar Rara.

"yaudah,ayo taruhan"ujar Rian.

"Gamau gue,lu orang gila,tau gitu ga akan pernah mau temenan gue sama lu."jawab Rara cepat.

"Kamu takut kalah?kamu kan ga pernah ada teman apalagi pacaran jadi mana mungkin kamu tau rasanya pacaran, makannya kamu takut kalah kan?"Rian berujar sambil tertawa.

"Cowo singting"maki Rara.

"Yaudah ayo pacaran pura-pura atau taruhan lu itu,kalo gue yang menang abis lu,kalo lu yang menang ya udah minta aja selagi bisa gue turutin pasti gue turutin"ujar Rara marah.

"Haha iyaa,aku ga bermaksud mau ngancam kamu,tapi bisa ga sih kamu buka sedikit hati kamu untuk orang-orang,ga semua orang akan nyakitin kamu kok"Rian berujar sambil melihat bulan.

"Tau apa lu sama hidup gue,jangan ngelewatin batas,taruhan nya cuma sepuluh hari,kalo lu bisa bertahan sama sikap gue yaudah lu yang menang"ujar Rara sambil menggenggam erat tangannya sendiri.

"Iyaa, tapi syaratnya ga boleh lo gue,aku ga suka"minta Rian.

"Cowo gila,banyak mau lagi"umpat Rara sangat kesal.

"Lu ngerusak kepercayaan sama mood gue tau gak?"sentak Rara.

"Maaf,tapi cuma ini satu-satunya cara,karna kamu ga pernah mau membagi hati kamu,ga mau menerima perhatian siapa pun,maaf yaa kalo cara aku terkesan memaksa kamu,tapi soal suka aku ga bohong"Rian menjawab lemah.

"Yaudah gue matiin telpon nya mau tidur"Rara bimbang dengan hatinya sendiri.

"Iyaa,mimpi indah sayang"ujar Rian.

Mendengar panggilan itu Rara sangat kanget

Cowo singting pikir Rara mematikan panggilan.

Aku kamu dan luka(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang