BAB I

20K 510 10
                                    

"Gila lo, gue bukan cowo kaya gitu!" bentak Rony sambil memaksa turun dari mobil Nia. Tubuhnya mencoba menahan hasrat yang terus bertambah dan semakin panas. Mereka sekarang berada didepan rumah Rony.

"Sayaang aku rela kok kalo kamu mau" ucap Nia dengan nada manja, ya, Nia adalah pacar Rony. Nia terus menahan Rony yang sedari tadi ingin keluar dari mobil.

Badan Rony semakin terasa memanas ingin menyalurkan rasa yang membuatnya sangat tidak nyaman. Nia berambisi untuk memiliki Rony seutuhnya, Nia sengaja memberikan sesuatu didalam minuman Rony agar dia mau melakukan hubungan terlarang dengannya. Nia melakukan itu semua agar ia bisa mengandung anak Rony, sehingga mau tidak mau Rony harus menikahinya. Karena dengan cara itu, hidup Nia akan terjamin. Gila. Ya. Satu kata untuk Nia, GILA.

Rony sudah tidak bisa menahannya lagi, ia langsung menghempaskan tangan Nia cepat dan turun dari mobil lalu berlalu masuk kedalam rumahnya dengan jalan sempoyongan karena pandangannya kabur serta kepalanya yang sangat pusing. Rasa itu semakin tidak terkendali, ini sangat menyiksa, tubuhnya sekarang sudah dipengaruhi penuh oleh obat itu.

*20 menit yang lalu*

"Sal, cari makan yuk laper banget." ajak Nabila, adik Rony. Mereka sekarang berada dikamar Nabila, Salma sering menginap disini karena dia hidup sebatang kara. Mama Papanya sudah meninggal 3 tahun lalu karena sebuah kecelakaan dan Salma merupakan anak tunggal. Begitupun Bibi satu-satunya, bukannya menyayangi Salma yang hidup sebatang kara, justru merebut semua aset yang dimiliki kedua orang tua Salma. Selain itu, Salma tidak lagi mengenal siapa saudara yang lain, entah ada atau tidak. Saat ini sumber keuangan yang ia miliki hanyalah sebuah coffe shop peninggalan orang tuanya, sengaja bibinya tidak merampas coffe shop itu agar Salma bisa mendapatkan penghasilan sendiri dan tidak merepotkannya.

"Yaelah Nab, udah males ganti baju gue, harus pake jilbab juga mager ah." sahut Salma. Pasalnya dia sudah memakai hotpants dan kaos oversize untuk tidur.

"Ayolah Sal, pengen baaangeeetttt." rengek Nabila. Sedangkan Nabila sudah siap dengan pakaian the nurulsnya yaitu baju tidur dengan outer cardigan rajut dan kepalanya dibalut hijab sporty, hanya tinggal berangkat.

"Pesen online aja lah Nab, kita ga hidup dizaman neolitikum btw." kekeh Salma.

"Gabisa Sal, yang jual udah tua banget, nasi goreng legend, boro-boro aplikasi, bapaknya aja ga bisa pake smartphone." jawab Nabila sambil memanyunkan bibirnya.

"Yaudah, lo beli aja sendiri ya Nab. Gue mager banget serius. Gue juga dah kenyang banget." Ucap Salma sambil menangkupkan kedua tangannya untuk memohon.

"Yaudah iya, aku berangkat dulu ya. Babayy." Nabila menyerah membujuk Salma dan mulai melangkahkan kakinya pergi.

Sampai didepan gerbang Nabila melihat mobil Nia sedang terparkir rapi dengan jarak sekitar 5 meter dari posisinya.

"Pasti abang sama uler keket itu lagi, bodoamat gue laper." Gumam Nabila kemudian berlalu naik ke motor bapak ojol yang sudah berada didepannya. Nabila memang tidak setuju jika abangnya berpacaran dengan Nia si uler keket, melihat tingkah laku Nia membuat Nabila muak.

💙💙💙

Rony mulai masuk kedalam rumahnya dengan jalan sempoyongan karena pandangannya yang kabur serta kepalanya yang teramat pusing. Ia membuka pintu yang sudah terbuka sedikit itu lalu masuk dan menguncinya.

Tubuhnya sudah benar-benar berada diluar kendali, nafasnya memburu merasakan gejolak yang sebelumnya belum pernah ia rasakan separah ini. Ia berniat ke kamar mandi untuk menyelesaikannya sendiri, namun setelah sampai didekat ranjang ia menemukan objek indah berada diatasnya. Ya, itu Salma yang sudah tertidur pulas karena badannya lelah seharian jalan-jalan dengan Nabila. Kebetulan sekarang hari Sabtu alias malam Minggu. Ternyata itu bukan kamar Rony, melainkan Nabila. Rony pikir ini kamarnya.

SERALIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang